Sesampainya dikamar alwi membaringkan tubuhnya di ranjang, ia memandangi langit langit kamar. Ia selalu termenungi wajah ayahnya ia selalu kepikiran dengan ayahnya.
Dengan kepikiran nya sehingga membuat tertidur. Teman teman yang melihatnya merasa kasihan melihat alwi yang sangat tertidur nyenyak
Hari mulai menjelang pagi, seperti biasanya para santri bangun dari tidur lalu melaksanakan shalat subuh berjamaah.
Alwi, Syafiq, rizki dan noval berada di lapangan mereka sedang asik bermain bola berlawanan dengan santri lain. Hampir sudah 3 kali mereka mencetak gol karena kekompakan mereka.
Setelah itu mereka telah selesai bermain, mereka beristirahat terlebih dahulu di tepi lapangan. Baju mereka basah karna di basahi keringat mereka meminum air dengan sangat banyak karna kehausan.
Seketika alwi yang tengah terdiam ia merasai kepalanya pusing, namun alwi tak memperdulikan nya karna ia sudah memakan obat dan ia akan merasa pusingnya hilang.
"fiq kamu udah hafalan?",
"Ya belum la, santai aja masih ada 5 hari kok untuk hafalan",
"Santai aja dulu, aku si hafalan cepet","Iya dehh",
"Oh ya kalau kamu wi? Udah hafal?",
Alwi hanya termenung ntah memikirkan apa. Namun wajahnya semakin pucat. Yang dirasakan alwi hanya kepala yang semakin sakit
"Wiiii.....",
"E eh i iyaa",
"Kenapa?","Yahh ga nyimak dia",
"Kamu udah hafalan belum?","Oh, belum si masih ada yang belum hafal?",
"Sama deh, aku juga baru sebagian hafalnya",
"Susah banget masuk otak","Ah elah kamu aja kali fiq, ga fokus",
"Aku bisa aja kok hafal",
"Walau ga semua","Ah udah deh, aku mau kekamar",
"Gerahh keringetan","Ikut fiq",
"Yuk wi, ki",Mereka pun bergegas untuk pergi kekamar. Sesampainya mereka disana mereka membersihkan diri.
Setelah berberes mereka duduk di ranjang masing masing. Ada yang sedang baca buku ada yang tidur. Sedangkab alwi hanya dia termenung seperti biasa ia tiduri tubuhnya namun pikirannya ntah kemanaAlwi terus membayangkan wajah kekuarganya ia sangat merindukan kehangatan keluarganya kembali. Ia ingin berkumpul disedia kala dimana saat masih ada adiknya dan ayahnya. Dan dimana disaat alwi masih di sayang kedua orang tuanya
Lagi dan lagi ia menyesali kesalahannya. Ia terus memikirkan nasib adiknya (mona) jika saja saat itu alwi berhati hati mungkin saja mona tidak datang untuk menyelamatkan alwi.
Baru saja alwi ingin menutupi matanya, namun saja ada orang yang mengetuk kamarnya dan rizki membuka pintu. Ternyata husin ingin menemui alwi.
"Alwi, ikut abang ke aula yuk",
"Iya bang",
Alwi pun pergi bersama husin ke aula, ia mengikuti Husin dari belakang.
Sesampainya nya alwi di aula, betapa senangnya ia melihat kedua kakanya datang untuk menemui nya.
Tanpa basa basi ia memeluk kedua kakanya begitu juga dengan kakanya ia membalas pelukannya.
Namun seketika alwi melepaskan pelukannya lalu melihat sekeliling anisah dan ridho.
"Wi kamu cari siapa?",
"Bunda? Bunda ga ke sini?",
"Katanya mau ajak bunda ke sini",
"Kakak udah janji sama alwi loh","Wi... Kamu kan tau bunda sekarang gimana",
"Sekarang aja bunda belum pulang rumah",
"Kaka via WhatsApp aja bunda tidak respon sedikit pun","Iya wi, kata ridho benar",
"Lain kali aja ya wi",
"Kak anisah janji, berusaha untuk ajal bunda ke sini","Iya kak",
Alwi hanya pasrah dengan tidak kehadirannya bundanya. Namun ia harus menghargai kehadiran kakanya karena kakanya rela untuk menemui nya dari jarak jauh
"Oh ya wi",
"Gimana hafalan Alquran nya?",
"Udah hafal sampai juz berapa?","Kaka rasa si keknya udah 10 ni",
"Masih aja 1 juz kak",
"Soalnya alwi tiap malam alwi ulang ulangin yaudah alwi hafal",
"Kalau alwi udah merasa sangat hafal baru deh alwi lanjut",
"Iyakan bang","Iya, justru Abang kagum sama alwi",
"Dia bisa menghafal setengah juz dalan 2 hari aja",
"Abang aja dulu sampai berminggu-minggu loh","Wihh, awi hebatt deh",
"Ga kayak ridho",
"Taunya nge game","Ihh apa sih",
"Idho tu ngegame kalau gabut aja",
"Kalau ga gabut... Ya idho belajar la","Ah bohong aja",
"Tiap hari kaka liat kamu pengangin hp aja mulu",
"Tau ga wi, sholat aja jarang ekek","Ihhhh apaan, diamm ssttt malu sama alwi",
"Solat kok, yaa jarang","Ya gapapa kak, usahakan di niatkan solatnya",
"Iyakan bang?","Iya benar kata alwi",
"Percuma solat, tapi ga berniat apalagi ga niat solat",
"Percuma deh",Ridho terus memandangi anisah karena ia merasa malu. Sedangkan anisah hanya menertawakan idho yang malu.
Hampir lama mereka berbincang bersama. Ridho dan anisah pamit untuk pulang kerumah.
"Yaudah wi, kaka pulang dulu ya",
"Kamu baik baik disini",
"Obat, jangan telat di makan",
"Kalau ada apa apa bilang aja bang husin",
"Biar bang husin bisa hubungin kakak atau idho","Iya kak",
"Tenang aja alwi baik baik aja kok",
"Kan ada bang husin yang jagain alwi","Iya deh",
"Yaudah wi, kaka pulang dulu ya",
"Dahh assalamualaikum","Waalaikumsalam",
Bersambung...
![](https://img.wattpad.com/cover/246740152-288-k527052.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DO THEY LOVE ME? | The And
KurzgeschichtenSeorang anak laki laki yang berbeda dengan saudaranya. ia sangat di benci oleh kedua orang tuanya. dipublikasikan 05.11.20📍