Siang ini, entah mengapa langit juga turut bersedih dengan keputus asaan seorang Jonathan Dewantara itu yg terduduk diam sembari memegang sebuah payung, tatapan kosong nya terlihat jelas bagaimana dia melihat.
Kekasih nya, Tania. Masuk ke dalam mobil di bantu dengan seorang laki laki sembari tersenyum tulus kepada kekasih nya, ralat. Mantan Kekasih.
Tania tampak menikmati layanan tersebut, semakin membuat hati Jonathan di buat tertusuk kenyataan.
"Kenapa, kenapa harus kamu? Kenapa harus kamu? Ay, aku kangen." gumam Jonathan melihat mobil yg di tumpangi Tania itu pergi dari area sekolah.
Dari arah jauh, teman nya. Jovan, datang sembari berlari, kedua lengannya menutup kepalanya di karenakan tidak membawa payung.
"Eey bro! Numpang dong payung lo, gue ga bawa payung." ujar Jovan langsung bergabung menjadi satu di bawah payung besar berwarna hitam milik Jonathan.
"Katanya orang kaya, payung aja ga punya." balas Jonathan datar. Jovan hanya tertawa kecil.
"Gua aja gatau kalo hari ini bakalan hujan, udah ah ayook!! Lo kenapa cuman diem di sini? Ayo anterin gue ke parkiran."
Jonathan menghela nafas, dia menarik tangan Jovan, menggantikan nya memegang ganggang payung, dan pergi berjalan melintasi deras nya hujan. Jovan terdiam oleh sikap spontan Jonathan tersebut.
"Nath.. lo gila," gumam Jovan. Laki laki itu terlihat baik baik saja berjalan di bawah deras nya hujan.
"Nathaan!!! Lo gila yaa?!! Masuk lo sinii, lo ke hujanan goblok! Anjir lo ah!"
"Buat lo aja!!!" teriak Jonathan melirik sekilas ke belakang. Jovan sibuk meneriaki Jonathan, tetapi laki laki itu enggan merespon.
"Hmm, Nathan kenapa dah.. ga beres, kudu bilang ke Rasya nih."
Jovan segera kembali menuju ruang OSIS, dimana teman nya sedang ada urusan sekolah.
••••
"Yah, hujan, ra." keluh Mina. Tangan nya mengadahkan air hujan.
"Iya, tapi gue bawa payung kok."
Mina langsung bersemangat. "Serius lo?! Gue nebeng yaa ke parkiran hehe."
Dara mengacungkan jempol nya. "Siap atuh bos kuu. Nay, lo mau ikut sekalian?"
"Engga, gue bawa payung kok. Kalian pulang duluan aja, gue mau ke perpus nemuin bu Eni sebentar." ujar Nayra sembari memasang topi hoodienya.
Kedua temannya mengangguk. "Gapapa nih? Mau kita temenin ngga?"
"Ngga usah, kalian pulang ajaa. Gue juga sebentar banget cuma mau ngasi absen kelas kita tadi pagi lupa."
"Oke siap, hati hati ya. Ayo, min."
"Aaa, payung lo warna merah anjir. Nge jreng banget,"
"Ih, udah nebeng. Jangan cerewet, pulang dulu nayy!!"
"Dadaah!!" ujar mereka bersama. Nayra melambaikan tangan nya sembari tersenyum.
Nayra pun segera berjalan menuju perpustakaan, dan bertemu bu Eni dan segera kembali menyiapkan payung. Bersiap untuk pulang, Nayra tidak menaiki kendaraan, karena rumah nya separuh perjalanan ke sekolah.
"Kayaknya abis ini, mandi, ganti baju anget, masak mie, buat coklat panas sambil nonton yutub enak nih. Aaa, jadi pengen cepet cepet pulang!" gumam Nayra senang. Dia ingin segera pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle Boyfriend ; naykook
Fanfiction----NAYKOOK LOKAL STORY---- "Lo jangan sampe baper, gue cuman mau Tania cemburu." "Dih, siapa juga yg baper. Lo tuh yg kali aja baper sama gue," Jonathan mengaku bahwa dirinya tampak seperti lelaki paling sedih dikala mengetahui sang kekasih akan me...