Siang itu, jam dinding menunjukkan pukul 14.00, artinya tidak lama lagi pelajaran akan selesai dan kelas akan pulang. Akupun melihat pak guru mata pelajaran Kewarganegaraan telah mengemaskan peralatan belajarnya dari atas meja ke dalam tas.
Setelah semuanya telah siap untuk pulang, keadaan kelas begitu senyap dan diam, karena tau guru kewarganegaraan ini sangat tidak suka sekali kelas yang gaduh. Bahkan saking heningnya, suara motor dan kendaraan lain dijalan yang berjarak lebih dari 100 meter dari sekolahku terdengar. Tiba-tiba pak guru memecah keheningan dengan mengajukan pertanyaan kepada kami.
“Anak-anak sebelum pulang bapak ingin bertanya kepada kalian semua, menurut kalian, apakah sesuatu yang penting dalam sebuah negara?” kata Pak Guru dengan tangannya memangku dagunya.
Kemudian Yopi, kawan yang duduk sebelahku menjawab sambil mengangkat tangannya.
“Pemerintah, pak..” jawabnya.
“Adalagi yang lain?” sambung pak guru.
Akupun memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan tersebut.
“Pengakuan dari negara lain, pak..” jawabku.
“Jawaban kalian itu semua tidak salah, semuanya benar. Tapi, di balik itu semua ada sesuatu yang harus dimiliki sebuah negara” pungkas Pak Guru.
Kami serentak kebingungan lalu bertanya kepadanya.
“Lalu jawabannya apa, Pak?” tanya kami dengan penuh penasaran.
“Sesuatu itu adalah budi pekerti dan kepribadian yang baik setiap warga negara di dalamnya” jawab Pak Guru.
Dia menjelaskan bahwa negara yang maju adalah negara yang memiliki budi pekerti yang baik yang ada pada setiap insan warga negaranya. Warga yang bisa menghargai satu sama lain dan menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPEN PENDIDIKAN
Storie breviAssalamu'alaikum hai... ini cerita untuk tugas dari sekolahan saya ya. klo mau baca, ysudah silahkan☺️ Saya gk maksa.