01

27 2 5
                                    

Shinomiya Kagura / luficer5x

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shinomiya Kagura / luficer5x

&

kurokocheez  / Sakinohara Meya

— ( 01 ) —

Derap langkah kaki yang terdengar berantakan seakan sedang berlarian. Napasnya memburu dan keringat mengaliri pelipis gadis itu. Pandangannya terfokus untuk tetap melaju, tanpa berputar balik dan melihat apa yang sedang memburu.

Apapun yang terjadi, aku harus berlari. Pikir gadis itu. Ia terus-menerus berlarian tanpa tahu arah. Entahlah. Kagura juga tidak tahu apa yang sedang mengejarnya. Hanya saja, insting bertahan hidupnya terus mengatakan padanya untuk lari dan lari.

Berlarilah, sejauh mungkin. Sampai kau menemui seseorang. Bahkan jika orang itu tak berniat menolongmu.

Kagura memiliki tubuh yang lincah dan gesit, karena tinggi badannya hanya mencapai 145 sentimeter. Setidaknya untuk saat ini. Hutan ini cukup gelap, sinar rembulan bahkan tidak mencapainya. Kagura takut.

Kagura ingin berhenti, tapi ia tak mau mati. Meski Kagura juga tak mengerti apa yang sedang terjadi.

Kagura mengambil napas sembari terus berlari, “Aku... Aku tidak peduli apapun kau! Aku tidak akan takut jika kau adalah hantu.” Yah, aku bohong, sih.

Melanjutkan kembali perkataannya pada makhluk tidak diketahui yang sedang mengejarnya. “Kalau aku berhenti berlari, aku tidak akan mati, kan? Kalau kau berniat membunuhku... Seharusnya kau lakukan itu sejak sebelum aku berlari.” Bohong! Jangan lakukan apapun padaku!

Keringat dingin bercucuran di pelipisnya. Berlari terus-terusan seperti ini hanya menghabiskan energinya. Ha, Tuhan! Tolong aku! Aku berjanji akan menjadi umat yang baik setelah ini, kalau aku tidak lupa janjiku, ya.

Seolah menjawab permintaan Kagura, makhluk yang mengejarnya berlari semakin cepat. Setidaknya, dua detik lebih cepat dari sebelumnya. Eh? Tidak! Tidak! Bukan begitu. Aku benar-benar akan mengingat janjiku! Jadi, kumohon tolonglah aku...

Tidak terjadi apapun, Kagura pasrah. Ia tidak tahu lagi. Ya... Kalau Tuhan tidak menjawab permintaanku, apa aku benar-benar akan mati, ya? Tapi aku belum menemui orang tuaku...

Kagura menendang batu, tidak ada yang menyangka bahwa batu itu akan terpantul dan memukul kembali pada dahinya. Wah, jadi begini akhir dari hidupku.

Tiba-tiba, Kagura merasa bahwa kakinya seperti tersengat listrik. Ia tidak bisa berlari lagi. Jangankan berlari, berdiri saja sepertinya Kagura tidak sanggup. “Tidak bisa seperti ini! Makhluk itu masih mengejarku,” aku tidak boleh mati oleh makhluk aneh di tempat yang aneh juga. Aku ingin dikuburkan dan ditaburi bunga-bunga mahal di atas makam ku.

Denouement; Solving a ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang