Chapter 2

22 0 0
                                    

^ Ruang persidangan ^

Aku dan teman-teman ayahku berada dipersidangan untuk menceritakan hal yang sebenarnya dalam kasus pembunuhan Catlyn Budisentosa anak dari komisaris jenderal kepolisian dan melepaskan hukuman mati terhadap ayahku

"Aku merasa aneh duduk...dan berdiri di hadapan hakim"ucap Vito

"Aku juga begitu"tanya kakek Siwo

"Aku tidak berbuat apapun,mengapa

aku gugup?"tanya Doni

"Lupakan masa lalumu yang suram, saudaraku"ucap Jacky

Tiba-tiba hakim datang sehingga menghentikan pembicaraan teman-teman ayahku dan tak lama kemudian ketua kepolisian yang juga teman ayahku datang dengan mengagetkan teman ayahku yang lainnya

"Ketua!"ucap Jacky yang begitu kaget

"Maksudku,bapak kepala sipir"sambungnya

"Kalian semua tidak berubah"balas ketua

Dan hakimpun nengetuk palu yang menandakan persidangan dimulai

"Sekarang penyelidikan pengadilan..dan lembaga pelatihan..pemeriksaan persidangan akan dimulai"ucap hakim

"Jaksa penuntut dipersilahkan memulai"sambungnya

"Tersangka Adam Giafhiqi..menculik si kecil Catlyn Budisentosa..melakukan pelecehan seksual padanya,..dan membunuhnya dengan hantaman batu bata, semuanya sudah dibuktikan...oleh pihak penyidik"ucap penuntut

"Saya yakin kasus ini sudah tidak cocok dilakukan penyelidikan ulang....terima kasih"sambungnya

"Selanjutnya jaksa pembela dipersilahkan"ucap hakim

"Jaksa penuntut menyampaikan pembuktian dari fakta-fakta yang sudah ada..itulah kesalahan terbesar kasus ini"ucapku

"Yang mulia,pembela berbicara menghina..."balas penuntut

"Kesalahan?"tanya hakim yang heran dengan ucapanku

"Ya,yang mulia"balas ku

"Jaksa penuntut ini bukan orang yang ditunjuk untuk kasus ini...tidak seperti kasus biasa lainnya ...semua bukti dan catatan...harus diperiksa kembali, tapi jaksa penuntut mencari putusan...dengan cara mengambil catatan dan kesaksian palsu saja"sambungku

"Kalau begitu,kau orang yang dijadikan pembela sekarang?"tanya penuntut

"Begitu kah?"sambungnya

"Tidak,bukan aku"balasku yang sedikit gugup

"Tidak ada pertanyaan lagi"ucap penuntut lalu pergi

"Tapi!"ucapku yang membuat penuntut diam

"Aku ada disana ini adalah fakta sebenarnya"Sambungku

"Anda ada disana?"tanya hakim

"Ya, aku ada disana"balasku

"Yang mulia semua yang akan saya katakan adalah kejadian sebenarnya"sambungku

Misunderstand!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang