Minggu yang berat. Iyok suka hilang, ga ada kabar, ga pernah cerita lagi.
Aku kehilangan dia banget.
Selain aku yang udah baper, Iyok itu tetap sahabat aku. Banyak hal kita lewatin sama-sama, jadi kalau dia ga ada tuh berasa banget kosongnya.
Sekarang dia lagi duduk di deket aku, tapi rasanya kayak jauh.
"Kok murung?" Aku liat Iyok duduk sambil pasang muka nelangsa.
"Aku lagi jatuh cinta, No."
"Sama siapa?" tanya aku. Jujur aja aku kaget tapi ga mau ge'er dulu.
"Cewek lawan mainku di game."
Oohhh, pantes dia bisa nge-game seharian terus jarang bales pesanku.
Pasang muka seolah baik-baik aja sih gampang, tapi dalem hatiku ini loh rasanya kayak ditonjok Salam dari Binjai itu.
"Kok jatuh cinta tapi mukanya lecek persis kertas koran bekas bungkus ikan cue?"
"Dia ga bales pesanku, No."
TERUS KAMU 'KAN JUGA GA BALES PESANKU KEMARIN-KEMARIN, YOK.
Aku kesal
Sebel
Tapi liat muka dia yang sedih mirip anjing kecil buat aku ga tega.
Aku harus hibur dia.
"Biarin aja, mungkin dia sibuk. Jajan es krim, yuk. Aku traktir."
📌09-11-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Fano's Diary Imagine, pov | FaYok vers ✔
Fanfiction2021 Tulisan dari hati Fano yang isinya cuma Iyok.