Hari ini adalah sesi keliling kampung. Mereka menyepakati apa yang habibie katakan kemarin.
Tadi malam..
"Keluar, bukannya kita perlu jarik? ",
"Iyaa,, bener pi. Tapi kita kayanya ngga punya deh" Zulfa menimpali,"San, kita perlu pinjem ke tetangga?", tanya amel.
"Apa?. Pinjem jarik gitu? ",
" Iya mbak, kan mbak yang bisa ngomongnya "
Bebi berujar."Inii,, malem loh btw. Hehe", sann memberikan penekanan pada kata malam,
" Belom malem banget deh mbak, ngga papa lah. Daripada ngga jadi pergi", septi ikut meyakinkan.
"Minjem 11?, Sama 1 tetangga?. Ngerampok ini namanya buset", Sann tetap ragu pada hal yang mereka saran kan.
"Lah iya, ahahaha. Minjem 2 deh, tiap rumah. Jadi lo ke 6 rumah aja ka", saran dio.
" 6 rumah aja katanya" Sann memutar bola matanya malas.
###
Setelah perjuangan keliling tetangga untuk meminjam jarik, dan hari ini mereka menjalankan misi.
"Kita bagi kelompok, jadi 4. 3 kelompok anggota nya 3, yang 1 anggota nya 2. Oh, cowo wajib disebar. Jadi setiap kelompok ada cowonya, takut terjadi sesuatu diperjalanan. Ok"
Para cowo mengangguk setuju, walaupun dipo yang paling kecil ingin menentang, tapi dia cukup tau diri mengingat apa yang sedang terjadi.
"Hemm, kelompok 1: Saya (Mira), dipo, zulfa. Kelompok 2: Amel, panca, bebi.
Kelompok 3: Dio, septi, naomi.
Kelompok 4: Habibie dan sann. Ya cukup, kek gitu aja. Ngga papa kan? "
Mira menyeret anak satu persatu dan di jadikan kelompok kecil."Ngga papa, udah pas." Amel menjawab.
Mereka juga menentukan arah yang akan diambil masing-masing kelompok. Barat, utara, selatan dan timur. Mencari informasi mereka lakukan disaat perjalanan, mengamati kehidupan seperti apakah sekarang ini.
###
Kelompok 1 mission (pov)
Mira, dipo & zulfa.Tujuan mereka adalah wilayah bagian barat.
"Lihat kebunku~, penuh dengan bunga. Ada yang item dan ada yang abu~. Setiap hari~ ku si-
" Apaan dah dip, orang gersang gini. Rumput liar noh, btw kebun lu suram ya warnanya item abu"
Zulfa memotong dipo yang sedari tadi nyanyi lagu anak anak tapi ngga ada yang bener."Sebenarnya bunga dikebun gw warna warni ko, tapi sengaja gw chat item abu", jelas dipo.
" Kenapa? ", tanya mira cepat.
" Pengin aja"
"... "
Mira dan zulfa menatap dipo aneh, hobinya lumayan horor.Mereka berjalan dijalan utama, wilayah barat lebih padat penduduk. Sedari tadi yang mereka lewati hanyalah perumahan dan orang-orang yang sedang beraktivitas.
"Tidak ada yang istimewa, perumahan doang ini mah. Lanjut aja, sama hapalin jalan. Ngga lucu kalo kesasar. " Ujar mira sambil berjalan terus.
"Iya si, cuma. Ini beneran jadul banget yaa, liat! Cowonya pada pamer abs wahh wahhh. Oh my eyes" Zulfa menutupi matanya dengan tangan tapi jari terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lessi The Emperor
Historical Fiction"Hah? Ko? Ini kenapa banyak warga desa? Bukannya kemaren itu hutan, lah ini pemukiman. Pada pake kemben doang! Hah?! Apasihhh ga lucuu!! " Apasih bek, triak triak. Kedengeran sampe dalem taa-- uu--iiniii hah? Ko? " "Kan san, liat ini ngapa jadi kek...