Di sebuah kampus besar Thailand seorang remaja pria dengan almameter merah maroon bertengger di bahunya tengah duduk seorang diri di tengah ruang kelasnya.
Seseorang masuk ke dalam ruang kelas mengalihkan atensinya. Pria mungil dengan wajah imut tersenyum cerah kearahnya
“Krist, tumben lo datang pagi” sapa Gun menghampiri temannya“Aku sedang tidak ingin berlama lama di rumah maka dari itu aku datang lebih cepat” sahut pria bernama Krist Perawat sembari memakai almameternya.
"Jangan terlalu formal. Kita cuma beda 3 tahun, tenang" ucap Gun menepuk pundak Krist
Krist dan Gun adalah mahasiswa tahun ke 6. Gun dan Krist menempuh pendidikan S2'nya di bidang teknik industri meskipun kini Gun sudah berstatus seorang suami dan memiliki 3 orang anak, Gun masih tetap kekeh ingin melanjutkan pendidikannya.
Berbeda dengan Krist, pria berusia 25 tahun itu masih berstatus lajang karena dirinya termasuk orang yang ambisius dan juga gila belajar.
"Krist, lo seriusan gak ada niatan buat pacaran atau nikah gitu? Gue aja udah punya anak 3. Lo kapan?" tanya Gun merangkul pundak sahabatnya.
"Nikah bukan ajang balapan, Gun. Dan lo pasti udah tau, ngurus anak gak semudah ngurus diri lo sendiri" sahut Krist yang masih terfokus dengan kertas dan pulpen nya.
"Mudah kok, asal lo sama suami bisa bagi waktu buat ngurus mereka"
"Itu bagi lo. Tapi bagi gue ribet" sahut Krist ketus
Beberapa orang mahasiswa mulai berdatangan dan seorang dosen bersama satu orang yang dikenal Gun tapi tak di kenal oleh Krist ikut masuk ke ruangan mereka.
"Sawatdee, khab. Semuanya tolong duduk dulu. Hari ini saya akan memperkenalkan dosen baru kalian disini" ucap Gunsmile, dosen bahasa Indonesia
"Khab," sahut mahasiswa bersamaan.
"Silahkan, Khun. Anda bisa memperkenalkan diri" Ucap Gunsmile yang dibalas anggukan oleh pria di sebelahnya.
"Sawatdee khap, nong. Perkenalkan nama saya khun Singto Prachaya Ruangroj. Saya CEO dari SM Group sekaligus pemilik universitas ini"
"Dan mulai hari ini, saya akan menemani kalian di dalam mata kuliah lingkungan dan Ekologi industri" ucap Singto menatap satu persatu mahasiswanya namun matanya tak sengaja menangkap sosok pria berbadan besar dengan wajah imut tengah sibuk berkutik dengan buku hariannya.
"Nong.... " panggil Singto
Tidak ada jawaban, Singto menghela nafas kasar kemudian berjalan kearah meja Krist
Tok tok
"Permisi" Singto mengetuk ngetuk meja Krist namun sang empu masih tidak menyadari hal itu.
"Krist Perawat Sangpotirat"
"Jangan ganggu aku, Gun. Aku harus menyelesaikan laporan ini" ucap Krist tanpa menatap orang disebelahnya.
Gun tersenyum tipis menyenggol tangan Singto memberi isyarat
Singto sedikit membungkuk membiarkan Gun berbicara di telinganya.
"Dia gila belajar, dia sangat ambisius, Phi" bisiknya
Singto menganggukan kepalanya. Ia hendak berteriak memanggil nama Krist namun atensinya teralihkan pada teriakan seorang anak kecil di ruang kelas mereka.
"Huaaaaa papaaaaa!!!!"
Krist mendongakkan kepalanya dan langsung bergegas pergi kearah sumber suara.
Singto menolehkan kepalanya kearah sumber suara. Gun berdiri dari duduknya dan kembali menyenggol bahu Singto.
"Seperti yang Gun katakan, dia menyukai anak kecil dan sangat respect tentang apapun yg berhubungan dengan anak kecil"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mom Is Kit
FanfictionKehidupan seorang duda tampan yang memiliki satu orang putra bernama Fiat Pattadon Ruangroj. Memiliki usaha gelap bawah tanah dengan alih menjadi CEO perusahaan besar di Thailand membuat seorang duda muda bernama Singto Prachaya Ruangroj sering me...