Nabila adalah siswi teladan yang sudah memasuki semester akhir sekolah SMA, yang tandanya dia akan menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Sedangkan Nadin adalah sahabatnya yang selalu menemani Nabila saat belajar di perpustakaan, bukan untuk belajar, tapi dia lebih memilih bercengkrama dengan ibu perpus.
Nabila adalah siswi teladan yang sudah memasuki semester akhir sekolah SMA, yang tandanya dia akan menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Sedangkan Nadin adalah sahabatnya yang selalu menemani Nabila saat belajar di perpustakaan, bukan untuk belajar, tapi dia lebih memilih bercengkrama dengan ibu perpus.
“Alhamdulillah..,aku lulus” ucap Nabila saat membuka amplop pertama.
“Iya aku juga lulus, Bil…” sahut Nadin.
Dengan wajah penasaran Nabila membuka kembali amplop yang kedua. Dengan tangan yang gemetar dia membaca isi amplop tersebut. Ternyata isinya adalah surat keterimanya dia sebagai penerima beasiswa kuliah di Turki.
Nadin yang tadinya hanya asik dengan bahagianya sendiri, turut ikut bahagia mengetahui bahwa sahabatnya telah mendapatkan beasiswa kuliah ke Turki.
Nadin mengetahui kalau sahabatnya ini adalah orang yang sangat giat belajar. Setiap kali jam istirahat pertama berbunyi, dia memilih untuk ke perpustakaan daripada ke kantin. Menurutnya ke kantin jam istirahat ke dua pun bisa. Jadi dia lebih memilih memanfaatkan waktunya untuk belajar di perpustakaan.
Ternyata benar, tidak ada usaha yang sia-sia di bumi ini, semuanya aka nada hasilnya, besar atau kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPEN PENDIDIKAN
Historia CortaAssalamu'alaikum hai... ini cerita untuk tugas dari sekolahan saya ya. klo mau baca, ysudah silahkan☺️ Saya gk maksa.