Chenle menghentak-hentakkan kakinya di air. Senyum tak pernah pudar dari wajah cantiknya. Bahkan apa yang dilaporkan oleh Chanyeol dan Minho serasa angin lalu. Chenle tak begitu mendengarkannya. Pikirannya melayang menuju lelaki yang baru saja menerima dirinya apa adanya. Menerima sosoknya sebagai mate meski ia adalah demon yang dibenci oleh keluarganya.
“Perhatikan kakimu itu, jangan sampai kaum mermaid menarikmu dan membawanya ke istana mereka,” celetuk Taeil yang menyusul Chenle untuk duduk ditepi danau. Tapi berbeda dengan majikannya, Taeil memilih melipat kakinya bersila daripada memasukkannya ke air.
“Di danau ini tak ada mermaid. Mereka hidup di laut,” balas Chenle.
“Siapa tau ada satu yang tak tau jalan pulang dan berkutat di danau ini,” Taeil tak mau kalah.“Kau kenapa seperti orang tak waras? Kau bahkan tak mendengar oppadeul melaporkan hasil pencarian mereka.”
Taeil mendengus kesal diabaikan oleh Chenle. Hanya karena seekor werewolf, eh tidak seorang werewolf, dirinya diabaikan?
“Kuat sekali pengaruh serigala jadi-jadian itu sampai kau mengabaikanku, Tuan muda. Ingat, mereka berbahaya.”
“Mereka tak berbahaya hyung. Tak semuanya berbahaya. Jisung salah satunya. Dia itu baik penyayang, dan pengertian juga."
“Kau sudah tak waras? Kau memuji werewolf? Oh, ayolah.. kalau orang tuamu tau, kau bisa dikurung di kamar..”
“Mereka tak akan mengurungku jika tau Jisung baik..”
Astaga! Sudah kesekian kalinya Chenle membela Jisung. Apa spesialnya lelaki itu hingga Chenle sangat keras kepala membelanya. Ayolah, Taeil hanya ingin Chenle aman. Dekat dengan werewolf mengancam kehidupan mereka bukan ide bagus.
“Apa kau sungguh jatuh cinta pada lelaki itu?”
Chenle tanpa ragu mengangguk. Pipinya bersemu merah setiap kali mengingat Jisung.
“Kita berbeda dari mereka. Kau sudah tau konsekuensinya bukan?”
“Kita memang berbeda. Jisung, sudah berusaha menerimaku karena biar bagaimanapun aku mate-nya.”
“Ini seperti bukan dirimu. Kau tak biasanya luluh pada lelaki.”
“Mungkin sang Dewi menjaga hatiku agar aku hanya bisa jatuh cinta kepada Jisung.”
Ini gila! Pekik Taeil. Bagaimana bisa Chenle dengan mudahnya menyebut sang Dewi? Demon tak memiliki Dewi seperti werewolf. Tapi Chenle sudah mengakuinya seolah ia bagian dari kaum werewolf. Apa yang harus Taeil lakukan? Lapor pada Goong Min dan Tiffany atau tetap diam dan mencoba mengontrol kelakuan Chenle?
“Baiklah-baiklah. Terserah padamu saja. Hari sudah gelap. Kita harus kembali. Oppadeul sudah pulang sejak tadi. Mereka melapor pada appa-mu.”
Chenle berdiri dari duduknya. Ia membersihkan bagian belakang dress yang dikenakan karena kotor setelah bersentuhan dengan tanah. Kaki telanjangnya basah karena ia masukkan kedalam air. Tapi itu bukan masalah karena ia akan berganti shift dengan wujud demonnya untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Mate [remake]✓
FanficJaemin yakin betul bahwa ia hanyalah seorang pemuda biasa.Tetapi mengapa ibunya selalu bersikeras membawanya pergi seolah dia adalah sebuah ancaman besar bagi orang lain. Hingga suatu hari... Kehidupan Jaemin berubah drastis ketika dirinya menjadi s...