Satu

412 38 0
                                    

Ju Haknyeon.


At this point, gue pengen mengundurkan diri aja dari ukm ini. Bodo amat meskipun gue baru aja satu jam yang lalu mendaftarkan diri. Dan bodoamat meskipun ini adalah ukm yang gue incer dari dulu karena ya emang passion gue disini. Di dance.

Gimana nggak?? Coba deh bayangin sendiri - Gue masuk ke ruang latihan ini tanpa menyiapkan mental, hati dan mata gue untuk apa yang akan ada di dalamnya, karena gue udah berbekal info dari bapak-bapak yang kebetulan lewat di area sini, katanya di dalem situ gaada orang. Kalau lo ada di posisi gue, pasti kalian percaya dong? apalagi bapaknya sopan banget --dia nunduk terus-- dan gue rasa beliau habis shalat, soalnya dia pegang sepatu di tangan kanannya. Oh, gue abaikan fakta dimana beliau udah pakai sendal tapi masih bawa sepatu. Not gonna judge him.

Gue masuk ke ruangan ini dengan semangat dan bukan-nya membaca bismillah dan doa untuk membuka pintu, dengan lantangnya gue malah bilang "Semua minggir, raja dance Haknyeon in the house y'all!!"


Nah, bagian ini yang membuat gue merasa pingin nyeruduk tembok pake kepala biar amnesia.


"Mm... hi?" Fuck, ternyata gue ga sendirian.

Dia kak Younghoon, salah satu member inti di ukm dance yang dimana member inti ini selalu tampil di acara-acara kampus atau bahkan luar kampus. Fivez nama grup mereka. Dia mengangkat tangannya se bahu dan memperlihatkan telapak tangannya ke gue kayak lagi ngacung pas lagi di absen sama guru. I guess itu lambaian tangan, tapi ga gerak. Oh man, this is so awkward.

Teruntuk Bapak yang tadi bilang di sini gaada orang, semoga bapak selalu sehat. Gue gamau doa jelek soalnya takut kuwalat.

Selain kak Younghoon, ada 5 orang lain di sini. Kak Sangyeon dan Kak Jacob yang sebelumnya lagi sibuk sama laptop mereka dengan kertas yang berserakan di depannya, Kak Hyunjae yang sebelumnya lagi pemanasan, dan Kak Changmin yang sebelumnya hendak menggigit tangan Kak Kevin yang berada disebelahnya.

Kenapa gue bilang 'sebelumnya' terus? Ya karena MEREKA SEKARANG LAGI NGELIATIN GUE ANJIR.

Tapi gue paham. Siapa yang ga kaget coba tiba-tiba ada maba yang nyelonong masuk ke kandang mereka dan bilang suatu kalimat yang.... memalukan bagi gue. Kalo gue ada di posisi mereka, ya pasti juga kaget dan bingung.

Haknyeon, lo tolol banget.

Oh tunggu-tunggu, I need to address this first. Gue bukan bocah freak yang stalk-in mereka sampe gue hafal nama-nama mereka sebelum ada 1 bulan gue masuk di universitas ini ya. Tapi, karena mahasiswa di sini yang tiada hari tanpa ngomongin mereka penghuni ukm yang gue incer ini. Awalnya gue ga paham, apa sih yang lebih dari mereka sampe semua orang tau yang namanya Fivez? Setelah gue dikasih tau foto-foto dan video mereka, saat itu akhirnya gue paham. Selain dance yang keren banget, visual mereka juga pas untuk dibilang mirip Oppa-Oppa korea kalau kata tetangga gue -- Noze -- cewek umur 15 tahun yang selalu teriak setiap melihat konten idola nya dan bahkan cuman gara-gara barang yang datang di rumahnya atau lebih tepatnya, photocard.

Gue masih melototin mata sambil mendekap mulut gue dengan tangan. Asli, gue panik, kaki gue gemeteran. Gue bungkuk-in badan berkali-kali sambil bilang, "Maaf kak maaf, saya gatau kalo disini ada orang. Maaf kak."

Mereka masih diem aja ngeliatin gue. Gue nunduk sehabis melihat kak Kevin yang kayaknya lagi nahan ketawa, kak Sangyeon dan Kak Jacob yang senyum ke gue, Kak Younghoon yang tangannya masih belum turun, Kak Hyunjae yang mata nya lagi mengobservasi badan gue dari bawah ke atas, dan Kak Changmin yang setengah senyum sambil bilang "Lucu banget."

Gue masih nunduk karena disini hening banget. Gue gatau kenapa mereka cuma diem ngeliatin gue dan hal itu yang bikin wajah gue makin panas. Rasanya pingin meninggal aja disini, gue juga takut mereka marah karena udah keganggu.

Gue garuk tengkuk gue yang sedikit gatal. Sambil nunduk, gue mencoba memutar badan gue ke belakang dan berniat untuk keluar dari ruangan dengan suasana yang terkutuk ini, tapi gue di kagetkan dengan suara seseorang yang ada di belakang gue.


"Pada kenapa?"


"AAAAKK!", gue teriak kaget. Damn, ni kakak satu kapan masuknya sih? Tiba-tiba dateng dan ngomong pake suaranya yang dalem banget ditengah-tengah keheningan ini. "Eh, sorry. Kaget ya?" Gue cuma balas dengan senyuman canggung yang seakan mengiyakan pertanyaannya.

"Gue Juyeon, lo?" Meskipun gue udah tau nama dia, tetep aja gue cuman kasih anggukan kepala, ya kali gue ngomong kalo udah tau, makin ancur harga diri gue. Tangannya menjulur ke arah gue, dan gue jabat. Asli deh, tangan dia gede banget buset.


"Haknyeon, kak."

"Maba kah? Ato gimana? Soalnya gue ga pernah liat lo disini deh."

Gue nyengir, "Iya saya maba kak, tadi ga sengaja masuk ke ruangan ini, hehe."

"Haha random banget kamu, Nyeon. Btw, ngga usah formal gitu, pake aku atau gue aja gapapa daripada saya." Dia senyum sampai mata nya ngga keliatan lagi.

"Oh, iya kak." Gue nyengir lagi. Dia masih belum ngelepasin tangannya, dan gue alihkan pandangan gue dari wajahnya meskipun tatapan dia ga lepas dari wajah gue.


Srek


"Lo telat lagi, bro." Kali ini Kak Kevin yang ngomong sambil menepis tangan temannya supaya lepas dari tangan gue. Kak Juyeon yang menjadi lawan bicara nya cuman cengingisan dan menggaruk kepalanya. Thanks Kak Kev, lo udah ngelepasin jabatan tangan gue sama Kak Juyeon karena gue udah gakuat, berat banget jujur.

"Sini, ngobrol dulu." Kak Kevin ngerangkul pundak gue sambil jalan ke tengah ruangan. Yaampun, gue tremor banget. Pikiran gue udah kacau, gue takut di mental di sini, asli. Apa lagi gue udah sign up for ukm ini. Aaakkkkk mama tolongin jujuuuu.


"Eh, bentar deh." Kata kak Juyeon sambil mengobservasi lantai kayak orang kebingungan. "Sepatu gue kemana ya? perasaan gue taroh sini tadi."

Saat ini, harapan gue bertambah. Selain untuk keselamatan diri sendiri, gue juga berharap sepatu dia bukan merk Nike warna hitam dan bergaris merah yang sebelumnya gue liat ada di tangan bapak-bapak tadi.

- 10 Of You -

10 Of You | Haknyeon HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang