Deel 4

4 1 0
                                    

"Habis jalan- jalan ya sama mantu bunda?"

"Iya Bun biasa. Kenapa? Bunda kangen ayah ya?" tanya Alfa dengan nada sendu. Alfa tau, bunda nya selalu menutupi rasa rindunya dan Alfa hanya ingin bundanya terbuka pada nya untuk rasa sedih nya.

"Engga. siapa bilang? Jangan ngaco kamu bang. Uda sana mandi, kamu bau. Emangnya dari tadi Gre engga kebau an ya." Ucap bunda berusaha mengalihkan pembicaraan

Alfa melotot dan langsung mencium aroma tubuhnya." Engga bunda bohong. Mana ada bau, wangi gini. Uda deh Alfa kekamar dulu ya bun."

Alfa menaiki tangga menuju kamarnya. Kamar Alfa dan Alfi ada di lantai 2. Saat Alfa melewati kamar Alfi yang tidak tertutup rapat, Alfa melihat Alfi sedang menelfon seseorang. Dari suara nya seperti nya ia tau siapa pemilik suara di telfon alfi. Gre, sepertinya itu suaranya. Seperti ratu drama sudah mengadu pada kekasihnya.

Sesampainya Alfa di kamarnya yang didominasi warna abu-abu dan putih.
Alfa langsung mengecas handphone nya lalu memutuskan untuk mandi. Selesai mandi dan menjalankan sholat magrib ia memilih pakaian berwarna hitam favorit nya. Alfa duduk di balkon menikmati angin malam. Tak lama kemudian Alfa melihat ada panggilan video masuk dari Gre. Ia langsung mengangkat nya.

"Assalamualaikum Gre" ucap Alfa

"Wa'alaikumsalam alfa. Wih mau kemana Alfa? Kok ganteng" tanya Gre heran.

" Mau main sama keno Gre" jawab Alfa

"Ohh. Jam berapa?" Bukannya menjawab Alfa malah balik tanya

"Gre dirumah aja?" Gre yang mendengar itu cemberut. Ia sedang kesal dan Alfa mengingat nya pada kekesalannya

"Gre itu kesel tau. Mama papa pergi, terus Gre ditinggal sendiri!" jawabnya ngegas

"Mama papa pergi kemana emang?" Tanya alfa

"Katanya mau me time. Mau nonton bioskop berdua. Biar kaya anak muda, kesel banget" Alfa tertawa mendengar nya

"biarin aja Gre, lagi pula memang mereka masih muda. Anak aja baru satu". Gre langsung menatap Alfa tajam

"Maksudnya Alfa itu mama papa mau nambah anak gitu? Oiya Gre sampe lupa niat Gre nelfon. Gre mau tanya sama Alfa." Gre langsung merubah raut wajah nya menjadi serius

"Mau tanya apa sayang hm?"

"Alfa apain alfi? Kenapa Alfa buat Alfi nangis? Alfa kok jahat banget si??" Alfa menelan saliva nya. Alfa harus jawab apa. Kalau bilang Alfa lupa pas dikafe, Gre akan menyalahkan dirinya sendiri. Alfa tidak mau

"Iya Alfa salah" hanya kata itu lah yang keluar dari mulut Alfa. Jika ia membela diri pun tetap salah Dimata wanita bukan.

"Alfa ish. Kasian Alfi nya, dia nangis tau. Pokonya Alfa harus minta maaf sama Alfi, kalau engga awas ya! Nanti bakal Gre tanya sama Alfi, Alfa Uda minta maaf atau belum" Alfa hanya mengangguk pasrah.

"Jangan ngangguk-ngangguk aja dong. Paham engga?" Sewot Gre

"Iya paham, nanti Alfa minta maaf" Alfa  yakin pasti Alfi akan meminta sesuatu untuk mendapatkan maaf darinya.

"Yauda kalau gitu udah dulu ya, Alfa mau pergi main kan. Nanti jangan pulang malam-malam kasian bunda sendirian" ucap Gre

"Iya engga pulang malam. Pulang pagi" Gre yang mendengar itu melotot

"AL-" Alfa langsung mematikan handphone nya mencegah hal yang tidak diinginkan.

Tadi keno sudah mengabari Alfa bahwa ia sudah sampai ditempat tongkrongan nya. Alfa dan keno bukan lah anak geng motor. Mereka hanya siswa sekolah biasa. Hanya sekedar nongkrong dan bertemu dengan teman sudah.
Saat ini mereka sedang berada di salah satu kafe.

"Gimana lo sama Gre Al?" Tanya keno

"Aman aja. Tapi dia baru kesel sama gue karna Alfi Ngadu yang engga-engga" keno tertawa melihat wajah kesal Alfa.

"Masih jahil aja adek gue" Alfa melihat kearah keno dan menaikkan satu alisnya

"Sehat lo?" Alfa tau keno memang menyayangi Alfi sama seperti nya. Keno memang pernah mengatakannya kalau ia ingin adik perempuan tapi nasib nya harus menjadi anak bungsu.

"apa gue buat anak aja ya sama Nasya. Gue pengen punya adek" kata keno santai

"Mulut Lo. Perempuan itu dijaga." Ucap Alfa

"Becanda fa. Becanda"

Saat ini, mereka sedang asik dengan dunia masing-masing.

"Al, rokok?" Tawar keno

"Engga no. Lo tau sendiri kan gue ga ngerokok." Tolak Alfa

"Lo masih ngehindarin rokok buat jadi tentara? Tanya keno

"Hm. Itu salah satunya. Dan lagi Lo tau sendiri gue sayang sama Gre, gue gamau dia jadi perokok pasif gara-gara gue" jawab Alfa.

"Terus kenapa Lo tetap mau jadi tentara? Kalo Lo sayang sama Gre seharusnya Lo coba opsi lain. Lo sendiri yang bilang Lo ga tega liat bunda Lo. Dan Lo tau kalo Lo tetap milih opsi ini suatu saat nanti Gre bakal ngalamin yang bunda alamin."

without you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang