Chapter 2

355 47 2
                                    

Happy Reading!!

Maaf telat publish yaa hehe

jangan lupa vote dan comment nya biar nisa semangat ...

***

Dengan segala rutukan yang Mila pendam dalam hati, akhirnya ia sampai di rumahnya. Seperti biasa Jane sedang menonton sebuah berita di ruang tamu, masih dengan pakaian rapi, sepertinya Bundanya itu baru pulang.

"Bunda, Mila pulang," ucapnya sambil duduk dan mengambil sebuah air mineral yang biasa di sediakan untuk tamu.

"Kamu kebiasaan suka ambil air itu, ngambil yang pake gelas dong, Sayang."

"Males, Bun. Lagian hari ini Mila capek banget."

Mila menyandarkan kepalanya di kursi dan menutup mata. Seharusnya hari ini ia tidak perlu mengeluarkan banyak energy. Tetapi, karena hari ini banyak sekali orang yang membuatnya kesal, apalagi ketika berurusan dengan yang namanya Kevin Julio, ia jadi banyak membatin.

"Capek kenapa? Biasanya kamu selalu semangat kalau udah ketemu sama temen-temen kamu itu."

"Sekarang enggak lagi, Bun."

"Loh ... Kenapa?"

Mila menghela nafas lelah dan membuka matanya ketika Jane mengusap pelan rambut panjangnya. "Mereka sibuk ngosipin artis yang mau syuting di sekolah Mila."

"Siapa emang?"

"Kevin Julio."

"Loh ... itu Bunda juga tau, actor muda itu kan? Dia sangat berbakat."

Mila segera bangkit dari duduknya setelah mencium pipi Jane dengan sayang.

"Kamu mau kemana?"

"Mau mandi, ganti baju, makan, tidur."

Jane hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan puterii semata wayangnya. "Dasar anak muda."

***

Setelah sampai di kamar, Mila segera merebahkan tubuhnya di kasur tanpa mengganti bajunya lebih dulu. Sejak tadi ponselnya tidak berhenti bergetar menandakan banyak notifikasi yang masuk. Ia segera membuka ponselnya dan melihat apa yang terjadi.

Geng Cewek-Cewek Cantik (GCCC)

Aurin. A : Gue baru aja dapet kabar gembira. Lo semua pasti bakal seneng

Thea. Cantika : Apa

Lea.Chiki : 2

Aurin.A : Kepo kan lo semua?

Lea. Chiki : Buruan apaan? Banyak cingcong lo

Aurin. A : Sabar dong

Thea.Cantika :Neng Mila jangan di read doing dong. Siapa tau nona Aurin nungguin neng Mila

Mila.Agnesia : Berisik kalian semua. Paling kabar soal dari si itu.

Lea.Chiki : si itu?

Thea.cantika : si itu?

Aurin.A : exactly.

Thea.Cantika : Bentar gue engga paham.

Mila segera melemparkan ponselnya ke atas kasur dan langsung bergegas menuju kamar mandi, tanpa menghiraukan ponselnya yang terus berbunyi. Sangat mudah membaca pikiran Aurin, apalagi jika sudah berhubungan dengan si itu.

***

"Mila!"

"Mila!"

"Ish ... MILA?!"

Mila menghela nafas lelah. Ia baru saja sampai tetapi Aurin sudah mengganggunya lagi, jika tidak berbalik, Mila takut sampai ujung dunia semua orang bisa mendengar teriakan Aurin si cerewet itu.

Akhirnya dengan berat hati ia berbalik.

"Apa?"

"Lo tau?"

"Engga. Udah ah gue mau ke kelas."

Mila segera melanjutkan langkahnya dengan kepala menunduk malas dan tidak menghiraukan Aurin yang kembali marah-marah karena tidak di dengarkan. Tetapi langkah Mila terhenti ketika ada seseorang yang menghalangi jalannya. Ia bisa mendengar jika Aurin memekik keras di belakangnya.

Ia pun mengangkat pandangannya dan seketika itu pula darahnya mendidih ingin marah-marah.

"Minggir lo," ucap Mila ketus.

"Lo yang manggir."

"Lo ngalangin jalan gue."

"Lo duluan yang ngalangin jalan gue."

Mila sudah menatap laki-laki itu dengan marah, bahkan sekarang ia jadi bahan tontonan gratis di koridor sekolahnya. Karena malas berurusan dengan seseorang itu, akhirnya ia memutuskan untuk mengalah dan berjalan ke samping laki-laki itu yang masih luas.

Sabar, Mil. Sabar, batinnya memperingati.

Tetapi baru beberapa langkah ia berjalan, laki-laki itu memegang tangannya. Membuat orang-orang yang berada di koridur itu memekik tertahan. Mila yang terkejut segera melepaskan pegangan tangan itu.

"Tunggu!" ucapnya, "Lo yang kemarin kan?"

"Bukan," ucap Mila ketus. Ia segera melanjutkan langkahnya dan seseorang itu menyeru kembali.

"Gue masih inget wajah lo."

Mila segera berbalik dan melihat ke arah lawan bicaranya itu, yang lain dan bukan adalah orang yang Mila benci, Kevin Julio.

"Dan gue lupa."

Mila mengabaikan pekikan terkejut dari orang-orang yang menyaksikan itu dan berjalan dengan buru-buru menuju kelasnya. Hari ini ia tidak ingin buang-buang energy, apalagi dengan memperburuk mood nya sendiri dengan bertemu Kevin.

Biarlah ... sekarang satu sama. Kevin pernah melakukan hal seperti ini kepadanya waktu itu. Sesekali Kevin hsrus di beri pelajaran supaya tidak terlalu sombong.

***

TO BE CONTINUED

My Love, My Haters, My everythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang