Chapter 3 "mimpi buruk"

6 0 0
                                    

Sangat dingin dan gelap, terlihat Violet terus berjalan tanpa tujuan yang jelas, "lihatlah kamu, bisa - bisanya seorang pesuruh hidup bahagia".

Violet tersentak, tubuhnya langsung gemetar, suara yang sudah tidak pernah dia dengar lagi selama 6 bulan terakhir, malah muncul kembali.

Gadis itu berbalik, dan benar saja Keyra berdiri dengan tatapan iri, dan benci kepada Violet.

"Dengar baik - baik Violet, aku tidak akan pernah membiarkan hidupmu tenang!" Bentak Keyra.

Violet pun terbangun hujan deras terdengar dari luar rumah, nafas Violet tersengal - sengal.

Jam menunjukan pukul 3 dini hari, selama ini gadis itu mengalami insomnia yang cukup parah, karena itu pula dia sering kali meminum obat tidur.

"Dosis obatnya mulai kurang" ucap Violet.

Gadis itu pun keluar kamar untuk mengambil segelas air.

~~~

Walau sedikit cemas karena kejadian kemarin, tetapi Violet tetap mencoba untuk mengenakan kembali jam A.I tersebut.

Kali ini Violet bertekat untuk tidak menundukkan pandangannya lagi.

Jam terpasang dan hologram terbentuk, ternyata sosok lelaki A.I kemarin, memiliki warna rambut silver yang sangat indah.

Saat sang A.I membuka mata terlihat jelas lah matanya yang berwarna biru laut.

"Senang sekali bertemu kembali denganmu hmmm..?" Violet mengerti dengan maksud Neo.

"A-aku Violet" terlihat kuku - kuku gadis itu mulai melukai pergelangan tangannya sendiri.

Neo yang dapat menganalisis keadaan itu pun segera menarik pergelangan tangan Violet.

"Jangan cakar tanganmu sendiri" ucap Neo.

Secara reflek Violet menepis kasar tangan Neo, tubuh gadis itu kembali gemetar.

"Bagaimana bisa seorang hologram dapat menyentuh manusia?!" Batin Violet.

Neo binggung sekali saat ini, dia tidak tahu cara agar bisa menenangkan Violet yang tampak sangat takut sekarang.

"Violet tolong tenang dulu, aku tidak bermaksud jahat kepadamu"

"D-di buku panduan tidak di jelaskan ada fitur gila ini" gumam Violet yang larut dalam pikirannya sendiri.

Tubuhnya benar - benar tidak terkendali, dia mengalami serangan panik yang cukup parah.

Walau agak kelabakan, Neo mulai menganalisis ruangan sekitar, dan menemukan obat penenang milik Violet.

Saat Neo mencoba membuka lacinya, ternyata tidak bisa tersentuh, walau cukup kaget tapi Neo bergegas mendatangi Violet.

"Obat penenangnya, minum obatnya" ucap Neo.

Walau masih dalam serangan panik, tapi Violet dapat mengerti maksud dari Neo, dan segera menuju laci lalu meminum obat tersebut.

Walau sudah meminum obatnya, tapi butuh waktu sampe obat tersebut bekerja.

Violet bersandar di pinggir kasurnya, dengan nafas yang tidak teratur.

"Violet cobalah untuk tenang, bernafaslah secara perlahan" ucap Neo.

Dengan perlahan, Violet mengikuti aba - aba dari Neo, hingga kondisinya semakin membaik.

"Violet gurumu sudah datang sayang" Panggil ibu dari bawah.

Violet dan Neo pun saling menatap sesaat, lalu lelaki itu mengangguk, dan dengan cepat Violet melepas jam A.I itu.

~~~

Hari ke-3 bertemu Neo, setiap lelaki itu muncul entah kenapa dia selalu mengunakan kata - kata formal.

"Bagaimana kondisimu?" Tanya Neo ketika muncul.

"S-sudah membaik" jawab Violet.

"Aku senang mendengarnya, dan setelah kejadian kemarin, aku sudah membuat program yang akan kita jalani" ucap Neo.

"Ketika mengobrol, aku tahu kamu selalu memaksakan diri untuk menatap lawan bicaramu, untuk sekarang, dan kedepannya, sampai step berikutnya, jangan memaksa diri menatapku"

"T-tapi itu.."

"Mari kita mengobrol dengan saling membelakangi satu sama lain" ucap Neo sambil tersenyum.

Walau agak ragu Violet pun mulai duduk sambil mebelakangi Neo, walau terkesan aneh, tapi cara dari si A.I cukup membantu Violet.

"Untuk kedepannya, kamu bisa memanggilku Neo" ucap lelaki berambut silver itu.

Violet hanya menjawab dengan anggukan.

"Violet, apa kamu pernah keluar rumah sebelumnya?" Tanya Neo.

"Pernah, sekitar 1 tahun yang lalu" jawab Violet sambil tersenyum masam.

"Kenapa begitu?" Tanyanya kembali.

"I-itu... karena orang tua ku takut aku mengalami serangan panik ketika bertemu dengan orang - orang di luar" suara Violet terdengar sedih.

"Begitukah?, lalu bukannya jam A.I harus di isi dayanya dengan cahaya matahari?"

"Untuk hal itu, aku hanya akan duduk di depan pintu rumah sambil menjemur jamnya" jawab Violet.

"Tapi, apa kamu sendiri ingin pergi keluar?"

"Ya aku ingin, namun aku takut" lirih Violet.

"Jika aku mengajakmu untuk keluar apa kamu mau?" Ucap lelaki A.I tersebut mencoba memastikan.

Walau sedikit ragu tetapi gadis itu menjawab "ya" untuk pertanyaan Neo.


Vote and comment ya guys~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The A.I Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang