🐳 Prolog 🐳

89 16 6
                                    

Jangan lupa streaming lo$er lo<3er ya!

⚫⚪🔵

Pagi mulai menunjukkan dirinya selagi malam bersembunyi dalam kegelapan. Kamar yang semulanya gelap tetep menjadi gelap walaupun beberapa cahaya lolos dari dinding penutup antara luar dan dalam.

Di dalam, Yeonjun terlihat sedang mengumpulkan tenaga sembari merenggangkan tangan-tangan kecilnya. Melirik sekilas naskah dan membuka matanya dengan lebar.

'Ini sudah jam 06.00 a.m!! Siall'

Dengan buru-buru Yeonjun melaksanakan rutinitas paginya.

"Selamat pagi Healing-aa, ibu masak masakan kesukaanmu lho. Sini sayang", Nyonya Choi, dengan nama asli Yerin mendekati anak semata wayangnya sembari membawa segelas susu.

Yeonjun masih diam, ia hanya meminum susu buatan ibunya dan menatapnya sekilas lalu menggelengkan kepalanya.

Yeonjun langsung berlari menuju halte depan rumahnya dan dia beruntung. Dia datang saat trans kota sampai.

Yeonjun senang sekali!

Tapi kesenangan hanya sebentar. Mood nya hancur karena supir trans

"Tidak ada kembaliannya nak, mau disumbangkan?"

'Heol! Uangku Rp100.000,00 dan aku harus menyumbangkan Rp98.000,00' Yeonjun menggeleng dengan cepat.

"Kau penumpang, harus membayar jasa. Dan ketika jasa tidak dapat membayar kembalian kau harus menghargainya nak!" Paman bis ini ternyata galak. Yeonjun tidak suka!

Yeonjun kembali menggelengkan kepala atas dasar protes dengan apa yang ia alami pagi ini.

"Tidak sopan! Kau bisu atau bagaimana? Ayolah donasikan." Yeonjun tercekat dengan apa yang paman ini katakan. Dan selanjutnya ia mengeluarkan buku dan bolpoin kecil dari sakunya.

*Iya, aku bisu*

Paman itu menghela napas panjang. Akhirnya Yeonjun dipersilahkan turun bis tanpa membayar biaya. Tapi apa Yeonjun terima? Jelas tidak.

Yeonjun mengambil uang yang tadi ditolak paman dan menulis seuatu di buku kecilnya.

*Aku harus menghargai jasa orang yang telah aku gunakan* menyobek kertas itu dan dia pegang bersama dengan ia memegang uang seratus ribu itu.

Ia menarik tangan paman itu dan memberikan uang beserta kertas yang ia tulis. Menundukkan diri 45° lalu berlari keluar menuju gerbang sekolahnya yang mungkin sebentar lagi akan ditutup.

Terus berlari menyelusuri lorong dan berhenti di lokernya. Mengambil kunci dengan gantungan ikan hiu dan membuka lokernya. Melihat stiker ikan paus dan buku-bukunya.

' paus 52 hertz terlalu keras berbunyi sehingga tidak ada yang mendengarnya, paus itu kesepian. Ia terlalu kecil berbunyi sehingga tidak ada yang mendengarnya, tapi ia punya orang tua dan beberapa teman yang mau bersamanya. Yeonjun tidak kesepian'

Yeonjun mengedipkan matanya beberapa kali lalu mengambil beberapa buku yang ia taruh di lokernya.

Yeonjun kembali berlari ke kelasnya yang letaknya tidak jauh karena hanya melewati beberapa lorong sepi ini.

Ini kisah Choi Yeonjun. Pemuda tampan yang menggunakan paus 52 hertz untuk memenangkan dirinya. Karena ia percaya bahwa ia masih diatas kesepian.

Yeonjun percaya itu..

⚫⚪🔵

Choi Yeonjun

[ pemeran utama dalam kisahnya sendiri ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ pemeran utama dalam kisahnya sendiri ]

-

---------------------

Nyonya Choi (Yerin)

Nyonya Choi (Yerin)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Ibu healing-ie ]

-

--------------------------------

Paman supir baru

[ supir trans kota yang baru mulai bekerja ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ supir trans kota yang baru mulai bekerja ]

-

-------------------------

Whale 52 Hertz

[ bukti bahwa ada yang lebih kesepian daripada Yeonjun, walaupun bentuknya tidak dapat digambarkan ]

⚫⚪🔵

Jangan lupa tinggalkan jejak ya🐾

Kalau ada kritikan boleh dituangkan dengan cara coment melalui kalimat ini.

Terimakasih telah membaca!

Whale 52 Hertz [CYJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang