23. Ruang Hujan

5 1 0
                                    

Seperti biasa, sehabis angin menutupi rasa
Hujan mengguyur kota dan mata
Kali ini terasa menyayat hati
Jatuhnya terlalu deras dan tiba-tiba

Suara-suara yang memenuhi kepala tak terdengar
Tersisa jeritan rinai yang semakin keras

Seperti yang lain aku menjauh
Seperti yang lain aku meneduh

Meski hujan di mataku tak bisa kubendung
Kurasakan lara itu semakin menjeratku
Begitu tega awan dan kamu menjatuhkan

Maka di sini aku menuliskan kata
Nanti jika hujan tak tersisa
Nanti jika mataku terbiasa
Akan kubacakan ini sepenuh rasa

Im

Ruang-Ruang Puisi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang