Kini Dela telah sampai di sekolahnya, ia memasuki gerbang sekolah dengan riang seolah-olah tidak ada beban atau pun masalah yang menimpa dirinya.
Ia bejalan dengan menunduk, menyusuri koridor seorang diri. Banyak siswa/siswi yang terang-terangan mencaci dan menghinanya. Dela tak memperdulikan itu ia memilih tetap berjalan dengan posisi menunduk, sampai akhirnya seseorang menubruk tubuhnya hingga ia terjatuh di lantai koridor tepat di depan pintu ruangan kepala sekolah.
Brukkkk...
"Awwshh...." rintih Dela
"Heh lo. Kalo jalan tu matanya di pake, loe pikir tu mata cuman jadi-in pajangan doang, sialan!" bentak Angel
"Ma... Maaf kak, tapi kakak duluan yang nabrak Dela," ucap Dela membela diri setelah ia bangkit dari jatuhnya
"Ohh, lu udah mulai berani sama gue, punya nyali juga lu buat lawan gue," Angel berucap dengan seringai di bibirnya.
Tiba-tiba.... Sret... Srek...
"Aww... Sa... Sakit lep... Lepas, Kak," rintih Dela saat tiba-tiba Angel menarik kasar rambut Dela yang terurai
"Apa lu bilang, lepas? Tadi aja lu berani sama gue, sekarang kok jadi lemah gini. Makanya jangan so sama gue, tau rasakan."
Angel semakin kencang menarik rambut Dela, hingga membuat wajahnya semakin mendongak ke atas.
Rasa pusing mulai menyerang kepala Dela, ia tidak bisa diam saja.
Dela dengan semua keberanianya mencoba menggapai rambut Angel yang terurai panjang, tidak ada yang menyadari tindakan Dela. Hingga tiba-tiba,'Srekkk... Srekkk...
"Awwshh anj*ng, lepasin tangan busuk lu dari rambut gue, sialan!" sarkas Angel ketika Dela dengan kencang menarik rambutnya.
Dan terjadilah aksi jambak-jambakan, banyak dari siswa dan siswi yang mulai mengerumuni mereka berdua.
'Anjir gila berani banget si Dela.'
'Wess kejadian langka ini mah.
'Wahh siap-siap aja si Dela masuk RS.'
'Gila ini mah gila.'
'Semangat yayang Angel, yang kenceng jambaknya.'
'Sungguh malang nasib mu Dela.'
Banyak ocehan yang mereka lontarkan, alih-alih memisahkan justru mereka semua malah asik menonton, memberi dukungan bahkan ada yang sampai memvideokannya.
"Woy anj*ng, kalian berdua jangan diem aja. Bantuin lepasin tangan ni cewek dari rambut gue," titah Angel pada kedua temannya.
"Eh iya iya. Ta, Ta, lu yang sebelah kiri gue yang kanan," ucap Sisil pada Cita.
"Oghey."
Sisil dan Cita mulai mejauhkan tangan Dela dari rambut Angel, sementara Angel semakin memperkuat tarikan pada rambut Dela. Tangan Dela terlepas dari rambut Angel, ia mulai kehabisan tenaga akibat rasa pusing yang semakin menjalar pada kepalanya.
"Awsh... Aww... Lep...pass kak hiks... Sakit kak... Hiks... Lep...pas hiks... " Dela mulai terisak.
"Makanya lu jangan macem-macem sama gue, untung gw baik masih biarin lu nafas sampe sekarang."
Brukkk... Brukkk...
"Awwwsh...." ringis Dela
Angel melepaskan tarikan pada rambut Dela, menghempaskan tubuh Dela hingga ia tersungkur mengenai pintu ruangan kepala sekolah.
"Mampus," sarkas Sisil dan Cita
Semua siswa/siswi tertawa melihat Dela yang tersungkur dengan tidak elitnya, tidak ada yang menolong Dela mereka membiarkan Dela yang mulai menangis dengan tersendu-sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KASIH SAYANG TERAKHIR
Science Fiction"Dela gue yakin, lu adalah bidadari yang sedang Tuhan uji" ~Rena "Perjuangan lu selesai Del, masalalu yang buruk kini berakhir bahagia." ~Reno "Lu bebas Del, bahkan gue belum sempat bilang cinta sama lu. Tapi lu nya udah pergi, tapi gue bahagia lu g...