2. Check in (waktu)

10 3 6
                                    

Jam 11.00 akhirnya berangkat menuju vila. Kita menginap 1 minggu, itu rencananya. Membawa barang yang diperlukan dalam koper besar, oh jelas. Bahkan Bebi membawa 2 koper, katanya make up itu wajib, barang tersebut tidak boleh tertinggal.



"Tadi ngga ada yang bawa kendaraan sendiri kan?"

Habibie takut kalau dari mereka ada yang bawa, lalu dititipkan. Lebih baik di tinggal di rumah daripada kehilangan.

"Ngga ko bie, aman. Tadi pada pake bus, ada yang pake gojek juga".

Mira yang lagi buka bungkus kripik menjawab sang komandan.


" BANG! INI MOBIL LO?"

"Anjir naomi!, budeg gw lama-lama deket lo"

"Yee aunti! Ngapa duduk disini?!, tuh depan!. Lagian kan ini di belakang. Om bibie takut ga denger"

Amel ngelus dada, "Ya Allah, dosa apa hamba sampai kau dekatkan hamba dengan adeknya setan".

Habibie sadar akan kericuhan yang dilatar belakangi oleh dirinya, " Iya punya gue nom, kenapa emang? ",

" Om butuh sugar baby ngga? Naomi lagi butuh duitt~. Aduh!!"
Naomi mengelus kepalanya yang kena lempar sandal jepit,

"siapa ini njeng?! "

" Lambemu cuk, gue juga butuh duit. Tapi ga jual diri juga! "

"Ohh dipo bocil, tau apa lo bocah. Masih pipis dicelana aja sok iye".




"Ketika dia yang kau cinta, mencintai yang lain~BETAPA DALAMNYA, TERLUKA HAAATEEEKUHH!!
HIKS, JAHAT. Cowo bangs*t."

"Lah lah? Ni bocah kenapa? Bek woy, bek! Wah harus diruqyah. Saha maneh?! "

Sann yang kaget bebi tiba-tiba ngegas, yang ternyata si doi lagi pake headset.

"Sep, pegang badannya. Julpa ambilin aer"

"Buat apaan mba??"

"Nyembur bebek jul"
Zulfa senyum manis, semanis sayur pare.


"Cukup ya udah, nih mending makan kripik bareng aku"
Mira menyodorkan kripik yang sudah dibuka dengan mandiri tanpa membuat keributan.

"Iya anjir, brisik banget. Mau holiday aja stres dijalan dulu. Masa iya gw pengin muntah cuma dari sini ke sono gara gara kalian bacot! "

" Kamu sama aja ca, udah diem"

"Yee, ngga dong mak. Kan panca dipihak mak mir"

"Sama aja. "

"Yaudah si, itu keripik yang singkong balikin!"

"Astaghfirullah~"


Dio yang memilih tidur dari pada denger orang ribut, damai aman tentram sejahtera. Bangun kalo "Darling!! ", ya betul sekali. Notif dari hpnya.

###

Setelah setengah jam perjalanan, mereka sampai pada tujuan. Semuanya saling membantu turun dari mobil. Dan membangunkan putri salju di kursi paling belakang, dio.

" Bangun WOY!!, nyampe putri! Mau dicium ya?! "

Panca udah siap siap mau nyium. Mukanya kena dorong.
"Awas awas ahk, ganggu aja. Lagi pelukan sama eunha tadi malah"

"Ihk om om cabul, lari ada om cabulll!!"


Semua telah turun dari mobil. "Gw chek in dulu sebentar, udah janji juga ko. Tinggal ambil kunci sama kasih duit".

Selesai Habibie mengambil kunci di temani septi, mereka berjalan kedalam melewati hutan bambu. Udara yang sangat sejuk dan pemandangan asri memanjakan mata. Vila yang mereka ambil kental dengan jawa, rumah joglo dengan pelataran yang luas dan taman dibelakang. Tidak jauh dari situ terdapat Jurug, ya betul air terjun yang masih terawat kebersihannya.

"Guys sebentar",
Habibie menghentikan langkah ceria kita yang hendak masuk ke halaman vila tersebut.

" Kenapa bie? "

" Tadi yang punya bilang, jangan aneh aneh. Suruh sopan, kembali lagi ini tuh vila bukan dibuat sengaja vila gitu. Jadi dulunya tuh ini rumah atau tempat buat kedinasan pada masanya, tapi sama mereka disewakan ke kita karna kebetulan yang punya kenal gw".

"Hemmm,, orang dalem. Paham ko aku bie. Selaku wong jowo. Anggah ungguh its no 1 ges, ga terlalu neko neko ko. Cuma ya tau diri aja. Lagian mengingat tempatnya, ini sepadan. Yes kospley jadi raden ayu".

Sann yang emang suka bau bau kejawen, tapi sifatnya tidak mencerminkan wanita jawa yang lemah gemulai, berusaha menjelaskan.



Mereka masuk dan menentukan kamar yang mana untuk siapa. Berkumpul di ruang tamu.
"Ini sekamar berapa orang btw?? "
Septi melihat ke arah habibie menunggu jawaban sambil duduk.

"Oh, kamarnya ada 10. Kalo mau berdua atau sendiri silahkan, cukup ko. Tapi kalo mau sendiri semua ya harus ngalah 1 buat berdua. Soalnya kita ada 11"

"....."


"Apa?? "
Panca sama dipo yang merasa ditatap semua orang.

"Ok sip, dipo panca sekamar. N than tinggal arisan aja, buat kamarnya jiahkk"

"Ngapain arisan nom? Kan tinggal pilih kamar"

"Ka bebi mah ga paham, ini namanya sistem supaya tidak ada yang merasa dirugikan"

"Hah? Maksudnya?"

" Astaghfirullah robbal baroyaa~"

"Nomi kamu kristen sayang☺"
Sann yang mulai emosi dengan semua ini, akhirnya Septi juga bersabda,
"Udah lah lama, Jul bikin kertas di kasih nomer kita kocok"

"Oksie!!".


Semua sudah dapat nomor.
‌Mira (1)
‌Bebi (2)
‌Panca dipo (3)
‌Naomi (4)
‌Septi (5)
‌Amel(6)
‌Zulfa (7)
‌Dio (8)
‌Habibie (9)
‌Sann (10)





Biarkan semuanya tidak sadar, sampai pada waktunya.

Lessi The EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang