استيقظ اختي!!!
Dini's POV
Teriak para seksi ibadah yang kalau menurut manusia alim adalah berkah karena bangunin orang untuk melaksanakan sholat shubuh, tapi kalau kata manusia bad kayak kita sih mengcaper, biar dipuji sama Ukhti Kabiro dan Ustadzah.
"Dekkk, bangun kalian biar sholat kita,nanti terlambat di iqobah pula kalian?" Kata kak fifah setengah bidadari surga yang suaranya lembut nan ayu banget kalau ngomong, yang jelasnya sih dengar suara gituan bakal nambah ngantuk bukan bangun.
Karena lelah membangunkan adik-adiknya yang rada kurang sopan, ia pun pergi ke qo'a dengan sendirinya.
Sekitar 10 menit menuju adzan, bagai domba tiada majikan kami berlari menuju kamar mandi, rebutan b.a.k duluan, udah air malah diujung tanduk lagi, iya nih, kebiasaan banget kalau pagi air suka nggak ada akhlak. Jadi, yah terpaksa keliling asrama sampai lantai 2 demi nyari segayung air buat wudhu.
Demi apa semua kamar mandi nggak ada air, udah adzan sebentar lagi, kalau kami niat sih bakalan telponin kang adzan biar nunggu kami selesai wudhu baru deh adzan, jangan kan niat udah ingat dosa duluan.
Mengingat iq kami di atas rata-rata kami akan menggunakan trik dan tips terafdhal yang pernah ada yakni pura-pura mamnu'ah, sakit, dan bersembunyi. Nakal sih boleh tapi ada batasnya, walaupun demikian kami melakukan itu karena takut iqobah, ya Allah iqobah takut tapi Tuhan nggak, astagfirullohal'adzim.
Selesai sholat berjama'ah, pada saat itulah kami beraksi ke kamar mandi untuk berwudhu kembali, karena air udah ada, air di asrama memang suka nge prank, kami akan bergantian melaksanakan sholat shubuh, selagi yang lain pada sholat, satu atau 2 orang bakal ada yang mantau pintu sama jendela, mana tau ada seksi ibadah yang ngintip buat tulisan di catatan dosa. Kalau semua udah siap sholat, kami segerombolan akan berjalan melewati qo'a dengan mukena yang masih terpasang rapi, muka setengah ngantuk, alqur'an dan buku berada di genggaman masing-masing.
Sembari menunggu U.K, kami akan membaca 1 suroh, dan kalau udah selesai tapi U.K belum datang juga, kami akan menuju rencana berikutnya yakni tidur berjama'ah di atas sajadah masing-masing, berasa bule lagi jemuran di pantai. Tapi, tidak semua jema'ah ikut tidur, ada beberapa yang masih duduk tegap menghafal mufradat, ada yang kepalanya celingak-celinguk lihat kelompok lain lagi belajar terus bakal ikutan ketawa kalau kelompok lain lagi ketawa, ada juga yang tidur sambil duduk hal ini biasa dilakukan oleh saudari tercinta kita Islah.
Jangan berharap besar ketika mimpimu akan menjadi panjang, saat itu juga U.K kita tersayang akan nongol dari kamarnya dengan mukena hitam berlogo cha**el, buku serta spidol ditangan kanan dan kirinya. Kami sebagai peserta pun akan heboh mencari tempat duduk ternyaman. Nama U.K kami U.K Hanifah, ketua U.K di asrama F1, semangat mengajar yang tinggi, penuh keibuan, sayang sama adik-adiknya, tegas, kelihatan sangar tapi aslinya penyayang, sekalinya di ajak bahas Al-akh bakalan kayak rucika, mengalir sampai jauhhhhhh.
"Assalamu'alaikum warahmatullohi wabarakatuh", teriak U.K dengan semangat pagi hari yang begitu warbiaza, menghempas segenap riuh pikuk suara asrama. Tapi kami malah menjawabnya dengan suara yang seadanya, bodo amat sama yang namanya semangat yang penting di jawab dah tuh salamnya. Disini cuma saudari Hamidah yang bisa nandingin jawab salam dari U.K, biasa kesayangan.
Lanjut lagi dengan sapaan bahasa arabnya
صباح الخير
صَبَاحُ النُّوْر
ك
يف حالكم¿
الحمد لله نحن طيبون وانت كيف حالك يا اختي الكبرى¿
KAMU SEDANG MEMBACA
Dormitory check !
Random"Eh din?! "Apaan" "dengar suara yg lagi ngikutin orang sholat gak?" "enggak, emang kenapa? "seriusan anjir, dengerin deh!" "eh iya, ada sumpah gue denger serius" deg deg deg Dini dan maida yang cuma berdua di kamar hanya bisa menegang di atas tempat...