Chapter 3

19 0 0
                                    

*Masa Lalu* Maret 1997

Aku dan ayahku menatap salah satu tas yang sangat aku sukai yaitu tas The Power Puff Girls, aku dan ayahku selalu menari atau mengikuti gayanya dan menyanyikan lagunya

"menerangi kejahatan dengan cahaya bulan...mendapatkan cinta dengan cahaya mentari..jangan lari dari pertempuran nyata...dialah The Power Puff Girls"nyanyianku bersama ayahku dan mengikuti gayanya ditv atau menari

"Atas nama keadilan, aku akan menghukummu!"sambungku dengan ayahku

"Tersisa satu lagi"ucapku dengan bibir murung

"Kara?"balas ayahku

"Yah"ucapku

"Kita bisa membelinya, besok!"ucap Ayahku

"Besok ayah gajian?"tanyaku

"Iya, 500rb"balas ayahku

"Wahh,kita kaya!"ucapku

"Ya!kita kaya!"Balas ayahku dan tiba-tiba tas yang terpajang diambil karena ada yang ingin membelinya

"Ayah! Tasnya!"ucapku yang panik dan sedih

"Punya Kara..."balas ayahku yang masuk ketoko untuk mengambil tasnya, orang yang membelinya kaget dengan tingkah ayahku

"Ini punya Kara"ucap ayahku yang ingin mengambil tasnya

"Tas The Power Puff Girls!"sambung ayahku

"Ada apa dengannya?"balas ibu yang membeli tasnya

"Siapa kau?"ucap ayah pembeli atau komisaris jenderal kepolisian yang heran

"Hi, aku melihatnya setiap hari"balas ayahku

"Terkadang kami datang dua kali!"ucapku

"Ya,kadang-kadang dua kali"balas ayahku

"Sangat cantik!ini milik Kara!"ucap ayahku sambil memegang putri komisaris jenderal kepolisian atau pemilik tasnya

"Jangan menyentuhhnya!"ucap ibunya

"Ini milik Kara!"balas ayahku

Tiba-tiba komisaris jenderal kepolisian memukul ayahku karena tak suka melihat tingkah ayahku karena komisaris jenderal kepolisian kesal kalau anaknya disentuh

"Siapa kau?"tanya ayah pembeli

"Itu milik Kara!"jawab ayahku

"BRAK..TAKK..BUNGGG..BRAKK" pukulan ayah pembeli terhadap ayahku

"Jangan memukul ayahku!"ucapku sambil menangis

"Kau gila?"Ucap ayah pembeli dan mendorong ayahku

"Itu milik Kara!"balas ayahku

"Beraninya kau!"ucap ayah pembeli dan memukul ayahku

"Pak!tolong pak!"ucapku

"Aku akan melaporkanmu ke polisi!"sambungku dan terus menangis, akhirnya pemberkelahian berakhir karena salah satu karyawan toko ini menghentikannya

Misunderstand!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang