01. -Reuni?-

217 35 13
                                    


IKON- TTM (Talking to Myself)

•---•

Ruka masih terdiam terpaku tanpa pergerakan sama sekali. Tatapannya belum teralih menatap lurus ke depan. Ya, tepat pada seorang cowok yang terus menebar tawa dengan ciri khas mata sedikit menyipit, juga tahi lalat kecil di samping matanya yang memberikan kesan indahnya . Lengkungan di bibirnya itu masih tetap manis meskipun sudah lama Ruka tak melihatnya.

Pikirannya saat ini hanyalah dia kembali dengan begitu banyak perubahan dari segi fisiknya. Tapi entah Ruka tak tahu kalo sikapnya bagaimana. Karena tepat setelah perpisahan 3 tahun silam itu juga menjadi interaksi terakhir yang dia pilih untuk membawa luka yang Ruka ciptakan untuknya.

Sekarang bagaimana?. Ruka hanya diam seribu bahasa. Mau menyapa tapi rasa takut justru menyelimuti perasaannya. Ia takut kalo Panji memang benar-benar melupakan dan tak lagi mengenali dirinya. Terlebih, cowok itu juga sudah memblok semua akses komunikasi di antara mereka berdua. Itu yang membuat Ruka canggung, hingga sekarang memandangnya saja yang bisa ia lakukan.

"Samperin gih!".

Sebuah dorongan pelan di bahu kanan itu cukup membuat Ruka terkejut dan menoleh ke samping. Ia melihat, Laura dengan senyum ibanya ia lontarkan. Mungkin sepupunya ini memahami situasi yang sedang Ruka landa ini.

"Gak deh Ra. Gue takut..". Balasnya dengan sedikit senyum yang ia paksakan.

"Kenapa?". Tanya Laura. "Bukannya ini kesempatan lo buat kembali yakinin dia?. Mumpung dia udah balik loh kak, tanyain alasan dia blokir sosmed lo padahal 3 tahun ini hubungan lo sama dia belum ada kata putus".

Ruka termenung. Ada benarnya juga ucapan Laura. Mana ada waktu lagi kalo bukan sekarang Ruka harus kembali memulainya. Kapan lagi juga bisa melepaskan rasa kangennya. Apa tidak salah kalo Ruka berani menyapanya?.

"Atau perlu gue temenin?". Tawar Laura.

Ruka sedikit menggigit bibir bawahnya ragu. Tapi, tarikan pada lengannya dengan spontan mengikuti langkah Laura yang benar-benar membawa gadis itu untuk menghadapnya.

"Bang Panji!". Seru Laura dengan lantang.

Sejenak cowok itu menghentikan sisa tawanya dengan beberapa teman-temannya. Panji menoleh tatkala ia mendapati Laura yang sudah berdiri tepat di sampingnya dan di belakangnya ada Ruka.

Fyi, Panji salah satu teman Yohan semasa zaman SMAnya. Tidak di pungkiri juga, Ruka bisa berpacaran dengannya pun karena bermula dari pertemanan Yohan dan Panji. Dan kali ini Panji datang pun atas undangan dari Yohan sendiri. Dan Ruka sebelumnya tidak tau cowok itu ternyata sudah di kota yang sama lagi dengannya.

"Hei Ra.". Sapa balik Panji, ia tersenyum. "Wihh makin cantik aja anak orang". Kekehnya sambil mengacak pelan rambut Laura.

"Eh jaga tangan lo Ji!". Tepis Justin menjauhkan tangan Panji itu dari kekasihnya.

Panji hanya terkekeh dan di barengi oleh tawa teman-temannya. Laura juga memang berpacaran dengan salah satu dari teman-teman Yohan. Tidak heran, mereka akrab satu sama lain.

Tidak hanya Laura, sahabat-sahabat Ruka yang lain pun juga masing-masing menjalin hubungan dengan mereka. Dan tentu masih berjalan dengan baik hingga sekarang.

Mungkin hanya Ruka yang berbeda sekarang?.

"Sabar Jus, halal elu belum keliatan jelas. Masih jauh malah, gak papa Panji ambil kesempatan dikit ke Laura". Celetuk Jaehan.

"Bahasa lo udah kaya anggota MUI aja Jae. Netapin halal haramnya barang tapi lo sendiri belom halalin anak orang..". Sahut David ikut berasumsi.

"Iya masih mending si David satu langkah lebih maju dari lo. Dia seriusin si musim dingin, lah Pharita mau lo bucinin sampai kapan?". Balas Justin gak mau kalah.

REUNI? (RUKA-JIHOON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang