'2

112 12 0
                                    

Tokyo, 07 Juli 2005










".... Apa apaan ini" Febri merenggut, kesal dgn situasi yg tengah dia hadapi sekarang.

Entah kenapa dan bagaimana caranya, dirinya sekarang tengah berada di tempat yg begitu asing baginya.

Makin dia mengedarkan pandangannya, semakin juga dirinya dibuat bingung. Bukannya tadi dia ada dikamar Deva? Tapi knp sekarang dirinya ada di tengah kota begini?!

"Gua knp ada disini anjir" Sang Remaja perempuan ini mengacak rambutnya frustasi, yg tanpa sadar membuat dirinya ditatap aneh oleh org org yg berlalu lalang.

"Bisa gila aku lama lama"

Setelah dirinya sedikit lebih tenang, Febri akhirnya memutuskan untuk pergi berjalan. Tdk tau kemana, tapi yg penting dia tidak jadi pusat perhatian di tempatnya sekarang.

Dia pun melangkahkan kakinya pergi menuju sebuah taman yg tampak sepi. Paling tdk, dia harus berpikir di tempat yg sunyi tanpa ada suara berisik.

Febri pun duduk di bangku taman itu dan menghela nafasnya panjang. Dirinya begitu bingung, apa yg terjadi dgn mereka berlima?

Febri hanya mengingat kalau mereka nobar, lalu tiba-tiba ada cahaya putih yg menarik mereka berlima masuk.

Yg dapat dia lihat setelahnya hanyalah cahaya putih, sampai akhirnya dirinya tdk sadarkan diri dan terbangun di tengah kota asing.

Febri jadi sangat khawatir. Tdk, bukan khawatir pada dirinya sendiri. Tapi dgn teman temannya yg kemungkinan besar bernasib sama seperti nya.

"Haah, semoga mereka gak mokad duluan dah"

"Oi cewek, cepat minggir dari sana" Febri yg tengah melamun itu menoleh dan melihat segerombolan lelaki tengah berdiri di belakang bangku itu.

Bau asap rokok yg mereka hisap itu menyebar di taman itu, membuat Febri sedikit kesal.

"Knp malah bengong? Pergi sana, atau kau mau main dgn kami?"

"HIH! NAJIS ASU!"

"Hahaha, seperti nya dia ingin main dgn kita"

"Ga, mending gua cabut dari sini" Dgn segera Febri bangkit dan berlari menjauh dari preman preman itu. Dia merinding, mengingat muka muka preman yg kepedean tadi itu.

Sebenarnya Febri bisa saja dgn mudah menghabisi mereka semua, hanya saja ada satu hal yg menghalangi nya.

Dia mager. Lagipula dia masih belum tau ini ada dimana, tdk ada gunanya jika dia membuat keributan.

"Mereka gak ngejar kan?" Febri melirik ke belakang, sepertinya para gerombolan preman tadi tdk mengejar nya.

BRUK

Terlalu fokus melirik ke belakang, alhasil Febri menabrak seseorang di depannya dgn sangat kencang.

"Aduh duh..."

Febri mah gapapa, dia masih berdiri dgn tegak. Berbeda dgn org ini, dia sampai terjungkal ke depan. Febri yg melihatnya pun langsung mengulurkan tangannya.

"Hahaha... Arigatou" Iris Febri melebar ketika melihat org itu yg dia tabrak ini.

Rambut pirang dgn model yg norak, mata biru cerah, serta wajah yg babak belur habis di hajar. Tdk salah lagi, org ini adalah..

"... Takemichi" Ucap Febri pelan.

"Eh? Kau tau namaku ya?" Takemichi menatap cewek di depannya ini dgn tatapan bingung, emang mereka pernah kenalan?

Itsutsu No Henkō || Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang