Dimarahin Pak Samsul [Masa Kecil]

193 9 0
                                    

Fyi : ini umur mereka sekitar 10 tahun yaa, btw chapter ini separuhnya ditulis sama eren_nyungsep

"Mapel! Kasian itu si Sipa weh! " teriak Nina saat melihat Syifa yang terus dijambaki oleh marvel.

Fyi, Mapel itu panggilan buat Marvel, Sipa buat si Syifa, dan Ancur a.k.a anak curut untuk Nina, emg agak kurang ajar ya yang terakhir.

"BODO! MASA PR MATEMATIKA GUA DI SIRAM SUSU! MANA SUSU COKLAT LAGI, ITU KAN KESUKAAN GUA!! ".

"YA KAN GUE KAGAK SENGAJA WEH! " Syifa berusaha membela diri dengan menjambak balik rambut tipis milik marvel.

"SEMUA RASA SUSU LO SUKA HEH! " teriak Nina kepada Marvel.

Nina yang stress ikut menjambak rambutnya sendiri, loh kok jadi gini?! Kami tidak tahu.

"HEH! JANGAN BERANTEM" Mereka bertiga kabur saat mendengar teriakan pak Samsul, bapak pemilik warung sebelah yang dikenal dengan kegalakannya, yang baru saja mendobrak pintu depan.

"KABOR! " teriak Marvel dan Nina bersamaan kemudian berlari meninggalkan Syifa yang masih loading otaknya.

Sedetik kemudian Syifa pun tersadar dan meneriaki para sepupu nya yang kurang ajar karena telah meninggalkan ia, "ANCUR, MAPEL, KURANG AJAR LO PADA! " teriak Syifa.

"KAMU JUGA KURANG AJAR KARENA UDAH BIKIN PARA PELANGGAN BAPAK KABUR! MINTA MAAP SINI!! " teriak pak Samsul.

"Maap ya pak" ucap Syifa sambil membungkuk, sama seperti Mikey dan Draken yang minta maap sm keluarga pacarnya Pachin karena udh bikin dia babak belur.

"Nah! Gitu dong! " ucap pak Samsul bahagia.

"Bapak juga harus minta maap karena udah bikin pintu saya rusak! " ucap Syifa sambil menunjuk pintu depannya yang telah terbelah dua.

Nina berbalik badan lalu menyeret tangan Syifa yang sedang berdebat dengan pak Samsul.

Nina tahu, kalau sudah berdebat dengan Syifa tak akan ada habis nya.

"CEP--"

BLETAK!

BLETAK!

Sebuah jendolan besar seperti yang ada di kepala jarjit pun muncul di kepala Syifa dan Nina, mungkin.. Lebih besar (?).

"Makanya.. Jangan kabur" ucap pak Samsul.

Sedangkan Marvel? Ia sudah berada di taman yang jauh dari komplek itu.

"Gmn keadaan para sepupu gua ya..? " tanya nya kepada diri sendiri.

Akhirnya ia pulang dengan perasaan bahagia, karena ia sudah jajan di taman tadi, loh? Kok bisa? Dia kan gak bawa uang, yaiyalah, orang dia ketemu sama abang nya Syifa, udah pasti seneng kalo ketemu.

Saat pulang, ia melihat rumah Syifa yang sudah berantakan. Ia pun bertanya apa yang terjadi kepada ke dua sepupunya itu yang kini sedang di penuhi perban.

Mereka pun akhirnya bertengkar karena menyalahkan Marvel yang tidak membantu mereka tadi siang.

Akhirnya, pertengkaran ini diakhiri dengan mereka bertiga yang menangis dan saling berpelukan layaknya teletabis.

Dan juga satu pukulan dari emaq masing masing. Yah, kasian ya.

Keluarga AbsurdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang