Part - 13

3.2K 236 7
                                    

~Happy Reading~





Karina berjalan dengan lesu di Koridor sekolah seperti tidak ada semangat hidup, tadi Jeno tidak menjemputnya, cowok itu benar-benar sudah kecewa padanya, rasanya Karina ingin kembali menangis.

"KARINA" Teriak Ningning.

Langkah Karina terhenti namun tidak berbalik hanya sekedar untuk menatap sahabatnya.

Ningning menghampiri Karina "Lo udah baikan?"

Karina hanya diam, tatapan matanya terlihat kosong dan sudah jelas kalau dia sekarang masih gak baik-baik aja, Ningning menghela nafas, ia menepuk punggung Karina lembut "Sabar yaa, gue, Winter, sama Giselle selalu ada buat lo"

Karina mengangguk pelan, matanya berbinar saat menatap tepat di belakang Ningning, ada Jeno.

Dengan senyum yang mengembang ia berjalan cepat mendekati Jeno, ia baru ingin memeluk Jeno namun cowok itu langsung menghindar.

"Jeno" Lirih Karina, ia menatap Jeno dengan sedih, Namun Jeno terlihat tak peduli.

"Jeno, tungguin gue ihh. Malah main tinggal" ucap seseorang membuat semua mata menatapnya.

Mata Karina membulat bahkan hampir ingin keluar saat melihat orang yang dengan lancangnya memanggil kekasihnya dengan nada manja.

"Siyeon?"

Siyeon menatap Karina dengan pandangan meremehkan, ia lalu menatap Jeno dengan lembut dan dengan berani menggenggam tangan cowok itu "Ayok ke kelas, ngapain berenti disini sih"

Karina langsung menghadang jalan Jeno "Jen kamu berangkat bareng nenek sihir ini?" air mata Karina meleleh, ia tidak peduli pada orang-orang yang melihatnya menangis.

Jeno hanya diam.

"JENO JAWAB AKU!" Bentak Karina dengan suara parau, ia mencengkram seragam sekolah Jeno.

"Aduh mba, gak usah lebay dehh pake acara nangis-nangis segala, itu tangannya lepasin dong, kita mau ke kelas nih" cibir Siyeon.

"Lo diem!, gue gak ngomong sama elo"

Siyeon mendengus "Belagu banget, udah ngehianatin malah gak merasa bersalah lagi, malu dikit kek"

Karina menatap Jeno dengan pandangan menyakitkan "Hey, kamu dengerin aku kan?. Sayang kamu pernah bilang kan sama aku kalo kamu gak bakal sudi berurusan sama dia lagi, tapi ini apa?, kamu bahkan berangkat bareng dia?"

Jeno menatap Karina "Terus apa bedanya sama kamu?, aku baru berangkat bareng sama Siyeon loh, kamu apa kabar yang pelukan bahkan ciuman sama cowok lain?" ia mendecih.

Karina menggeleng "Kamu salah paham, itu gak bener Jeno, aku mohon banget kamu percaya sama aku, aku gak mungkin dan gak bakal tega buat ngelakuin itu semua, harus dengan cara apa lagi supaya kamu mau percaya sama aku, bahkan kamu ngehukum aku dengan kata Backstreet dan sekarang aku harus ngelihat kamu yang dekat dengan Siyeon?, aku gak sekuat itu Jen hiks"

Jeno tidak tega melihat Karina seperti ini, demi Tuhan ia ingin sekali memeluk gadisnya itu dan menciumnya di depan semua orang, namun rasa kecewanya mengalahkan semuanya.

"Sayang, aku mohon jangan gini" lirih Karina.

Jeno menghela nafas pelan, ia melepas paksa tangan Karina yang masih mencengkram kemejanya, lalu beralih menggengam tangan Siyeon dan membawa gadis itu pergi dari sana.

Ningning yang melihat itu sudah sangat emosi, berani sekali mereka.

"WOYY!" Teriak Ningning menggelegar, ia berjalan cepat menghampiri Jeno dan Siyeon yang belum jauh, lalu menarik paksa lengan baju Jeno membuat cowok itu berbalik, lalu..

Plak!

Satu tamparan mendarat dengan mulus di wajah tampan Jeno, Karina berbalik ia kaget dengan tindakan Ningning.

"Lo cowok ter'brengsek yang gue kenal cuihh" desis Ningning, ia beralih menatap Siyeon.

"Dasar pelakor gak tau malu lo bangsat!" ia menarik rambut Siyeon dengan kuat, membuat gadis itu mengaduh kesakitan.

Mereka sekarang sudah benar-benar menjadi bahan tontonan di Koridor sekolah.

"Mati lo Siyeon!" Ningning menghempaskan rambut Siyeon sehingga gadis itu jatuh terduduk di lantai.

"Lo apa-apaan sihh!, jaga sikap lo!" bentak Jeno ia menatap tajam ke arah Ningning, lalu beralih membantu Siyeon berdiri.

"Cihhh ngapain lo bantuin tuh medusa, dia pantes di gituin. Atau mau gue tambahin cap sepatu di wajah sok cantik lo itu hehh?!"

"Kalian berdua sama-sama bangsat, gue gak nyangka lo tega nyakitin pacar lo sendiri Jen, bahkan lo gak dengerin penjelasan Karina, dan lebih parahnya lagi lo gak percaya sama dia, gue baru tau sama sifat jelek lo ini!"

Ia berjalan mendekatin Karina, lalu menarik gadis itu menjauh, Karina hanya diam dan menurut, ia sangat capek hari ini, hati dan fikirannya butuh istirahat"
























•••

-NIA🐯🦊

Perfect Boyfriend • [Jeno] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang