PART 4 : PENUH KESEDIHAN

52 9 0
                                    

Happy Reading
__________________

" Stop gaa! Jangan pukulin papa aku..sebaiknya kita dengar dulu penjelasan nya,ayo pak jelasin " Suruh raina dan papanya pun menjelaskannya dengan jujur

" Anda harus bertanggung jawab atas semua perbuatan anda..saya akan laporkan ke polisi karena anda mama saya jadi meninggal " Kata angga dengan penuh keamarahan

" Saya akan turuti semua keinginan anda apapun itu sekalipun uang saya akan berikan semuanya pada anda..asalkan jangan jebloskan saya ke penjara " Kata jeki

" Uang,rumah dan sebagainya saya gak butuh itu semua..keinginan saya semuanya sudah direnggut oleh anda,saya hanya ingin membahagiakan mama tapi karena perbuatan anda mama saya meninggal..mama udah gaada " Ketika mengatakan mama udah gaada angga menjadi lesu yang asalnya teriak teriak penuh emosi menjadi lesu

Raina hanya menangis ia tidak tau harus memihak pada papanya atau kekasihnya

" Om! Siap siap sebentar lagi polisi akan datang " Kata kara dan membuat orang orang disana kaget,semua matanya melihat ke arah kara

" Raina tolongin papa nak! Papa gak mau hidup didalam penjara..kalau papa dipenjara pasti kamu sendirian dirumah,papa mohon kamu telpon pengacara papa ya sayang " Kata papanya memohon pada raina,tapi raina hanya nangis dan diam saja

" Pah! Maafin raina ya..bukannya aku gak mau liat papa hidup didalam penjara,tapi papa harus bertanggung jawab atas perbuatan papa sendiri..sebenarnya aku juga sedih tapi harus bagaimana lagi kalau sudah berurusan sama hukum,papa harus bisa sabar " Kata raina sembari menangis

" Hallo selamat siang! Saudara jeki ayo ikut kami " Kata polisi yang baru saja datang

" Raina maafin papa yahh..kamu jaga diri baik baik,papa pergi selamat tinggal " Pamit papanya karena hukumannya seumur hidup jadi gaakan pernah kembali akan tetap didalam penjara

" Papaa!! " Teriak raina,air matanya berjatuhan

Raina hidup berdua dengan papanya,5 tahun yg lalu nyawa mamanya diambil sang maha kuasa.Dan sekarang dia harus hidup menyendiri,tanpa bersama orang orang yang sangat dia sayangi.

Begitu juga dengan angga,nasibnya sama dengan raina.Papanya meninggal sejak ia berusia 7 tahun,dan hari ini mamanya pun meninggalkannya.Tapi,angga masih punya bi irma yang sudah dianggap oleh bi irma seperti anaknya sendiri,tidak hanya bi irma ada juga pak dadang satpam dirumah angga

" Rai! Yang sabar yahh..lo pasti kuat dengan cobaan ini " Radit menguatkan kara

" Den! Ayo kita pulang..jenazah mama akan diantarkan ke rumah " Kata bi irma setelah diberitahukan oleh dokter

" Bibi dan yg lainnya duluan aja..angga mau temenin mama sampai ke rumah " Angga menolak untuk pulang ia hanya ingin menemani mamanya di hari terakhirnya

" Sayang! Aku temenin kamu yah " Kata raina

" Gak perlu,kamu balik aja sama mereka " Balas angga tanpa melihat wajah raina

" Tapi- "

" Non ayo kita pulang " Saut bi irma dan mereka pun pulang.

Angga langsung masuk ke dalam ruangan mamanya dan membantu suster untuk kepulangan mamanya

Semuanya telah berkumpul di rumah angga.Rekan kerja,teman temannya bu ajeng pun berada disana mereka menunggu kedatangan jenazah bu ajeng.

Dan tidak lama kemudian mobil ambulance yang didalamnya jenazah bu ajeng dengan ditemani suster dan angga putra kedua nya telah datang dihalaman rumah besar tersebut.

Jenazah bu ajeng langsung saja dimasukkan kedalam rumah dan orang orang yang disana pun membacakan surat yasin untuk almarhumah bu ajeng terkecuali dengan angga ia hanya menangis sembari memeluk sang ibu.

" Mamaa!! " Kata seseorang

Brukk
Sebuah koper terjatuh
Semua mata tertuju pada orang tersebut yang barusan menyebut mama.

Siapa yaa orang itu? Penasaran kan yuk baca part selanjutnya

[CINTA KITA]

Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang