16─ Girls

772 128 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














































···

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

···

"Aaaa, Yeva!" Lia langsung histeris liat kedatangan Yeva.

"Gila, lama nggak ketemu, va!" kata Giselle.

"Wih! Yang udah nikah makin cantik ae!" pekik Shuva.

"Vaa, gue kangen!" Giselle meluk Yeva erat banget.

"Sesek gue, Selle!"

Langsung, Giselle lepasin pelukannya, "Hehe, gue kangen banget sama lo, tau!"

Lia mengangguki, "Hm, semenjak nikah lo nggak pernah ada waktu buat kita."

"Adaa, kok. Ini, buktinya."

"Yeu!"

"Eh, udah-udah. Kita persilahkan istrinya bapak Yazdan pesen dulu," kata Lia. Mereka bertiga yang sebelumnya ngerubungin Yeva jadi misah, duduk di kursinya masing-masing.

"Iya-iya, silahkan ibu Yazdan," sambung Shuva.

Yeva mendecak, "Nama gue tetep Yeva, ya, kawan-kawan."

"Ibu Yazdan," celetuk Giselle meledak.

"Eh, eh, tadi lo di anter sama suami tersayang? Apa ke sini sendiri, deh?" tanya Lia.

"Hm."

"Hm, apa, an─ eh astaghfirullah, nggak jadi." Shuva─ si tukang ngegas in the geng tapi pengin tobat.

"Iya di anter sama Yazdan," jawab Yeva akhirnya.

"Eh tapi, Yeva keliatan tambah cantik nggak sih? Kayak, auranya itu, uhh." Shuva menggerakkan jari-jarinya menggambarkan apa yang ia ucapkan.

"Iya, sih. Berarti Yeva bahagia sama Yazdan, ya nggak?" Lia naik-turunin alisnya.

"Hmm." Yeva cuma jawab seadanya. Ya emang dia bahagia kok sama Yazdan, itu cowok juga sering buat jantung dia jedag-jedug cepet.

yazvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang