2

1.6K 319 19
                                        

Vote sebelum baca
Comment sesudah baca!

🌼🌼🌼

Serra tersenyum dari jauh melihat Kakak kelas kesayangannya baru masuk ke toilet.

"Ngapain sih lu nguntit Kak Xena"

"Sttt... diem bae"

"Aneh lu"

"Biarin aneh. Yang penting cantik"

"Seraahh luu pantat panci!"

"Derra!  Tungguin gue"

Serra mengejar temannya yang tiba-tiba pergi.  Padahal tadi Serra ingin menyaksikan wajah bingung Xena lantaran Serra mengabaikan Kakak kelas kutub utara itu.

Serra ingin tahu apakah Xena mulai kesepian dan akan kehilangan setelah di abaikan Serra?  Membayangkan itu aja bikin hati Serra bermekaran kaya kerupuk di goreng.

"Derr...  Lu tuh bukannya dukung gue!"

"Lu yang pedekate.  Gue yang malu anjir"

"Idih jahat sumpah!"

"Ka Xena nolak lu ratusan kali.  Tapi lu masih pede banget blok!"

"Namanya juga usaha!!"

"Usaha sih usaha.  Tapi gak gitu konsepnya blok!"

"Apaan sih dari tadi blok blok... Blok M maksud loo??"

"Go-Blok"

"Kampret!"

Serra dan Derra berjalan namun tidak menghentikan perdebatan mereka. Berbicara dengan narik urat leher seperti makanan keseharian mereka.  Bicara berdua sudah seperti suara satu RW. 

"Anj! Bedak bayi gue ketinggalan di atas wastafel"

"Serr!" panggil Derra mendadak cengo melihat teman anehnya itu sudah berlari menuju kamar mandi.  Padahal hanya bedak bayi. Kalau ilang ya beli lagi lah.  Kan murah

"Cantik sih cantik tapi malu-maluin"

🌼🌼🌼

"Hoaams.... Kenapa pelajaran yang paling gak gue suka terasa lama banget" gumam Serra.  Memandang sendu buku tulisannya yang masih kosong.   Padahal sang guru lagi menulis catatan di papan tulis

"Si goblok bukannya nyatet"

"Kan ada elo tolol.  Gue tinggal nyalin apa susahnya.  Atau gue suruh elo aja nulisin buku gue"

  
Derra memutar bola matanya jengah. Bisakah teman sebangkunya di retur?  Lama-lama Derra jadi setres bila sebangku dengan Serra. 

"Derita sebangku sama murid males" cibir Derra

"Biarin males.  Yang penting cantik" balas Serra memasang wajah seimut mungkin

"Cantik gak guna buat apa nyonya???" gemas Derra mencubit kuat pipi Serra sampai si empu menjerit

"Saaakittttt nak monyeet!"

"SERRA!"

"Ini Bu. Sih Der-"

"KEDEPAN KAMU!"

"Tap-"

"KEDEPAN SEKARANG JUGA!"

"B-"

"CEPETAN!!!!!!"

Derra pun mendorong bahu Serra agar cepat-cepat maju ke depan.  Dia tidak ingin budek karena suara sirine di depan sana.

Teman satu kelas juga ikut menyuraki Serra agar cepat ke depan.  Mereka gak mau pergi ke THT lantaran mendengar suara macan betina.

🌼🌼🌼


Pulang sekolah Serra melihat Xena berjalan bersama seorang cowok. Siapa cowok itu kenapa bisa dekat dengan Xena notabe si kutub utara.

Serra memperhatikan Xena menghampiri mobil cowok itu.  Kali ini Serra gak bisa menahan raganya.

Dengan seratus langkah Serra menghampiri dua manusia di sana,  sesampainya Serra menyapa cowok itu seolah-olah teman akrab.

"Hai Kakak" sapa Serra matanya memandang wajah cowok itu

"Heh.  Lo kan Serra?"

"Betul banget Kakak" jawab Serra pura-pura lenje di depan cowok itu

Sikap Serra yang seperti itu malah menarik perhatian sama mata dingin di depannya. 

Xena memandang datar.  Tapi ada sesuatu yang bergejolak di dadanya.  Aneh sangat.  Dirinya tidak nyaman melihat pemandangan di depannya.

"Ki gue duluan"

Xena masuk ke dalam mobil.

"Kenapa Kak Xena satu mobil sama lo?"

"Xena? Saudara gue"

Serra mengangguk.  Dalam hatinya menjerit kegirangan.  Syukurlah mereka saudara.

"Ser.  Bagi id lo"

"Tapi gue minta id Kak Xena"

"Oke!"

Serra kembali menjerit senang.  Akhirnya dapat juga nomor kutub utara.  Semoga dengan ini dirinya jadi mudah pedekateee.  Asoy.

Sampai ujung dunia sekalipun Serra akan tetap mengejar cinta Xena!

Pasti jodoh Serra adalah Xena!

Ayoo Serra semoga berhasil memiliki cinta dan tubuh Xena!


























































TBC.

KETOS MY GIRLFRIENDS (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang