antar jemput

128 16 5
                                    

Hari ini hari Senin, mau tidak mau Pietro segera bangun meskipun matanya terlalu berat untuk dibuka karena hari ini dia ada kelas pagi. Setelah merasa dirinya sudah rapi, ia berjalan ke dapur dan membuat roti selai kacang. 

"morning Pietro!, kelas pagi?" Sapa Wade

"umm ya, sebenarnya malas, tapi ya harus diniati saja" -Pietro

"oke aku dan Peter juga akan berangkat! BYEEE!!" teriak Wade setelah keluar dari kost. Ya mereka berdua teman satu Kampus Pietro, selalu berangkat dan pulang bersama, meskipun kadang mereka berbeda jam kelas.

Suara motor Wade yang khas semakin tak terdengar, menandakan bahwa Wade dan Peter sudah melaju.

Logan baru saja keluar dari kamarnya dan menuju dapur.

"rapi sekali kau" -Pietro sambil memakan roti selainya.

"kenapa, gaboleh?" 

"ya terserah kau, semakin rapi, semakin banyak ibu ibu sekitar sini yang ingin menjadikanmu mantunya ahaha" Pietro tertawa begitupun juga Logan.

"kau ada kelas pagi?" tanya Logan

"ya harusnya jam 7.30 ini" Pietro melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 7.15. "SHYYIITTT MEENN, AKU TELAT" dan berlari mengambil tasnya dikamar. Logan pun keluar untuk memanaskan sepeda motornya.

Pietro keluar dengan buru buru. 

"butuh tumpangan?" tawar Logan, tanpa pikir panjang Pietro segera naik.

"Universitas Marvel cepattt, kau tahu kan?!" Sambil memukul mukul pundak Logan dan mengenakan Helmnya.

"pegangan kid, kita kebut kebutan hari ini" 

"h-hah?!" 

BRUUUMMMM.... Motor Logan melaju sangat cepat, mengebut, mengepot melewati jalan terobosan sehingga secara tak sadar Pietro berpegangan erat pada perut Logan. 

10 menit sampai, padahal jika ia menaiki ojek online setidaknya 20-25 menit. 

Segera ia melepas helm dan turun dari motor. "woaahh nyawaku seperti masih tertinggal di teras rumah karena kau langsung gass mengebut!!? tapi terimakasih, terimakasih banyak! oke aku masuk kelas dulu BYEE" Pietro melambaikan tangannya sambil berlari masuk. Tak lama ia kembali hanya untuk mengatakan "hei jangan mentang-mentang sendiri di kostan lalu kau hancurkan kostan!, oke terimakasih sekali lagi! BYEEE!!" ia melambaikan tangannya sambil berlari.

Logan hanya terkekeh melihat roommatenya itu. Setelah ia tidak melihat punggung Pietro, ia langsung tancap gas dan sengaja putar putar jalanan sebentar.

Sesampainya dirumah ia langsung ke dapur dan membuat roti selai, karena tadi belum makan dan sekarang lapar.

Tak lama Hank datang membawa lima kotak nasi.

Logan langsung menghampiri Hank dengan roti yang digigit dimulutnya.

"Oh hei Logan, kemana yang lain?" Tanya Hank.

"Kelas pagi"

"Oh oke, nanti saja kalau begitu. Bisa kau letakkan ini disebelah kulkas situ?"—Hank

Logan langsung membawa nasi kotak yang disusun dalam plastik (kresek) dan meletakkannya disebelah kulkas.

"Siapa yang meninggal, Hank?" Tanya Logan sambil meletakkan nasi kotak tadi.

"Hushh ngawur!! Ini itu buat nyambut kamu sebagai anggota kost baru, yaa kemarin kan belum sempet"

"Terimakasih, tapi sebebernya gausa ginian juga gapapa, tapi terimakasih hahahaha" Logan tertawa.

Roommate || WolveSilverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang