38─ Membawa kebahagiaan

447 88 19
                                    

···

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

···

"Wah, iya bener nih, ada kantong dan janinnyaaa." Dokter terus menggerakkan, menggeser perlahan alat USG di atas perut Yeva.

Sementara Yeva? Perempuan itu udah nggak bisa menahan air matanya lagi ketika dia lihat dengan matanya sendiri di layar, ada kantong dan janin. Dia beneran hamil dan akan jadi Ibu.

"Kalau diliat-liat, bener usianya 8 mingguan," kata Dokter lagi.

"Kecil banget, lucuuu." Shuva menyeru kecil, bikin Yeva mengarahkan pandangannya ke arah teman-temannya yang emang memaksanya buat ke dokter.

Lia sama Giselle langsung elap pipinya yang sedikit basah karena air mata yang turun. Mereka ikut terharu. Liatnya, Yeva jadi pengin tambah nangis.

Tau dia hamil udah bener-bener bikin dia terharu, ditambah punya temen-temen yang tulus sama dia, apa Yeva bisa nahan buat nggak nangis.

"Detak jantungnya belum bisa didenger ya, dok?" tanya Lia.

"Bisa, kok. Udah 8 Minggu lebih, kemungkinan bisa."

Keempat perempuan itu sontak berbinar. "Boleh denger, dok?" tanya Yeva pelan.

Lia buru-buru keluarin hpnya, buat video apa yang akan terjadi selanjutnya. Ini pasti bakal jadi kenangan yang indah banget.

Deg.

Deg.

Deg.

Deg.

"Ihh, itu detak jantungnya?!" Giselle sama Shuva langsung heboh denger detak jantung si janin.

"Vaaa, huhu, udah bisa denger detak jantungnya jugaa." Kayaknya sehabis ini mereka mewek bareng-bareng.

Yeva cuma angguk-angguk dengan bibirnya yang setia ditekuk ke bawah dan air mata yang terus merembes. Dia bener-bener bahagia, terharu bisa tau kehadiran si kecil dan denger detak jantungnya untuk pertama kalinya.

• • •

"Lucu banget, Ndaa. Detak jantungnya─" Di pelukan istrinya, Yazdan memekik kecil di sela-sela tangisnya. Nangis terharu setelah nonton video sewaktu istrinya ke dokter kandungan buat pertama kalinya, dan denger detak jantung janinnya buat pertama kalinya.

"Iyaa, lucu banget, kan? Detak jantungnya udah kedengeran! Kata dokter juga keadaannya sehat," balas Yeva lembut, mengusap-usap punggung suaminya.

Yazdan nggak ngejawab, dia setia di posisinya, biarin semua air mata bahagianya turun. Berulangkali juga Yazdan berucap syukur atas kehadiran makhluk kecil di perut istrinya.

"A-aku mau jadi Abi beneran." Yazdan akhirnya balas bergumam. Yeva cuma bisa nahan ketawa. Awal dia tau kehadiran dedek bayi di dalam perut juga dia nangis terharu kayak gini, jadi Yeva tau banget gimana yang Yazdan rasain sekarang.

yazvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang