chapter "pertemuan kita"

8 1 0
                                    

Setelah hari itu Violet sama sekali tidak keluar kamar, rasa trauma menghantu gadis itu, seperti ada lubang besar tak terlihat di dalam dirinya.

1 minggu berselang
berita menghebohkan itu akhirnya bocor dan membuat Keyra dan teman - temannya di keluarkan dari sekolah.

Tok...tok...tok
Sebuah ketukan kecil terdengar tepat di pintu kamar Violet, sosok ibunda terlihat jelas dengan tatapan sendu menatap putrinya itu.

"Sayang, tadi ibu pergi ke toko roti, dan di sana ternyata pemiliknya sedang menjual roti isi sosis yang kamu suka"

Tidak ada tanggapan dari Violet, matanya hanya tertuju kearah jendela kamar yang terbuka.

"Maafin ibu sayang, karena selama ini tidak mengetahui apa yang kamu alami" suara isak tangis terdengar.

Ibu memeluk tubuh putrinya itu, pelukan itu benar - benar terasa hangat, walau tidak mengeluarkan ekspresi tapi Violet tampak menitihkan air mata.

Waktu berlalu, ibu memutuskan untuk keluar dari kamar dan segera menemui suaminya.

"Ibu mulai kawatir dengan kondisi Violet, sudah 1 minggu anak itu tidak keluar kamar, kadang makanan yang diberikan juga tidak habis"

"Tenang bu, ayah sudah menghubungi psikiater, kita akan jadwalkan pertemuannya dengan Violet"

satu minggu sekali Violet diminta untuk bertemu psikiater, walau mulai ada perkembangan pada gadis itu, tapi dia masih mengalami serangan panik ketika mendengar suara trompet dan kembang api.

Lalu karena ini pula lah, akhirnya orang tua Violet memutuskan agar gadis itu home schooling.

~~~

1 tahun telah berlalu
Di depan keluarga Violet tampak sangat membaik, gadis itu sudah kembali terlihat ceria.

Tapi di samping semua kebahagiaan itu di belakang, Violet masih memiliki trauma yang belum sepenuhnya teratasi.

"Violet ayo turun kita sarapan bersama" Panggil ibu.

Dengan cepat Violet keluar dari kamar lalu berjalan menuju ruang makan, terlihat semua sudah berkumpul, bahkan ayahnya yang kadang tidak hadir di sesi sarapan pun ada di sana.

1 bulan berselang setelah kasus bully Violet, sang ayah menjadi sangat sibuk dan jarang ada di rumah.

"Kalau melihat suasana ini, ibu jadi teringat saat dulu, ketika vanno dan Vanni masih susah bangun sendiri" ucap ibu sambil tertawa kecil.

"Ah ibu" jawab serentak si kembar.

Sekarang ke-2 adeknya tersebut sudah memasuki jenjang SMP.

Entah kapan sebuah kotak hitam sudah ibunya sodorkan kepada Violet

"Ini apa bu?" Tanya Violet binggung, padahalkan dia yakin ulang tahunnya masih lama.

"Ini pasti berat ya untukmukan sayang?, sebentar lagi kamu akan lulus, dan harus bersosialisasi kembali dengan mahasiswa seusiamu" ucap ibu sambil mengelus punggung tangan anaknya itu.

"Tidak apa - apa bu, Violet pasti bisa kok, kalau hanya segini"

Violet mengerti akan kekhawatiran ibunya, karena dari lubuk hatinya sendiri juga masih merasa cemas.

Ibu tersenyum dan kotak dibuka, sebuah jam tangan berlogo Clover company terlihat di dalamnya.

"Ini kan?" Pikir Violet terkejut

"Ibu dan ayah berharap, kamu bisa kembali berinteraksi dengan teman - teman yang lain, setelah mengunakan jam ini"

Sesi sarapan berakhir, Vanno dan Vanni bergegas berangkat sekolah, lalu di susul dengan ayah yang berangkat kerja.

Violet berjalan memasuki kamarnya, lalu meletakkan kotak tersebut di laci.

~~

Semalam ibu sudah memberitahukan Violet bahwa kegiatan belajarnya akan di ganti jam 9 pagi.

Dan dalam sekali mencermati, Violet sudah mengerti bahwa maksudnya adalah dia harus mulai mengunakan jam A.I Friend yang sudah dia hindari selama 2 hari.

"Oke... menurut buku prosedurnya, jam ini akan memberikan karakter acak yang mengikuti sifat penggunanya, cara pakainya cukup di pasang saja jamnya ketangan" gadis itu berdiri, dan dengan hati - hati jam pun Ia kenakan di pergelangan tangannya.

Gadis itu menarik nafas panjang dan hologram mulai terbentuk, sosok laki - laki mulai terlihat jelas di depannya, entah kenapa, tiba - tiba kepala gadis itu secara reflek menundukan kepala.

"Ada apa dengan ku, kenapa aku begini?!" Batin Violet resah.

A.I tersebut mulai membuka mata, sambil mengamati sekitar dia mulai melihat kehadiran Violet.

"Mencocokkan suara" suara sistem

"A...a, halo aku Neonatha Aldrich, dan mulai sekarang tugasku adalah menjadi temanmu" ucap sang A.I lalu tersenyum.

Nafas Violet mulai tidak teratur, dia tidak pernah merasakan hal seperti ini setelah 1 tahun berlalu.

"A-aku sulit bernafas" gumam Violet.

Melihat ada yang aneh dengan Violet lelaki itu mulai mendekat ke arahnya, tapi dengan cepat Violet melarang dengan mengangkat telapak tangannya.

Jam A.I segera gadis itu lepas, Violet pun jatuh lemas, wajahnya pucat, keringat dingin mulai berjatuhan.

Sambil terus mengatur nafasnya gadis itu merangkak menuju laci, dan mengambil obat penenang yang tersimpan di sana.

"Aku yakin ini akan sulit" gadis itu pun menghela nafas.


Vote and comment ya guys~

The A.I Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang