Bangku kosong 2

9 1 0
                                    

Tet tet

Suara bel istirahat berbunyi. Bu Rina langsung saja menghentikan pembelajaran, dan teman yang lain langsung membereskan peralatan belajarnya.

" Baik karena bel istirahat sudah berbunyi, maka pembelajaran pun sudah selesai dan akan di lanjutkan Minggu depan. Selamat siang anak-anak selamat istirahat," ucap Bu Rina

" Selamat siang juga Bu," jawab yang lain dengan serempak

Setelah Bu Rina pergi, yang lain sibuk dengan kegiatan masing-masing ada yang pergi ke kantin, ke toilet dan ada yang bergosip ria di depan kelas. Seseorang yang duduk dibangku, didepan ku mengajak aku berkenalan

" Hai, do kenalin gue Reno dan di sebelah gue ini ada Reza," kata Reno padaku
" Hai, do semoga loh betah yah masuk kelas ini dan duduk disitu," lanjut Reza
" Loh? Emang kenapa sama bangku ini," tanyaku pada mereka
" Gausah di denger do, emang si Reza nih suka nakutin doang, yuk ah kantin do bareng dah laper gue," ajak Reno
" Hayu kebetulan udah laper juga nih perut," jawabku

Setelah itu kami bertiga langsung saja beranjak ke kantin untuk mengisi perut yang sudah lapar, Sambil melamun aku melihat sekeliling sekolah benar-benar suasana sekolah yang cukup menakutkan menurut ku. Suasana yang sangat ramai, banyaknya orang yang berlalu lalang namun aku melihat sesuatu yang aneh disini. Rasanya aku ingin melihat ke sebelah kiri ku

Srekk

Seperti suara gesekan orang yang berjalan dan Bram ketika aku menengok, seseorang dengan wajah pucat dengan senyum sinis menatapku dengan kekehan tajam, lalu aku langsung mengalihkan pandangan. Merasa aneh dengan orang tersebut, Lanjut saja aku berjalan mengikuti Reza dan Reno.

---------
Sesampainya di kantin kami langsung saja membeli makanan, dan langsung mencari tempat duduk yang kosong setelah itu kami pun duduk sambil sesekali mengobrol.

" Do, lu pindah karena apaan?," Tanya Reno dengan penasaran
" Ngikut bokap," jawabku
" Ouh gitu, btw rumah lu dimna. Bisalah gue sama Reza main ke rumah lu," lanjut Reno
" Deket ko, hayuk aja kalau mau main," jawabku
" Eh do, sebelum lu mau duduk di kursi itu usahain ijin dulu yang do takutnya mereka merasa ke ganggu," sanggah Reza dengan manatapku dengan serius
" Maksudnya mereka? Siapa za," tanyaku penasaran
" Gini do, dulu bangku yang lu tempatin itu, tempat duduk teman kita do. Dia meninggal dan sering banget ganggu orang yang dudukin bangku dia, katanya itu kursi udah dianggap kek kerajaan dia. Makannya kalau ada orang yang ngisi harus ijin dulu biar ga di ganggu," jawab Reza dengan serius

Setelah makan selesai aku meminta ijin untuk pergi ke kelas terlebih dahulu.

" Bro, gue duluan ke kelas yah," ajakku pada mereka
" Yok tiati, jangan lupa ijin dulu," Jawab Reza
" Kalau ada apa-apa langsung aja hubungin kita," lanjut Reno

Seusai berpamitan dengan mereka, aku langsung saja beranjak untuk pergi ke kelas. Tidak ada yang aneh, tapi setelah melewati tangga yang menuju ke kelas ku seketika suasana di sekelilingku menjadi sangat mencekam. Dan anehnya tidak ada orang yang berlalu lalang di sekitar sini padahal 20 menit lagi jam istirahat sudah selesai.

Pintu kelas tertutup dengan rapat, aku ketuk lalu ku buka engsel pintu, dan brum tiba tiba pintu tertutup setelah aku masuk kedalam. Aku berpikir mungkin pintunya rusak, langsung saja aku menuju meja ku.

Menunggu jam istirahat selesai, aku bermain ponsel untuk mengisi kekosongan ini, seakan asik sendiri. Tiba tiba aku merasakan ada seseorang yang melintas di belakang punggung ku, aku langsung was-was, karena sedari tadi tidak ada orang di kelas ini, hanya aku sendiri.

Aku hiraukan saja, anggap saja angin lalu. Sekitar beberapa menit kemudian, seseorang kembali melintas di belakang punggungku. Karena aku penasaran, langsung saja ponsel yang ku genggam aku arahkan pada filtur kamera. Dengan kehati-hatian aku arahkan pada sisi kanan dan kiri untuk melihat siapa yang berada di belakang ku. Aku menahan nafas seketika melihat sosok putih seperti menempel di tembok dengan alunan kepala yang menengok ke arahku. Dan setelah itu kepala dari sosok itu menggelinding jatuh ke depan pintu kelas dengan banyaknya darah yang mengalir menghiasi lantai yang putih.

Aku ingin menjerit, namun suaraku tiba-tiba kosong, aku melihat sekeliling dan tiba tiba sosok itu menguasai jendela mereka ada dimana-mana sekarang, mereka menatapku dengan senyuman seakan aku ini mangsa baru mereka, aku takut aku ingin menjerit namun tidak bisa. Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan sekarang.

Tiba-tiba pintu di ketuk dari luar, ku pikir itu temanku yang datang namun harapan ku harus musnah, ketika yang datang sosok yang lebih menyeramkan. Dia datang dengan kepala di genggamannya, tangan yang melambai ke arahku seakan memberi perkenalkan. Lalu arah mataku melihat ke bawah, seketika aku ingin pingsan Sekarang, ketika ku tahu dibawah meja ku adalah sepenggal kepala seseorang yang tersenyum seakan menyambut ku dan berkata.
" Hai, Aldo aku pemilik asli meja ini, hihihihi," aku menahan nafas saat kepala itu menangis dengan kencang lalu mendekat ke padaku.

Aku langsung saja teriak sekencang mungkin, saat mereka mulai datang mendekat dengan ketawa yang sangat nyaring di telingaku. Dan ketika itu aku melihat segerombolan orang datang menghampiri ku, lalu kegelapan mulai menyerang ku.

MEREKA ADA TAPI TAK TERLIHATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang