Time Emperor (Champion)

Bab 113: Aku Ingin Seorang Pahlawan (4)

Bab 113: Aku Ingin Seorang Pahlawan (4)

"Di mana langit dan laut bersatu (UHH) x2

atau di mana matahari terlihat terbit (uhh) x2

di suatu tempat ada seseorang yang melihatku dari sana

(UHH) x2

Melalui badai besar

kemenangan pertempuran

seperti api dalam darahku, aku merasakannya datang

(Saya sudah bisa merasakannya datang, saya sudah bisa merasakannya datang

Saya sudah bisa merasakannya datang, saya sudah bisa merasakannya datang)

(pahlawan) "¶

Seolah lagu itu memiliki kekuatan besar, raksasa itu mulai menyerap air dari lingkungan, beregenerasi dengan kecepatan yang luar biasa.

"Apa?! Tidak mungkin!"

"Ini dia ...."

Dengan ekspresi tidak percaya di wajah mereka, GHQ dan OAU tidak bisa mempercayai mata mereka, Raksasa ini sekuat Godzilla sendiri hadir.

Tapi.. Bisa regenerasi?!

Apakah ini ada akhirnya?!

"Lepaskan bajingan itu! Aku tidak percaya dia tidak akan jatuh!"

Namun terlepas dari mimpi buruk yang mereka jalani, para komandan GHQ dan OAU tidak menyerah, ini adalah negara mereka sehingga mereka tidak bisa menyerah, hanya menggertakkan gigi dan berdoa agar umat manusia menang.

"Sudah dimengerti!"

Hadir, beberapa pilot helikopter tempur, serta kapten kapal lapis baja, bersiap untuk upaya kedua ...

Tapi sayang, itu tidak akan berhasil dua kali.

*Mengaum!

[Hyoton: Kōri no ryōiki]

Dengan suara yang keluar dari dalam raksasa, suhu mulai turun dengan kecepatan yang luar biasa, angin mendingin dan salju mulai turun, ini menyebabkan beberapa helikopter kehilangan keseimbangan dan mulai turun karena badai, namun itu tidak terjadi. bukan itu semua...

[Hyoton: Kōri no raion]

* Derit ... Boom!

Tanah di sekitar raksasa itu retak, sesuatu yang luar biasa keluar darinya.

*Mengaum! Mengaum! Mengaum!

Ratusan singa kaca berukuran kurang lebih 3 meter, terwujud seketika, GHQ DAN OAU, membuka mulut kaget karena hal ini, musuh meningkat, cuaca memburuk dan amunisi mereka habis, tidak ada yang lebih buruk ... Tapi

* Roaaaar!

*Mengaum! Mengaum! Mengaum!

Dengan auman keras dari raksasa, singa-singa kecil itu juga mengaum mengikuti raksasa itu dan pada saat yang sama bergegas maju, berhamburan ke berbagai arah.

"Ahhh!"

"Menyumpahi! ..."

"Ugh!"

Medan perang telah berubah menjadi lebih buruk, dengan ratusan singa kristal, berburu, membunuh dan menghancurkan, para prajurit di tanah dengan cepat menemukan diri mereka dimusnahkan.

*Boom boom

Hanya helikopter dan kapal yang masih bertempur, menembakkan misil mereka, tetapi ini tidak berlangsung lama.