Chapter: Four

239 16 0
                                    

Bel istirahat pun berbunyi. “Jung Soojung! Tunggu aku!” aku langsung menoleh mendengar namaku dipanggil. “Kau ingat aku? Choi Jinri! Teman SD mu!” katanya. Aku kaget dan langsung memeluk orang itu. “Lama tidak bertemu. Kau sangat berbeda, Jinri. Terlihat lebih cantik!” jawabku. Kami melepas pelukkan kami. Jinri langsung melihat Jongin yang berada di belakangku. “Rupanya kau sudah punya kekasih, Jung Soojung?” Jinri memamerkan senyum liciknya lagi. “Eh, bukan bukan. Kita..−”. Belum selesai aku bicara, Jongin langsung datang dan merangkulku, “Hahahah. Ya, benar! Kami belum lama jadian.” ujar Jongin dengan suara lantang sampai membuat orang-orang disekitar melihat kami. “Wah, kalian terlihat sangat cocok! Tampan dan cantik!” ujar Jinri sambil tertawa.

     Waktu berlalu sangat cepat. Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Aku segera merapikan tasku dan menghampiri Jongin. “Jongin, kenapa kau berbicara seperti itu tadi, hm?” tanyaku. Jongin hanya tersenyum dan tertawa. Lalu pergi keluar kelas degan terburu-buru. Hm, ada apa dengannya?, pikirku. Tiba-tiba seseorang menutup kedua mataku dan berseru, “Ayo! Tebak siapa aku, Jung Soojung!”. “Jinri, sepertinya kau terlalu bahagia bisa bertemu denganku lagi.” jawabku. Aku sudah menduga itu sebelumnya. Orang yang kukenal baik di sekolah ini hanya Jongin dan Jinri. “Ayo pulang bersamaku!” ujar Jinri. Hm. Padahal aku mau mengejar Jongin. Tapi aku tidak bisa menolak Jinri karena dia sudah menggandeng tangan kiriku duluan.

     Dalam perjalanan pulang, Jinri terlihat sangat senang. Bisa dibilang dia tidak pernah berhenti tersenyum. “Apa yang membuatmu senang, Choi Jinri?” tanyaku. “Hehehe. Ini rahasia, Jung Soojung. Kalau kuberitahu nanti kau meledekku terus dikelas! Aku tidak mau!” jawab Jinri sambil tertawa. “Hei, ada apa denganmu, hm? Biasanya kau memberitahuku rahasia-rahasiamu.” ujarku. “Hm, kita sudah lama tidak bertemu sampai aku lupa tentang hal itu! Bagaimana kalau kita menentukannya dengan suit? Aku akan menceritakannya padamu kalau aku kalah. Lihatlah siapa yang menang! Aku tidak seperti Choi Jinri yang dulu! Hehehehe.” jawab Jinri dengan senyum liciknya. Kami berhenti sebentar didekat sebuah tiang. Kami memulai suitnya. Ya, sudah kuduga. Jinri selalu kalah kalau bermain suit denganku. Jinri menceritakan hal yang membuatnya senang di sekolah.

     Dia bilang kalau dirinya sedang tertarik dengan kakak kelas di SMA Kirin. “Siapa namanya?” tanyaku masih penasaran dengan orang itu. “Waktu itu aku sempat melihat name tag-nya dari jauh. Hm, kalau tidak salah namanya Park Chanyeol!” jawab Jinri dengan ekspresi seperti berusaha mengingat tentang lelaki itu.

     Kami sudah mendekati rumah masing-masing. Kami pun berpisah. Tapi sebelum itu Jinri menarik tangan kananku dan berbisik, “Aku tahu kau dan Jongin tidak sedang berpacaran.”. Setelah itu ia melepaskan tanganku dan tersenyum geli bercampur licik.

     Saat dirumah aku masih memikirkan apa yang tadi Jinri bisikkan padaku. Aneh. Sangat aneh. Ya. Memang benar kami tidak berpacaran. Kami hanya berteman. Mungkin bersahabat. Tapi kenapa dia tahu kalau aku dan Jongin tidak sedang berpacaran. Dan juga kenapa Jongin langsung pergi tanpa menungguku agar kita bisa pulang bersama. 

Is This Thing Called Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang