Chapter 22

977 119 9
                                    

Tak terasa kini para pemain First time akan melakukan dramus mereka. Bahkan kini Sandrina tak henti hentinya memegang tangan Aqeela karena ia terlalu grogi.

"Plis ini ga bisa di undur apa ??? Gua deg degan ini"rengek Sandrina membuat Aqeela terkekeh pelan.

"Ya ga bisa Sand"balas Aqeela logis "nih ya kan kita udah latihan nih jadi semoga aja penampilan kita ga ngecewain para penonton. Kalau lu grogi kayak gini malah ngebuat nanti penampilan lu agak kurang bagus, emang nya lu mau ?"

"Engga"

"Naaah jadi lu ga usah grogi, tarik nafas jangan buat mubazir"canda Aqeela membuat Sandrina yang tadi nya mengikuti instruksi dari Aqeela langsung menatap tajam kearah Aqeela.

"Mati lah gua Qeel"tajam nya membuat Aqeela tertawa.

"Yaaa abis lu tegang banget, jadi enak kan gua kerjain nya"

"Owwwh Cimit udah berani ya"ujar Sandrina membuat Sandrina berancang ancang ingin menggelitiki Aqeela dan Aqeela yang merasa sudah siaga empat segera ia berlari menghindari amukan Sandrina.

Terjadi lah aksi kejar kejaran yang dilakukan oleh dua gadis unyu itu, bahkan tak jarang orang yang melihat itu langsung memvideokan Sanqeel yang tengah kejar kejaran bahkan sesekali mereka tertawa.

"Beruntung banget ya Qeela punya sahabat kayak Sandy, Sandy juga beruntung banget punya sahabat sebijak Aqeela. Walaupun Aqeela umur nya masih kecil, tapi gua akuin dia bijak"ujar Ratu yang melihat Sanqeel berlarian.

"Iya tu, bener banget. Mereka saling melengkapi, bahkan Sandy selalu pasang badan kalau Aqeela dihujat begitupun sebaliknya. Gua kadang iri deh sama mereka"balas Saskia.

Hei siapa yang tidak ingin mempunyai sahabat seperti Aqeela yang selalu mengerti sahabatnya bahkan di saat umur nya yang masih kecil, ia sudah bisa berpikir dewasa mempunyai sahabat seperti Sandrina, walaupun gadis bule itu suka berbicara frontal tapi ia sangat tulus menyayangi Aqeela sebagai sahabat nya.

...

"Aaa Sandy udah"ujar Aqeela disela sela lari nya membuat Sandrina tertawa.

"Engga"balas Sandrina.

Saat Aqeela tengah berlari, ia tidak sengaja menabrak seseorang. Untung saja orang itu dengan sigap menangkap Aqeela jika tidak gadis itu terjungkal kebelakang.

Mata mereka bertemu, dan tentu degup jantung mereka pun sama sama berpacu cepat. Sandrina yang melihat itu tersenyum jail dan memotret mereka.

'Gua yakin kalau gua masukin sg, Syaqeelovers heboh nih' batin Sandrina.

Syaqeelovers ??? Yaps yang menangkap Aqeela adalah Rassya. Tadi, Rassya ingin menghampiri Aqeela untuk mengajak gadis nya. Ah ralat, gadis itu foto bersama.

"Udah kali tatap tatapan nya, kenapa paparazi jangan salahin gua"ledek Sandrina membuat Aqeela langsung memutuskan kontak mata nya dengan Rassya bahkan melepaskan tangan Rassya yang berada di pinggang ramping nya.

"Ih a...apa sih Sand"ujar Aqeela gugup.

"Cielah pake gugup segala lagi nih bocil"ledek Sandrina.

"Engga tuh, siapa juga yang gugup"elak Aqeela "hmm makasih ya Sya"

Rassya yang mendengar itu lantas tersenyum dan mengelus kepala Aqeela lembut "sama sama, lain kali jangan lari larian nanti jatoh. Ga lucu kan masa tuan putri jatoh, apalagi jatoh nya ga ada pangeran yang bantuin bangun nya"

"Idih situ ngegombal apa gimana pak ?"tanya Sandrina dengan nada meledek.

"Ck diem lu Sand, mending sono samperin Rey"usir nya.

First Time (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang