Special karena TXT di Shopee!! 🎉 Terimakasih Shopee 12.12 !! 🎉
⚫⚪🔵
Berakhir disinilah Yeonjun sekarang. Rumah sakit elit bergaya modern yang letaknya cukup strategis.
Yeonjun mendorong kursi roda beserta sepupunya dengan hati-hati dan teliti.
Sepupunya?
Iya, sepupunya. Choi Beomgyu yang gila kalau kata Yeonjun. Tidak gila bagaimana jika Beomgyu sengaja loncat dari lantai 3 ke halaman rumahnya.
Yang gila lagi adalah Beomgyu telah menyiapkan trampolin di bawahnya.
Katanya "Aku mau jatuh Hyung. Tapi aku gamau sakit. Cuman mau luka yang serius!" Tentu saja Yeonjun langsung memukul mulut Beomgyu yang tidak ada fitur settingannya itu.
Setelah sampai ke ruangan yang harus didatangi Beomgyu, ia berhenti sejenak karena sepupunya tiba-tiba menghadap kepalanya ke dia sembari mendongak.
"Mau gendong!" Ujarnya polos sembari mengangkat kedua tangannya lurus.
Sejujurnya aegyo Beomgyu sangat-sangat menyebalkan bagi Yeonjun. Tapi lucunya Yeonjun berjongkok didepan kursi roda Beomgyu sambil melingkarkan tangan sepupunya ke depan, lalu menggendongnya.
Mengetuk beberapa kali pintu didepannya. Akhirnya muncullah sang dokter dari belakang pintu.
"Lihat siapa yang datang. Ayo masuk", ujurnya. Atau bisa kita panggil dokter Seokjin.
Setelah melihat Yeonjun mendudukkan sepupunya di kasur, Seokjin mulai memeriksa kaki pasiennya.
"Baik. Kaki beomie sudah mulai membaik! Bagus sekali!" Seru dokter sambil menulis beberapa kata dibukunya.
"Beomie hanya perlu rajin terapi dan semua akan membaik. Ayo dokter temani terapi!"
"Hum! Hyung tunggu saja diluar oke?! Tidak boleh melihat! Tidak boleh mengintip tidak boleh ada di dekatku saat aku tetapi! Oke!?" Nahkan Beomgyu berulah lagi.
Yeonjun hanya mengangguk setelah mendengarkan coletan sepupunya itu.
"Om. Gendong"
Dan keluarlah mereka bertiga dari ruangan dokter Seokjin yang tampan.
Beomgyu dan dokter berjalan ke arah lorong kanan, sedangkan Yeonjun berjalan ke lorong kiri.
Tujuan Yeonjun kali ini adalah ke kantin. Yeonjun lapar, padahal ia sudah makan banyak di rumah.
Mendapatkan roti yang ia mau, ia duduk di salah satu kursi di rumah sakit. Sariroti, roti yang tidak membuat mati. Seperti itu kata Soobin setiap kali ia membeli roti kesukaannya.
"Lho kakak yang di sekolah kemarin kan? Yang aku tidak sengaja memasuki mobil kakak. Kakak apa kabar?" Tanya si bule atau kita sebut saya Hyuka.
Belum sempat Yeonjun membalas pertanyaan seseorang didepannya, Hyuka sudah kembali bertanya, "Kakak sedang apa disini?"
Melihat Yeonjun sedikit menaikkan rotinya, akhirnya Hyuka paham jika kakak kelasnya itu sedang makan.
"Oh iya kak. Aku minta maaf lagi ya karena tadi siang. Sungguh aku tidak tahu kalau aku salah mobil", ujarnya.
Yeonjun mengangguk dan melanjutkan acara makan rotinya.
"Kakak! Kita belum kenalan kan? Ayo kenalan! Nama aku Hueningkai! Kakak boleh panggil aku Hyuka, Kai, Huening, atau apalah. Senyaman kakak aja."
Melihat kakak kelasnya yang tidak merespon dan sibuk makan, membuat remaja bule itu lumayan sedih. Pasalnya jarang sekali dia diabaikan oleh orang-orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whale 52 Hertz [CYJ]
Teen FictionYeonjun masih dilingkupi oleh bayang-bayang masa lalu. Sesuatu yang menjadikannya sebagai akar dari semua masalah. Ketika ingin bersuara, tidak ada satupun orang yang ingin mendengar. Yeonjun berteriak sekuat mungkin. Namun suaranya teredam. Di ruan...