Hari Senin, hari pertama ujian akan berlangsung, sebentar lagi ujian dimulai. Semuanya sudah bersiap di bangku masing-masing guna mengulang sedikit materi yang akan diujikan. Sampai akhirnya lembar soal dibagikan, menandakan ujian sudah dimulai.
Kelas yang semulanya sedikit ramai, kini terasa benar-benar sunyi. Fokus mereka sudah teralihkan pada kertas soal dan jawaban di meja. Tidak ada suara yang keluar selama jam ujian, hanya hening yang menemani. Cuaca pun sepertinya mendukung, semilir angin berhembus melalu jendela yang terbuka.
“ Selesai ” Gumam Jisoo, berdiri dan berjalan maju mengumpulkan kertas jawabannya.
Keluar kelas mengabaikan tatapan terkejut teman-temannya. Tentu saja, memangnya siapa yang tidak terkejut melihat orang mengerjakan ujian hanya dalam waktu kurang dari 20 menit. Mereka tahu temannya yang satu ini memang pintar, tapi tidak disangka bisa sampai sepintar itu.
“ Sebenarnya dia itu manusia atau bukan? ” Tanya Lisa pada orang di sebelahnya.
“ Padahal aku baru mengerjakan setengahnya, dia sudah selesa saja ” Sahut Seulgi yang duduk si sebelah Lisa.
Baru saja pembicaraan mereka selesai, tiga teman mereka juga ikut menyusul keluar. Yang berarti sudah menyelesaikan soal-soal ujiannya. Seulgi dan Lisa mulai gelisah, tinggal mereka yang belum selesai.
“ Mereka meninggalkan kita Seul ” Ucap Lisa sendu.
Seulgi mengangguk setuju, melanjutkan mengerjakan ujiannya yang hampir selesai.
“ Aku selesai, tenang saja aku akan menunggumu ” Bisik Lisa pelan.
Duduk diam memperhatikan Seulgi menjawab sisa-sisa soal yang belum dia kerjakan. Selesai, Seulgi akhirnya selesai dengan ujiannya. Mereka maju mengumpulkan lembar ujian lalu keluar menyusul teman-teman mereka yang sudah menunggu di depan kelas.
Tatapan kesal mereka dapatkan, diantara yang lainnya, memang Merekalah yang paling lambat dalam mengerjakan pelajaran. Bukan sekali dua kali mereka tertinggal, mereka bukan lambat, tapi yang lainnya terlalu cepat.
“ Mau ke Cafetaria? ” Ajak Sowon yang disetujui teman-temannya.
Mereka pergi ke Cafetaria disaat semua murid masih mengerjakan ujian. Di sana pun masih sepi, belum ada siapa-siapa kecuali penjaga Cafetaria. Suasana yang jarang bisa ditemui jika di Cafetaria, kebanyakan saat jam istirahat mereka akan menghabiskan waktu di kelas ataupun di perpustakaan.
......
Ujian hari pertama selesai, hampir semua murid sudah pulang sejak tadi. Tersisa beberapa yang mendapatkan jadwal piket. Rosé bersama lima temannya hari ini juga mendapatkan piket, membersihkan kelas dan sedikit menata bangku yang berantakan.
Menyapu lantai, merapikan meja-meja, hingga menyalakan lampu sudah mereka lakukan. Hari pun mulai gelap, mereka bergegas pulang sebelum gerbang ditutup.
“ Aku pergi sekarang ” Ucapnya sambil menatap satu persatu temannya.
Kemudian ia masuk ke mobilnya tanpa menunggu jawaban dari teman-temannya. Meninggalkan mereka yang masih berdiri di parkiran, menatap mobil putihnya yang perlahan menghilang dari pandangan mereka.
“ Huh anak itu, kita langsung pulang saja kalau begitu ” Celetuk Rosé karena merasa hening disekitarnya.
“ Baiklah... Sampai jumpa besok pagi teman-teman, supirku juga sudah datang! ” Pamit Bona yang berlari ke mobil jemputannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/278107103-288-k284072.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GlassBeat | ( Proses Revisi )
Nezařaditelné" Aku hanya ingin mendapatkan hak ku sebagai seorang anak... Apakah itu salah? " " Keluarlah " " Kenapa Appa membiarkan adikku pergi begitu saja?! " " Jisoo!! "