Kamu saya nikahi, berikan saya seorang pewaris, saya akan berikan kamu uang, setelah itu kamu bisa pergi. -Qian Kun
O-oke, deal. - Liu Yangyang
⚠️ fiksi
•KunYang
•NoMin
•and more of NCT ships
warn! beberapa part mengandung mature content ⚠️🔞
❗bxb...
Yangyang melamun sembari menyeruput americano di tengah hari ini. Pikirannya menerawang jauh, memikirkan bagaimana caranya ia menghilangkan beban yang seolah menekan dadanya tanpa henti.
Hidup sebatang kara setelah ditinggalkan oleh orang tua membuat Yangyang mau tak mau harus bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Bekerja paruh waktu telah ia lakukan semenjak menduduki bangku SMA. Disaat teman yang lain mengikuti tambahan les berbayar yang dilakukan setelah pelajaran, Yangyang rela tak ikut itu.
Donghyuck, teman dekatnya semasa SMA dulu sudah beberapa kali menawarkan kepadanya bantuan pembayaran les.
"Ayo Yangyang. Kau ikut les saja. Aku sudah mengatakannya kepada kedua orang tuaku, mereka setuju akan menanggung biaya lesmu."
Dan seperti biasanya, Yangyang tetap menolak. Biarlah ia menjadi menderita dengan kemiskinan ini sendirian, asalkan ia tak merepotkan kehidupan orang disekitarnya.
Terlalu lama bergelung dalam pikirannya sendiri hingga membuat ia tak sadar dengan kehadiran sang sahabat dengan sang kekasih disampingnya.
Jeno memberikan kode ke Jaemin, seolah menanyakan 'Temanmu sedang melamun.' Jaemin mengangguk, ia duduk perlahan disamping Yangyang, menepuk bahunya pelan. Membuat Yangyang terperanjat, lalu tersadar dengan kehadiran mereka berdua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee Jeno dengan ide gilanya membuat kedua sahabat itu hanya bisa terbengong. Jaemin rasanya ingin memukul kepala kekasihnya itu menggunakan tongkat baseball yang tergeletak di ruang olahraga.
"Lee Jeno! Astaga!" Jaemin menahan untuk tidak mengeluarkan kata-kata kasar memaki sang kekasih.
"Kalian jangan salah paham dulu. Coba pikirkan lagi. Rekan bisnis ayahku itu juga bukan pria sembarangan."
"Astaga, Lee Jeno! Yangyang tak bisa kau samakan dengan pria/wanita penggoda diluaran sana." Jaemin benar-benar tak habis pikir dengan pola pikir kekasihnya ini. Pusing. Kepalanya terasa dihantam oleh benda tak kasat mata yang begitu keras.
"Baiklah, a-aku akan memikirkannya, Jeno. Terima kasih telah membantuku." Jaemin yang mendengar itu melotot melihatnya.
"Yangyang..."
"Sudah, Na. Aku tak apa. Aku hanya perlu menuruti perintahnya bukan? Aku benar-benar membutuhkan uang, Na."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yangyang tercengang dengan bangunan luar biasa besar yang berdiri di depannya ini. Berhiaskan pagar menjulang tinggi dengan rongga rongga diantara besinya membuat keindahan rumah ini nampak dari sisi jalan komplek perumahan.
Setelah diperkenankan masuk oleh satpam karena memang sebelumnya pemilik rumah ini yang telah berpesan kepada sang satpam, Yangyang masuk.
Disana, ada seorang pria gagah yang lengkap dengan jasnya sedang duduk di taman. Yangyang menghampirinya dengan perlahan.
"Permisi, apakah anda benar Tuan Qian?" Sosok yang sedang menyeruput teh itu menoleh. Ia mengangguk, kemudian mempersilahkan Yangyang untuk duduk di kursi yang berada didepannya
"Dengan Liu Yangyang, benar?" Yangyang mengangguk. Kun mengambil map berisi beberapa lembar kertas.
"Ini surat perjanjiannya." Kun memberikan map itu kepada pria didepannya ini. Kedua alis Yangyang mengerut bingung.
"U-untuk apa ini tuan?" Yangyang membuka map itu dengan perlahan. Ia membaca sebentar.
"Itu perjanjian. Selama kontrak, saya dan kamu akan terikat pada ketentuan perjanjian itu. Baca dan pahami. Setelah itu kamu bisa tanda tangan dibawahnya." Kun menyerahkan pulpen kepada Yangyang.
"Baik, tuan."
Berikut ialah poin-poin dari perjanjian yang telah ditentukan oleh Qian Kun :
1. Pihak pertama akan menikahi pihak kedua secara agama dan negara.
2. Pernikahan hanya akan berjalan dengan rentang waktu 2 tahun. Dalam rentang waktu itu, pihak kedua harus memberikan pihak pertama seorang pewaris keluarga Qian.
3. Pihak kedua tidak boleh ikut campur dalam permasalahan pihak pertama.
4. Pihak pertama akan menafkahi pihak kedua sebagaimana mestinya.
5. Tidak boleh ada perasaan cinta diantara kedua belah pihak.
6. Rentang waktu lamanya kontrak bisa diperpanjang ataupun dipersingkat tergantung dari keputusan pihak pertama.
"Kamu masih kuliah, bukan?" Kun bertanya. Membuat Yangyang yang sedang membaca surat perjanjian itu mendongak.
"Iya, tuan. Saya masih kuliah." Kun mengangguk.
"Biaya kuliah kamu akan saya tanggung hingga lulus nanti. Kamu tenang saja." Yangyang berbinar. Membuatnya semakin yakin untuk menandatangani surat perjanjian ini.
Tinta hitam itu akhirnya tergores di atas kertas lalu mengenai materai. Dengan merapalkan doa di dalam hati, Yangyang menandatangani perjanjian itu kemudian menyerahkannya kepada pria lebih tua dihadapannya ini.
"Besok kita mulai persiapannya." Yangyang mengangguk.
Dalam hati ia masih berharap bahwa keputusan yang telah ia ambil ini ialah keputusan yang benar.
'Semua akan baik-baik saja' pikirnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.