Deel 3

10 2 0
                                    

Sudah seminggu setelah pertengkaran mereka dan hubungan keduanya pun sudah baik. Tetapi ada saja hal yang membuat nya tidak mood. Nasya sahabatnya, dia selalu menceritakan tentang Alfa. Dia bilang dia kesal karna Alfa terus menerus mengganggu nya, lalu mengapa saat Gre bilang dia akan membicarakan nya dengan Alfa, Nasya selalu bilang "tidak usah" dengan alibi tidak enak dengan Alfa. Cih!

Setiap hari Gre selalu Mendengar cerita Nasya tentang Alfa, sebenarnya siapa pacar nya Alfa?

"Gre, gue mau cerita" ucap Nasya tiba-tiba
Gre yang mendengar itu langsung memiringkan badannya lalu menatap Nasya." Kenapa-kenapa?"

"Gue ribut sama keno"  kata Nasya
Gre terkejut mendengar perkataan naysa, ada apa ini? Mengapa mereka bertengkar?

" Kenapa nas? Kok bisa?" Tanya Gre heran

"d-dia..hiks dia berubah Gre, dia beda! Dia ga seperhatian dulu, dia bahkan jarang chat gue, terus kalo chat paling cuma basa basi doang Gre. Gue cape sama keno hiks.." ucap Nasya sambil sesenggukan

Gre memeluk Nasya " Nas, tenang yaa. Mungkin keno juga lagi sibuk yakan? Kita harus positif thinking oke?"

" T-tapi Gre-"

Gre memotong ucapan Nasya " its oke, nanti kalo Lo nya Uda tenangi diri, Lo bisa tanya sama keno oke? Dia kenapa."

"Thanks ya gre Uda mau kasih gue saran" Nasya melepas pelukannya lalu menatap Gre dan tersenyum

"Gada kata terima kasih dalam persahabatan oke?" Kata Gre sambil merangkul Nasya

"Gue Uda ngalamin itu nas, makanya gue paham. Kalo Lo dicuekin, ada yang dengan senang hati jadi badut buat lo , kalo gue? Siapa nas?" Batin Gre. Rasa sesak di dada nya mendominasi. Sungguh Gre juga sedih saat tau sahabat nya mengalami hal seperti ini tapi kenapa harus kekasih nya yang menjadi obat untuk sahabat nya?

....

Saat ini Gre baru saja keluar dari kelas nya menuju gerbang.
" Gre, gue pulang dulu sama keno gapapa nih?" Tanya Nasya

"Gapapa lah nas, bentar lagi juga Alfa datang" kata Gre yang melihat raut wajah bersalah Nasya.

" Tapi Lo sendirian nih, kita tunggu aja ya?" Gre tersenyum, sahabatnya ini memang sangat peduli padanya.

" Gausa nas, Lo juga keno! Uda sana bawa nih perinces Lo balik nih. Ada yang baru baikan nih, cieee yang Katanya mau ngedate " ucapan Gre membuat Nasya langsung menatap Gre tajam lalu Nasya menepuk jidatnya sendiri.

" Gue malu, gini amat punya temen" kata Nasya pelan.

" Ngadi- Ngadi lo. Uda yang biar aja si Gre bentar lagi juga Alfa Dateng" ucap keno mencoba meyakinkan Nasya.
Sepertinya keno tidak mau waktu berduaan mereka berkurang.

"Yauda deh kami pamit ya, Lo hati -hati" pamit Nasya.

" Iya Uda, Lo juga hati-hati"

Sepuluh menit kemudian, Gre melihat Alfa.
Gre tersenyum. Alfa memakaikan helm dikepala Gre. Mereka sempat eye contact. Gre naik di jok belakang motor Alfa, lalu mereka menuju sebuah tempat yang menjadi rekomendasi goggle.
Mereka melakukan rutinitas tiap Minggu mereka, seperti biasa tempat baru, suasana baru dan Cita rasa kopi hitam baru.

Setelah sampai ditempat tujuan.
Mereka langsung memilih tempat duduk.
Suasana kafe kali ini berhubungan dengan alam. Setelah kami memesan kopi hitam nya, Alfa menatap Gre intens.
Gre tersenyum lalu memegang tangan Alfa
"Ada apa?" Tanya Gre
Alfa melepaskan tangan nya lalu mengusap hijab Gre.

"Sebentar lagi kita ulang tahun dan anniversary, kamu mau apa?"
Gre tersenyum, memang tanggal ulang tahun mereka dan hari jadian mereka berdekatan. tidak terasa sudah 3 tahun hubungan mereka. Itulah sebabnya mengapa Gre selalu berusaha mempertahankan hubungan keduanya.

"Alfa... Gre ga mau apa-apa. Cukup Alfa yang selalu disamping Gre itu Uda cukup." Ucap Gre lembut

"Gre... Biasanya Gre mau kesuatu tempat atau me time bareng Alfa?" Alfa bingung, karna sebelumnya Gre akan memintanya pergi ke suatu tempat atau membelinya kue ulang tahun, karna Gre sangat suka kue ulang tahun.

"Iya kali ini beda Alfa, Gre ngerasa cukup Alfa disamping Gre itu Uda cukup" jelas Gre

Setelah selesai menghabiskan kopi, mereka berniat jalan-jalan sore. Setelah jalan-jalan hampir satu jam, mereka memutuskan untuk pulang. Diperjalanan pulang Alfa melihat pedagang kaki lima, dia berhenti lalu menyuruh Gre menunggunya. Gre hanya menurut. tak lama kemudian Alfa datang dengan membawa 2 gelang ditangannya.

"Sini biar Alfa pakein" ucap Alfa

"Alfa, ini buat apa? Kenapa beli gelang?" Tanya Gre heran. Pasalnya dulu pernah Gre membeli gelang tapi Alfa tidak mau memakai nya, alasannya malu kaya bocah katanya.

" Ga papa, sini pake aja. Lucu" Gre pun mengulurkan tangannya. Membiarkan Alfa yang memakaikan nya gelang.

" Udah, ini gantian pakein punya Alfa" suruh Alfa. Gre pun menurut.
Setelah acara pemakaian Gelang tersebut, mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah Gre.

Sesampainya didepan rumah Gre, Gre turun dari motor lalu mengembalikan helm Alfa.
" Makasih ya Alfa ganteng. Hati-hati dijalan ya , yang dihati jangan jalan-jalan hahaha" tawa Gre diakhir kalimat.

" Iya Gre, Alfa pulang ya? Jangan rindu" pamit Alfa. Gre hanya tersenyum.

....

Setelah mengantar Gre pulang kerumahnya dengan selamat. Alfa mengendarai motornya menuju rumahnya. Diperjalanan ia sempat menerima telfon dari keno, sahabatnya. Keno mengajaknya keluar nanti malam, Alfa juga menerima ajakan keno. Toh nanti malam juga malam Minggu pikirnya.

Sesampainya Alfa dirumah nya, Alfa memarkirkan motor nya di garasi. Ketika Alfa masuk rumah langsung disambut oleh teriakan adiknya. yah Alfa adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Alfa mempunyai 1 adik perempuan yang berumur 15 tahun, hanya berbeda 3 tahun dengan alfa.

"KAKKK...bawain bakso nya engga??" Pinta alfi. Gina alfisha adalah nama adik Alfa.

" Alfi sayang.. maaf ya kak Alfa lupa" Alfa mengusap rambut adiknya. Ia lupa, tadi saat berada di kafe bersama gre adiknya mengirimkan pesan dan mengatakan ingin dibelikan bakso.

" Kakak mah gitu ga nepatin janji. Males ah. Sama aja semua cowo! Liat aja nanti Alfi ghibahin sama kak Gre" dengan wajah cemberut Alfi masuk ke kamarnya.

" yaelah itu bocah ngaduan Mulu. Pasti dilebih-lebihin nih. Diomelin dah gue sama Gre" ucap Alfa frustasi. Memang ini bukan kali pertama Alfi melebih-lebihkan kejadian aslinya pada Gre.

Alfa berjalan ke dapur untuk mengambil air. Setelah mengambil air dikulkas, Alfa tidak melihat bundanya. Kemana bundanya?

" Bun.." teriak Alfa.

" Ada apa bang??" Sahut bunda yang datang dari belakang rumah Alfa.

" Bunda ngapain dari belakang?" Alfa menatap bunda nya. Hari sudah mau magrib, apa yang bunda nya lakukan dibelakang rumah.

" Bunda habis beres-beres tanaman bunda loh, baru beli bunga baru bunda" bunda mencubit pipi Alfa
Alfa hanya meringis, bundanya terlihat sedang senang.

" Habis jalan-jalan ya sama mantu bunda?"

without you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang