Suara lonceng dari dua sepeda , memenuhi jalan saat mereka saling beradu suara lonceng mereka . Dengan tawa mereka yang menguar , seolah olah mereka memiliki jalan itu sendiri .
Lisa sedang mengendarai sepeda miliknya , mengiringi Jennie dari belakang . Entah sejak kapan pastinya , jika orang orang sebelumnya akan melihat Lisa berjalan dari satu tempat untuk menuju kampus . Maka semenjak Lisa dan Jennie bersama , Lisa juga memakai sepeda untuk berangkat dan pulang dari kampus .
"Lisa , perhatikan jalan" ucap Jennie pada Lisa yang terus menerus memperhatikan nya , Jennie terus memperingatkan Lisa untuk fokus dan tidak bermain main karena mungkin itu akan membuat nya celaka
"Kenapa aku harus memperhatikan jalan , sementara ada kau yang lebih menarik untuk ku perhatikan- aghhh!!"
Baru saja Jennie ingin tersenyum lebar berkat perkataan Lisa sekarang harus dibuat kaget karena Lisa tidak sengaja melewati lubang yang cukup besar dan membuatnya menarik rem depan dengan sangat kuat membuat nya terjatuh tersungkur .
Jennie segera berhenti dan menjatuhkan sepedanya mengejar Lisa "Lisa!"
Lisa tidak bergerak dengan posisi tersungkur tersebut dengan kedua tangan yang masih menyentuh sepeda dan wajah nya yang mencium jalanan Lisa sedang memikirkan bagaimana dia harus menghadapi Jennie , dia begitu malu saat ini . Tidak perduli dengan wajahnya yang kotor atau mungkin terluka .
"Lisa , bangunlah" Lisa menggelengkan kepalanya dengan kepala menempel dijalanan
Jennie berusaha menarik bahu Lisa agar Lisa terbangun , tetapi Lisa mengeras kan badannya sehingga sulit untuk Jennie membangunkannya "Lisa , ada apa ? Jangan membuat ku khawatir" ucap Jennie yang merasa dirinya semakin cemas
"Kau khawatir?" Tanya Lisa dengan nada kecil
Jennie mengangguk meski Lisa tidak tau "tentu saja aku khawatir , jika kau terluka biarkan aku mengobati mu. Ayo bangun" mendengar Jennie yang khawatir Lisa segera bangun , kekasihnya ini tidak boleh menaruh khawatir begitu besar.
Lisa menatap Jennie dengan wajahnya yang kumuh karena kotoran jalan , Jennie pun menarik Lisa untuk duduk dipinggir trotoar "kenapa kau tidak segera bangun?" Ucap Jennie membantu Lisa membersihkan wajahnya
Lisa mengerutkan wajahnya seperti anak kecil , persis menjadi malu dan bersikap seperti itu adalah apa yang anak kecil lakukan
"Awalnya aku malu , karena aku pasti terlihat begitu bodoh didepan mu . Tetapi sekarang sepertinya aku harus berterima kasih jika kau menganggap ku bodoh , karena sekarang aku dapat melihat wajah mu bukan belakang kepala mu atau bagian samping wajah mu" tangan Jennie berhenti dan ingin melakukan apa yang dikatakan Lisa diakhir kalimat , tetapi dia berusaha menghentikan nya karena melihat dahi Lisa yang mengeluarkan sedikit darah
Beruntung Jennie memiliki beberapa plester dan kotak kesehatan mini di tasnya yang selalu dibawa , Lisa memperhatikan wajah Jennie yang begitu serius merogoh tas nya .
"Apa aku masih tampan ?" Tanya Lisa saat Jennie selesai mengenakan plester didahi Lisa
Jennie tidak menjawab , seberapa banyak orang memuji Lisa tampan dan lainnya , Jennie tidak pernah mengatakan hal seperti itu sekali pun pada Lisa , Jennie mengangguk kecil setidaknya jawaban seperti itu merasa Lisa cukup diakui ketampanan nya "malu malu seperti biasa" goda Lisa pada Jennie
"Ayo , kita harus segera tiba . Aku harus menemui beberapa dosen untuk mendiskusikan proyek ku" ajak Jennie berdiri lebih dulu , Lisa tidak menahan Jennie jika itu adalah tentang Jennie yang mulai menyusun impiannya , Lisa dengan cepat ikut berdiri memperbaiki sepeda Jennie yang dijatuhkan nya tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed
FanfictionSegala sesuatu memiliki waktunya sendiri , dalam hal apapun itu . Cinta umur dan lainnya semua memiliki nya . Jika semua perubahan yang mengikuti zaman adalah hal yang baik , lalu kenapa itu tidak terjadi pada seseorang ? Akibat kemajuan zaman , dia...