0006 : Triangle Boyfriend

60 15 5
                                    

Nayra : cg

Nathan : kasar

Nayra : diem l, besok gosh jmput gw njing

Nathan : kenapa?

Nayra : emg hrus tau bgt ya

Nathan : sama sp dlu

Nayra : gosh ngajak ribut

Nathan : ngga ngasih tau ga gw lakuin

Nayra : njr, sm papa gua. Np?

Nathan : oh, oke















Pagi kemudian..

Hari kedua






Terdengar suara mobil dari bagasi, itu Papa. Beliau sedang menyiapkan kendaraan tuk mengantarkan putri tercinta, Nayra sedang menalikan sepatu nya sembari menatap ke arah televisi.

"Nay.." panggil Mama. Nayra pun menoleh.

"Kenapa mah?"

"Tiap pulang sekolah, wajah kamu kok jutek banget. Memangnya di sekolah ada apa?"

Nayra hanya tertawa. "Engga kok, mah. Emang lagi hmm.. badmood." jelas Nayra.

Mamah hanya mengganguk, hingga akhirnya Papa dari arah pintu berteriak kepada Nayra untuk keluar. Remaja itu sontak beranjak lalu berpamitan dengan Mama dan segera keluar melihat papahnya.

Tetapi, langkahnya terhenti ketika Papa terlihat membelakangi nya dan sibuk mengobrol dengan seseorang di depan pagar. Karena penasaran, Nayra mencoba mendekat.

"Pah..?" panggil Nayra. Papa menoleh.

"Ah ini dia anaknya, nih. Kamu dianter sama dia aja ya, mobil papa ban belakangnya bocor nak. Gabisa nganter." ujar Papa diiringi tawa jenaka nya.

Nayra melihat, itu yg disebut oleh papa adalah. Nathan.

"Ngeselin banget lo, anjir."

"Yaudah, om. Saya sama Nayra pamit pergi ke sekolah dulu." ujar Nathan lalu menyalim tangan Papa. Papa langsung membalas.

"Oh iya hati - hati, sudah sana kalian berangkat."

Nayra jelas tidak mau, remaja itu mengelak. "Engga ih! Apa apaan sih, ga mauu.. mau nya dianter papa, ihh paan sih lo?!"

"Waduh, nak. Kamu kenapa toh sama temenmu? Udah sana cepet nanti telat."

"T-tapi pah---"

"Eey, udah jam berapa ini hayo?"

Papa mendorong kecil pundak Nayra.

Nathan diam diam tertawa sinis, dia pun segera menghidupkan kembali motor nya.

"Nayra pamit, pah.." ujar Nayra lesu, Papa membalas. "Yaa, nanti pulang bisa di anter gak, mas?"

Nathan sontak mengangguk, lalu mengacungkan jempolnya. "Bisa kok om, tenang aja."

Remaja cantik itu jelas mendengar, hati nya terasa terbakar. Mungkin, kali ini dia tak lagi menendang lelaki egois itu, tetapi melempari nya dengan sepuluh bola basket.










"Gue kalo ngetik tu di baca, bukan di dengar si anying." umpat Nayra sembari melepaskan helm nya.

Lagi lagi, lelaki egois itu menertawai Nayra. "Cuman iseng, eh tau tau di suruh." balas Nathan dengan nada sedikit menggoda.

Nayra menatap nya tak percaya, lain hal. Nathan sudah berlalu pergi meninggalkan nya sendiri.

Nayra spontan menjerit.
"IIHHH!!! AWAS LO!"




Triangle Boyfriend ; naykookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang