Sam,kembali dengan popok

melarikan diri(10)

Ketika kami sampai di rumah ibu menempatkan saya di kamar mandi di mana dia mencuci saya dan membuat saya di popok baru dan onesie merah kecil yang lucu. Saat dia menurunkanku di tempat tidurku untuk tidur siang, aku merasakan tekanan di perutku. Ibu pergi untuk membiarkan saya tidur. Tapi karena semua ini tidak ada dalam kendali saya, itu baru saja keluar. Popok saya penuh. Saya mulai menangis, ibu datang dan melihat kekacauan itu. Dia membersihkannya membuat saya memakai popok baru lagi tapi kali ini dia menggandakannya jadi dia yakin saya tidak akan bocor. Saya sakit dan dengan cepat merasa tertidur untuk malam itu. Saya bangun jam 1:30 pagi dan popok ganda saya basah kuyup. Tempat tidurku, seprai, onesie, aku dan semua yang ada di sekitarku basah kuyup oleh air seni. Aku punya perasaan aneh. Onesie saya sangat ketat sehingga saya mendengarnya robek, saya melihat ke lengan saya dan saya menjadi besar lagi. Lebih cepat kemudian saya bisa berpikir saya terjebak di buaian karena saya sekarang terlalu besar untuk itu. Aku bangun dan aku hampir menyentuh langit-langit. Kaset popok robek dengan sendirinya dan jatuh ke lantai. SPLAT!!! saya bebas! Aku keluar dari pecahan onesie. Aku segera berlari ke kamar mandi untuk mengambilnya. Tapi tepat sebelum saya masuk ke dalam kandung kemih saya membiarkan sisa kencing keluar dari saya tetapi saya tidak bisa mengendalikan apa pun. Aku mandi sendiri berlari ke kamarku mengambil popok terakhir sebelum aku meminum pil, memakainya dan mengambil beberapa pakaian dari laci ayahku dalam keheningan yang sempurna karena orang tuaku sedang tidur tepat di sampingnya. Aku turun ke bawah memakai sepatu kunoku dan mengemasi tasku. Kakakku turun: jadi kamu pergi tanpa mengatakan apa-apa padaku? Dia berkata. Aku ragu tapi tetap memeluknya. Aku membuka pintu dan berlari keluar secepat mungkin. Aku mengambil sepedaku dan Jessica memberiku makanan yang baru saja dia petik. Dia melambaimemberitahuku bahwa dia tidak akan memberi tahu ibu dan ayah.