Lavender Scented Candle

160 8 0
                                    



Lavender scented candle
 

You that I can not handle 

Eyes not puffy but I know you're tired 

We can't sleep but wanna dream Y

our fingers keep reaching out my chin 

Fuck your pride, give me a hint now

Lantunan lagu milik Svmmerdose yang berjudul To Be With You itu terputar sejak Chenle dan Jisung memasuki apartemen milik mereka, masih dengan mata Jisung yang sayu menandakan dirinya sangat mengantuk malam itu. Chenle melihat bagaimana kekasihnya itu terlihat mengantuk hanya terkekeh, "ngantuk gitu, yakin mau lanjut?" tanyanya.

Jisung mengangguk lucu, "aku kan tadi belum."

"Belum apa?" tanya Chenle, sudah menjadi kebiasaannya menggoda Jisung dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat laki-laki itu tersipu sebelum menjawab, "belum keluar, Kak."

"Buka celananya," kata Chenle sambil mematik api di tangannya dan menghidupkan rokok untuk dihisapnya. Saat melihat Jisung sudah membuka bawahannya, Chenle hanya bisa terkekeh, "buka laci di sebelah kamu, ambil kondomnya," Jisung mengulurkan tangan untuk membuka laci yang sedikit jauh dari jangkauannya, mengambil satu sachet kondom yang memang Chenle simpan untuk persediaan mereka.

Sesuai dengan lirik lagu yang barusan terlantun dari lagu yang diputar oleh Chenle, Lilin beraroma lavender yang menyala di dalam ruangan itu membuat atmosfer yang menyelimuti keduanya menambah gairah Chenle untuk terus mendominasi Jisung malam itu, "Ji, kamu mau pake sendiri atau Kakak yang pakein?" tanya Chenle sambil menunjukkan botol lubricant kepada Jisung, "aku bisa pake sendiri, tapi Kakak liatin aku pas pake, ya?" tanya Jisung sambil menatap mata Chenle yang berdiri di hadapannya yang sedang terduduk di kasur saat itu. Jisung benar-benar terlihat menggemaskan di mata Chenle.

"Yaudah, Kakak mau liat kamu pake pelumasnya sambil ngangkang."

Jisung mengeluarkan cairan dari botol yang diberikan oleh kekasihnya tadi lalu perlahan membuka kakinya lebar-lebar di hadapan Chenle dengan kejantanannya yang mencuat saat ia mencoba mengolesi lubangnya sendiri dengan pelumas. Chenle memperhatikan bagaimana kekasihnya itu membuka lebar-lebar kakinya dengan mata yang tertutup dan mulut terbuka, mendesah karena merasakan sentuhan sendiri di lubang analnya.

Jisung perlahan memasukkan jarinya yang berisikan pelumas itu ke bagian dalam lubang miliknya, desahan mulai keluar karena rasa nikmat yang dirasakan oleh dirinya. Chenle yang melihatnya lalu tersenyum menatap bagaimana kekasihnya itu menikmati sentuhan jarinya sendiri. Chenle mendekati Jisung yang sibuk mengeluar masukkan jari di lubangnya sendiri, masih dengan kejantanan yang menegang itu diraih Chenle menggunakan tangannya lalu menghadiahkan ciuman untuk Jisung dengan menyatukan bibir keduanya.

Rokok yang ada di tangan kiri Chenle seolah hanya menjadi pajangan semata karena bibir ranum itu sibuk beradu cumbu dengan bertukar saliva bersama kekasihnya, lidahnya masih terus mengeksplorasi dan saling membelit dengan milik Jisung hingga keduanya melepaskan pagutan karena napas yang sudah terengah, "enak main pake jari sendiri? Ini punya kamu udah tegang banget, mau aku kocok sambil aku masukin gak?" tanya Chenle yang tidak mendapatkan jawaban sama sekali dari Jisung yang masih terus mendesah keenakan karena penisnya yang dimainkan oleh Chenle.

"Jawab atau kamu selesaiin semuanya sendirian." Ancam Chenle yang langsung membuat Jisung membuka matanya, "mau ... mau dimasukin terus dikocokin sampe keluar sama Kak Chenle," ujarnya yang langung dibalas dengan seringaian oleh Chenle. Jisung mengeluarkan jarinya yang sedari tadi bermain di dalam lubangnya dan langsung diisi oleh kejantanan milik Chenle yang entah sejak kapan sudah melepas bawahannya, bahkan sudah terbalut oleh kondom yang tadi diambilkan oleh Jisung.

Quick (Chenji Jichen NSFW au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang