02. -Reuni?-

172 33 13
                                    


IKON-DON'T FORGET

•---•

Fakultas Sastra Indonesia kini adalah jurusan yang sedang Ruka geluti di masa-masa akhir pendidikannya sebagai mahasiswa. Awal semester 7 ini, ia memang sedang di sibukkan oleh beberapa tugas matkul dan persiapan untuk magang.

Ya. Setelah perpisahannya dengan Panji dulu membuat Ruka menjadi seseorang yang lebih puitis kalo berbicara dengan teman-temannya. Apa lagi kalo puisi tentang asmara, kalo kata Laura sih ia manusia dengan lambe yang penuh kata-kata bucin.

Ah. Berbicara tentang panji. Kalo di ingat-ingat saat pertemuan Ruka dengannya kemarin rasanya masih sesak saja. Jujur saja, gadis itu masih kepikiran sampai sekarang. Bahkan isi kepalanya sedari tadi hanya penuh dengan wajahnya yang kini lebih tampan dan terlihat segar di banding dengan 3 tahun terakhir.

Ruka tidak sadar, ternyata dosen mata kuliah Sanggar Sastra baru saja selesai menjabarkan dan menerangkan slide demi slide di depan.Ia mendadak menjadi orang bodoh manakala ternyata sudah di bagikan kelompok untuk pementasan drama dan di beri waktu 1 bulan untuk persiapan nya. Gadis itu mulai merasakan kesadaran ketika Lily menunjuk sebagai anggota kelompoknya. Dan akhirnya, ada 8 orang di setiap kelompok dan mereka pun mulai berkumpul untuk membahasnya.

"Shein ntar lo yang bikin narasinya ya!". Kata Lily ke Ruka.

Gadis itu memang lebih akrab di panggil nama depannya saat di kampus.

"Kok gue sih ly?". Protes Ruka karena merasa terbebani dengan tugas itu.

Bukannya gak bisa, cuman otaknya sedang dalam mode malas. Terlebih pikirannya sedang semrawut. Sumpah dia gak bakalan fokus untuk tugas ini.

"Terus siapa lagi Sheina?. Di kelas ini yang paling jago buat ngerangkai kata-kata bijak kan cuman lo. Beruntung kali kelompok kita ada lo". Sanggah Lily lagi, air mukanya seakan nuntut sekali Ruka harus melakukannya.

"Bukan beruntung, tapi lo semua manfaatin gue". Celetuknya benar-benar kesal.

"Eh Shein lo gak usah sok paling pinter deh. Gue akui lo emang pinter, tapi gak bisa gitu kecerdasan lo dikit aja di salurin buat kelompok kita? Toh kalo nilai kelompok kita bagus juga kan bagus buat lo juga". Sahut kazuha.

Ucapannya sungguh bikin Ruka tertohok. Apa lagi, cewek ini terkenal akan kata-katanya yang pedas. Buktinya sekarang Ruka menjadi korbannya.

"Ya udah sih lo semua gak usah maksa Sheina. Kalo emang nyatanya dia gak mau ya udah kita hargain. Lagi pula kan anggota kelompok kita banyak, bukan Sheina doang..". Ah beruntung sekali masih ada Jay yang membelanya.

"Pepet aja terus Jay, sok pake ngebela lagi..". Lagi dan lagi mulut Kazuha mencibir.

Gak salah sih kalo Kazuha nyeletuk begitu. Emang rumornya, Jay ini naksir Ruka. Tapi, hanya sekedar naksir soalnya cowok itu gak pernah nunjukin kalo dia benar-benar menaruh hati dengannya.

"Udah deh masalah narasi mah gampang. Lagian waktunya masih lama juga, tar kita bicarain lagi aja". Sahut Sasa yang sepertinya sudah malas membahas tugas kelompok ini.

Akhirnya jam matkul ini selesai. Tepat di sore hari Ruka keluar dari gedung univertas, dan tujuannya sekarang ia ingin mengunjungi salah satu obyek wisata yakni taman kota di daerah sekitar Jakarta ini.

Gadis itu memang sering menghabiskan waktu di sini, jikalau pikirannya sedang kalut. Baik itu karena tugas-tugas sebagai mahasiswa maupun perihal asmara. Ya. Asmara yang ber-ending sad. Walaupun kini raganya kembali, tetapi hatinya sudah sangat jauh untuk Ruka rengkuh.

"Ehh, Aduh maaf dek".

Ruka terperangah ketika tidak sadar kalo ia baru saja menabrak seorang anak kecil hingga terjatuh. Mungkin gara-gara memikirkan nasib cintanya ia sampai tidak fokus dengan apa yang terjadi sekarang.

REUNI? (RUKA-JIHOON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang