Akan Menjadi

109 6 0
                                    

"hei , Love" sapa Lisa saat Jennie masuk ke dalam kamarnya "hm maaf , Jennie kemarilah" entah kapan Lisa akan diperbolehkan memanggil Jennie dengan panggilan mesra seperti itu , jadi dia hanya mencuri curi seperti saat ini .

Saat Jennie masuk dia memperhatikan wajah Lisa yang terlihat lesu .

Lisa sedang berjongkok memangku tangan dan dagunya diatas lutut didepan wadah makanan kucing , terlihat disana ada kucing berbulu putih bercorak abu abu makan dengan lahap disana . Jennie pun menghampiri Lisa dan ikut melakukan hal yang sama setelah meninggal Irene dibelakang "apa kau baik baik saja ?" Terlihat wajah pucat pasi menghiasi seluruh wajah Lisa yang dikira Jennie karena begitu mengkhawatirkan kucing nya .

Irene tidak tau apa yang terjadi , apa dia salah dengar ? Dan ternyata benar kucing Lisa yang sakit ? Dan beruntung bahwa itu bukan kebohongan dari Lisa selanjutnya .

Tapi Irene memandang satu titik , pria berpakaian Jas dokter berdiri disisi lain ruangan , dimana Irene tau bahwa itu adalah dokter Pribadi keluarga Lisa . Dan bukan dokter hewan .

"Hm aku baik baik saja" Lisa memandang arlojinya "aku masih ingin kau berlama lama disini , tapi halmeoni pasti akan mencari mu . Karena tidak biasanya kau pulang telat bukan? Ayo , aku akan mengantar mu" Yaa ini sudah lewat dari waktu jam kerja Jennie yang biasanya di jam ini dia sudah mengetuk pintu apartemen sederhana nya dan bercerita tentang harinya lalu beristirahat

Lisa tidak mengatakan bahwa kucingnya atau dirinya lah yang sakit , selama dia bisa tidak memberi alasan kebohongan maka Lisa akan terus berusaha .

Jennie mengangguk sedikit mengusap kucing dihadapan Lisa yang sedang makan dengan lahap "karena kau makan dengan banyak , kau akan baik baik saja" Lisa yang memperhatikan itu pun tersenyum , kemudian Jennie berdiri kemudian berbalik . Mendapatkan seorang wanita yang ditebaknya adalah saudara Lisa dan eomma Lisa yang matanya terlihat sembab .

Jennie berpikir ... aku tau jika Leo adalah kucing kesayangan mereka dan tidak menyangka jika mereka sesayang ini pada kucing itu .

Sang eomma merentangkan tangannya meminta Jennie untuk memeluknya "maaf aku tidak menyapa mu ketika datang" Jennie membungkuk dengan sopan untuk meminta maaf "Tuan Bruschweiler , Nyonya Bruschweiler" Jennie terus menerus memanggil mereka seperti itu , tanpa bisa melarang lagi dan mengubahnya Orang tua Lisa membiarkan Jennie

"Tidak masalah Jennie , kami tau kau khawatir" ucap Appa Lisa , eomma Lisa pun menggenggam tangan Jennie menemaninya keluar diikuti appa Lisa . Lisa tidak bisa menyusul dengan segera karena ditahan oleh Chaeng Jisoo dan Irene . Irene tidak tau tapi dia bisa mengira bahwa Lisa benar benar pingsan .

"Ingat , gunakan taxi bukan sepeda motor , sepeda , atau berjalan kaki" pesan Chaeng menggenggam tangan Lisa

Irene menatap Lisa , menuduh Lisa bisa seperti ini karena apa yang dilakukan nya . Lisa menatap memohon pada Irene agar tidak membicarakan ini pada keluarga nya dulu .

"Ya , aku akan noona" ucap Lisa mengusap pipi gemuk Chaeng

Jisoo mengalihkan pandangannya "lemah!" Hanya itu yang diucapkan nya

"Hm aku akan menjaga kesehatan" Lisa berkata seolah olah Jisoo sedang memberikan nya pesan baik

"Lisa" kali ini Irene bersuara "nanti saja , antarkan Jennie dengan selamat dan kau juga pulang dalam keadaan baik baik saja" Lisa mengangguk

"Kau harus meminum obat dan beristirahat seperti yang sudah ku katakan sebelumnya" pesan dokter tersebut lalu permisi

Mereka akhirnya menuju keluar mengikuti tiga orang yang telah lebih dulu meninggalkan mereka bersama dokter .

Changed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang