08 [end]

5.1K 469 31
                                    

chapter akhir manteman, ayo dong votenya n commentnya jugaa.

happy reading





a few years later

bukan keharusan mereka -jeno, jaemin, renjun- memang untuk mengurus jisung dan chenle. jika diucapkan secara kasar, mengurus chenle dan jisung adalah hal yang merepotkan apalagi diusia mereka yang terhitung cukup muda dijaman sekarang untuk memiliki keluarga kecil seperti ini. mulai harus mengurus akta, sampai surat-surat lainnya.

saran dari kepolisian waktu lalu bukanlah jalan satu-satunya, ada yang menyarankan untuk langsung membicarakan hal ini ke pihak panti asuhan tapi renjun sendirilah yang memilih untuk mengurus jisung dan chenle tanpa campur tangan panti. awalnya tak semua berjalan semulus yang diceritakan, pasti diawal jeno dan jaemin tidak setuju akan keputusan renjun yang terbilang gila bahkan sempat ada selisih yang bisa dikatakan berat diantara mereka.

kejadian itu sudah berlalu bertahun-tahun lalu, lebih dari 10 tahun lalu.

semua orang menua, termasuk juga jeno, jaemin, dan renjun yang bahkan sudah menginjak kepala 3 usianya. begitu pula jisung dan chenle, keduanya sudah memasuki masa SMA bahkan jisung sudah melalui setahun masa SMA.

"punya suami dua, ga ada yang bisa diandelin! dua-dua taunya ngelaptop mulu, kenapa ga kawin sama laptop aja kalo gitu?!" sindir renjun dari arah dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"punya suami dua, ga ada yang bisa diandelin! dua-dua taunya ngelaptop mulu, kenapa ga kawin sama laptop aja kalo gitu?!" sindir renjun dari arah dapur

dikarenakan jarak dapur dengan ruang tamu yang terbilang dekat, akhirnya jeno dan jaemin pun mendengar jelas sindiran renjun tadi.

keduanya bertatapan, menghela napas, tapi kemudian berdiri dari duduknya memutuskan untuk menghampiri renjun.

"butuh bantuan apa?" tanya jaemin

renjun melirik sekilas keasal suara, "ga ada kok, kenapa berhenti?" tanyanya

"tapi kamu butuh bantuan tadi" balas jeno

"ga kok, ga butuh bantuan apa-apa. kalian masih belum selesaikan? sana lanjutin aja"

"aduh sayang, iya deh maaf. tapi kita fokus laptopkan kerjaan mendadak pagi-pagi tadi" ujar jaemin sambil memeluk renjun dari belakang

"iya-iya ih, awas deh na!" pintah renjun

tapi bukannya melepas pelukkannya, jaemin malah berpindah memeluk renjun disisi kanan, diikuti jeno memeluk renjun disisi kiri.

baby - norenmin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang