[03] Bonchap : The And ✓

2.4K 145 48
                                    

.

Halo!👋

Guys, berhubung ini book endingnya ngegantung banget & lumayan banyak juga yg minta lanjut, aku mutusin buat bikin bonus chapter

Sorry kalo kelamaan banget buatnya, soalnya baru kepikiran mau buat sekarang setelah kubaca ulang😁

Oke, selamat membaca cerita absurd ini kawan" :)







....

















"A-aku hamil.."

Yuri tampak menunduk, jari-jari kecilnya bergerak meremas benda kecil yang diketahui sebagai testpack itu dengan cemas.



"A-apa?!"

Yena yang terlalu terkejut mengeluarkan suara cukup nyaring didalam toilet, membuat Yuri didepannya tersentak kaget.

"Ah, m-maaf.."

Cepat-cepat Yena menutup mulutnya sendiri, takut seseorang diluar toilet mendengar pembicaraan keduanya.


"Yuri.. k-kau serius?" Bisik Yena memegang pundak gadis kecil didepannya dengan cemas.

Yuri mengangguk, matanya terlihat berkaca-kaca, mencoba menahan air matanya yang sebentar lagi akan jatuh.

"L-lihat saja, unnie.." bisik Yuri memberikan testpack miliknya ketangan Yena.

Yena menerima testpack itu dengan cemas. Kepalanya mendadak seperti dipukul keras melihat dua garis merah yang tertera jelas disana.


"I-ini serius? K-kau tak salah menggunakan testpack kan, Yuri?" Tanya Yena dengan kepala pening.

"I-ini pasti rusak.." katanya lagi mencoba menyakinkan diri.

"Tidak.." Yuri menggeleng. "A-aku sudah mencoba lima test pack berbeda, dan hasilnya tetap sama.."

"B-benarkah?"

"Astaga, b-bagaimana mungkin? Kau tahu, itu cuma game kan? A-astaga bagaimana bisa?" Yena menggigit jari-jarinya dengan cemas.

"Kenapa saat itu kau mengeluarkannya didalam unnie?" Tanya Yuri terlihat akan menangis sebentar lagi.

"Maaf, maafkan aku Yuri. A-aku tidak tahu. Kupikir itu hanya game, semua yang kita lakukan kupikir i-itu tidak mungkin nyata.. maafkan aku.." kata Yena bersungguh-sungguh. Tangannya bergerak menarik dan memeluk tubuh kecil Yuri dengan erat, mencoba menenangkannya.

"Unnie, bagaimana? A-apa yang harus kita lakukan?" Tanya Yuri sedikit terisak dipelukan Yena.

"Sshh, tak apa, tak apa.. nanti aku akan bertanggung jawab.." bisik Yena mengelus surai gadis itu.

"Hiks, b-bertanggung jawab bagaimana? Yena unnie tak mungkin menikahiku kan?"

"Tentu saja, nanti aku akan menikahimu, Joyul.." bisik Yena terdengar bersungguh-sungguh.

"Unnie, tapi... T-tapi kau perempuan.."

"Sssh, soal itu biar aku mengurusnya, jangan khawatir.." kata Yena menenangkan.

"Kau harus makan dengan baik, Yuri. Kau harus hidup sehat. Jika kau merasa kesulitan atau butuh apapun panggil saja aku.."

"U-unnie..."

"Ayo kita rawat bayi kita didalam sana dengan baik.." kata Yena tersenyum dan perlahan bergerak mengelus pelan perut rata Yuri dengan sayang.





















[M] The Game | YenYul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang