halaman dua

359 31 13
                                    

Iyok itu tipe orang yang gampang disukain banyak orang. Dia berisik. Dia suka ngeluh. Dia bawel. Dia cinta banget sama makanan atau minuman manis. Dia bisa seharian di kamar cuma nge-game doang.

Iyok ga suka pakai celana panjang. Hoodie atau sweater, dan baju hitam adalah style andalannya. Dia kuat makan 10 donat, tapi bakal nyerah makan 1 wortel rebus.

Iyok pengingat yang handal. Dia bisa inget kesalahanku di masa lalu, tapi dia bisa lupa apa aja yang dia makan tadi pagi.

Aku selalu suka liat senyum dia. Pipinya naik sampai matanya jadi seperti bulan sabit. Bibir dia pink sehat, mukanya halus, alis tebal, dan hidung bulat kayak kelinci.

Aku gemas kalau liat dia kebingungan. Dia pasti ngomong sendiri, terus kesal sendiri.

Hari ini aku sama Iyok pergi ke kafe. Kita ngopi sambil bahas kerjaan. Dia dateng sambil ketawa karena sadar warna baju kita samaan.

"Padahal ga janjian ya, No," kata Iyok, terus dia duduk di sebelah aku. Parfum dia yang aroma buah itu langsung buat bulu hidungku semriwing.

"Kayak pasangan aja." Aku coba alihin pandangan ke luar kafe. Abisnya gaya Iyok sekarang kata anak jaman sekarang tuh boyfriend-able sekali. Yang biasanya kaos item atau sweater kegedean, eh sekarang pakai baju putih sama topi. Aku suka? BANGET, LAH.

"Emang pasangan."

Aku kaget!

"Sepasang sahabat," lanjutnya.

Duh, hampir aja aku salah paham yang enak.

Iyok pesan es krim cokelat. Iyok bakal goyangin kepala atau senyum lebar kalau makanan atau minuman itu enak, kayak sekarang.

Aku suka banget liat Iyok ngunyah. Pipi dia bisa sebesar bakpao. Dia jadi mirip hamster.

Jadi Iyok itu kelinci atau hamster? Aku ga tau, tapi yang aku tau adalah aku suka Iyok apapun yang dia lakuin. 

📌06-11-2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📌06-11-2021

Fano's Diary Imagine, pov | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang