Chapter 5

89 13 3
                                    

Hai semua ...
Aku kembali lagi. Pemanasan dulu yaaa. Semoga masih ada yang baca hehe

Happy Reading!

Mila belum pernah merasa sekesal ini sebelumnya. Level kekesalannya sudah mencapai titik tertinggi bahkan lebih. Siapa lagi pelakunya jika bukan si aktor tampan itu.

Tetapi ... Tunggu!
Apa baru saja Mila memuji aktor itu?

Tidak! Tidak! Lelaki sombong itu. Mengingat namanya saja sudah membuat Mila ingin mengacak-acak wajah sombong itu.

Awas saja, jika bertemu dengan laki-laki itu lagi, akan Mila beri pelajaran. Kevin Julio Chandra ... Lihat saja nanti.

"KAK!"

Mila segera keluar dari lamunannya mendengar suara itu. Siapa lagi jika bukan bunda kesayangan.

"IYA, BUN," jawab Mila sambil berteriak juga. Ia segera mengambil tas sekolah, kemudian memakainya. Waktu berharga nya jadi terbuang karena melamun. Belum lagi yang dilamunkannya itu si Kevin. Otaknya sudah mulai error ternyata.

"CEPETAN, KAK!"

Mila baru saja menutup pintu ketika suara Bundanya terdengar lagi. Ia jadi bertanya-tanya, tidak biasanya bunda berteriak seperti sekarang. Ada apa?

Mila segera berlari menuju ruang keluarga, karena suara itu berasal dari sana. Ketika sampai, ia melihat Bundanya sedang menonton televisi dengan serius. Matanya tampak berbinar. Bahkan remote televisi yang tidak bersalah pun Bunda gigit.

"Ken--" pertanyaan itu tertelan ketika melihat wajah Bunda yang tersenyum horor.

"Kamu kenapa engga bilang sama Bunda kalau pacaran sama Kevin Julio itu?"

Mila mengernyitkan keningnya. Kedua alis indah itu tampak menyatu. Ia sedang mengingat-ingat kapan dirinya dan Kevin berpacaran?

"Tuh kan! Engga mau ngaku sama Bunda."

"Bunda ngomong apa sih? Kapan aku pacaran? Kevin juga siapa lagi? Aku nggak tau," jawab Mila. Lagipula ada-ada saja. Kapan Mila berpacaran? Kalau sama oppa-oppa Korea baru dirinya mau.

"Sini makannya, Kak! Duduk sebelah Bunda." Bunda menepuk-nepuk kursi disebelahnya yang masih kosong. "Lagian ngapain sembunyi-sembunyi gitu. Bunda nggak akan larang kalau sama Kevin yang tampan itu."

Mila mengikuti intruksi sang bunda untuk duduk disebelahnya, sampai sebuah suara masuk ke dalam Indra pendengarannya.
" ... Kevin Julio Chandra sang actor yang sedang naik itu kedapatan bersama seorang perempuan di sebuah warung. Wajah perempuan itu tidak terlalu jelas. Tetapi, kabar yang beredar, mereka terlibat cinta lokasi. Pertemuan yang tidak sengaja, karena Kevin berkesempatan untuk syuting di sekolah di tempat perempuan misterius itu. Siapakah nama perempuan beruntung itu? Para penggemar jangan patah hati ya, bukan rezeki kalian," tutup sang host acara gosip itu.

Perasaan panas tiba-tiba menghampiri hati Mila. Apalagi jantungnya yang sudah berdetak dengan sangat keras. Darah seperti mengaliri wajah perempuan itu. Bukan karena malu, tetapi kemarahan, kekesalan, dan kalimat-kalimat menyebalkan lainnya kini bersarang dalam diri Mila. Kebencian pada sosok itu semakin menjadi-jadi.

"KEVIN JULIO CHANDRA ....! AWAS AJA KAMU YA!"
Hingga sebuah pukulan bersarang di bahu Mila yang terbalut seragam sekolahnya.

" Kamu ini kenapa sih, Kak, teriak-teriak gitu? Tetangga denger disangka ada maling nanti."

Sambil mengusap bahunya yang jadi korban, ia berujar, "maaf, Bun. Lagipula Mila kan kaget."

"Ketahuan pacaran sama Kevin? Ya ... engga usah khawatir, Kak, kamu jadi artis dadakan gini."

"Ih! Bunda ...! Aku engga pacaran sama laki-laki itu. Kenal juga engga. Ini berita salah nih, Bun. Jangan percaya gosip."

"Ngaku aja, Kak. Bunda nggak akan marah. Kecuali kalau kamu pacaran dan nilai-nilai kamu jadi turun, baru Bunda kamu kurung di rumah."

"Bundaku sayang ... Aku nggak pacaran sama Kevin Kevin itu. Dia kali yang ngaku-ngaku jadi pacar aku," ucap Mila. Sungguh, Kevin keterlaluan menyebalkan. Bisa-bisanya Mila sampai dibawa-bawa seperti ini. Ia ingin segera mencakar-cakar wajah sombong itu rasanya.

***

"Gue sebel banget sama Lo, Kutu!"
Mila segera melemparkan kulit kacang sedang di pegang nya.

"Sembarangan Lo ngomong! Siapa yang Lo panggil kutu?"

"Lo lah! Bisa-bisanya masuk televisi engga ngajak-ngajak gue. Belum lagi Lo rebut pacar gue," jawab perempuan berambut sebahu itu. Siapa lagi jika bukan Thea. Perempuan itu tampak tidak merasa bersalah membuang kulit kacang disebelah bangkunya.

"Wey ... Jangan buang sampah sembarangan. Ini gue capek tau nyapu, baru juga selesai. Gue juga kan pengen ikutan ngegosip gitu."

"Ghibah aja Lo! Dosa tau!"

"Lo berdua juga sama!"

"Cepet-cepet. Lo mau ikutan ngegosip kan, Ra? Piketnya buruan. Ketinggalan berita Lo!" Thea malah memberi semangat dengan cara yang salah. Emang dasar, sahabat-sahabatnya tidak ada yang benar. Tetapi Mila tetap menyayangi mereka, walaupun terkadang juga kesal.

"Jadi gimana? Gimana? Beneran Mila pacaran sama Kevin?" Tanya Aura yang baru saja menyimpan sapu di sudut kelas. Ia bahkan menghiraukan teriakan temannya karena perempuan itu tidak melanjutkan acara menyapunya.

"Males ah gue bahas ini." Mila sungguh malas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka pun tahu jawabannya. Thea dan Aura tahu jika Mila tidak menyukai Kevin. Kenapa masih perlu ditanyakan.

"Kok gitu? Jelas-jelas ada buktinya. Foto Lo sama Kevin itu udah kesebar dimana-mana."

"Itu nggak sengaja. Dia yang tiba-tiba manggil gue, terus pegang tangan gue, terus juga ngikutin gue. Salah gue dimana?"

"Masa sih begitu? Ada kali Lo yang ngejar-ngejar Kevin. Kok kebalik gini?"

Mila menghadiahkan Thea sebuah pukulan di bahunya. Lagipula yang benar saja! Mana mungkin Mila melakukan hal seperti itu. Ia masih waras untuk membenci Kevin karena laki-laki itu menyebalkan.

"Sembarangan Lo ngomong! Mana ada gue--"

"MILA DICARIIN KEVIN DILUAR!"
Seketika kelas menjadi hening. Tidak ada suara yang terdengar. Bahkan cicak pun mungkin takut untuk mengeluarkan suara.

Ketika melihat sekitar, seketika wajah Mila tampak pucat. Semua mata sedang tertuju padanya. Memandang Mila dengan tatapan berbeda-beda.

Sekali lagi Mila mengutuk Kevin dengan kelakuan menyebalkan nya itu.

To be continued

Hai semua ... Akhirnya aku kembali lagi menulis. Yeay!!!
Ada yang rindu dengan cerita ini? Setelah lama nggak nulis, 
akhirnya bisa kembali lagi.

Support cerita ini dengan cara vote dan komen ya. Bye semuaaaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Love, My Haters, My everythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang