short chapter.
tadi aku berpapasan dengan jaemin di koridor kelas XI, tampan sekali. aku harap suatu saat jaemin akan menyadari keberadaanku.
201007, renjun
tak terasa satu tahun sudah berlalu sejak renjun menulis diary terakhirnya. jika dikalkulasikan, sudah 3 tahun lamanya renjun memendam perasaan sukanya kepada jaemin; sang bintang sekolah.awalnya, renjun kira itu hanya rasa kagum. secara jika dibandingkan, renjun seperti siswa pada umumnya. tidak kaya, tapi tidak kekurangan. nilainya juga cukup tinggi dengan otak encernya itu, tapi tidak sampai mendominasi siswa-siswa lain. pun dengan wajahnya yang biasa-biasa saja–setidaknya itu yang ada di pikiran renjun.
tapi rasanya lebih dari itu.
rasanya pertama kali muncul saat dirinya menginjak jenjang IX. saat itu, jaemin berdiri di podium seolah untuk memberikan pidato perpisahan terakhir angkatannya. awalnya, renjun dan jaemin hanya sekedar tau nama satu sama lain. toh memang awalnya perasaan renjun samar dan mengambang. tapi entah sejak kapan, rasa itu merambat dan membuat dadanya berdebar saat menatap jaemin dari jauh.
dan sepertinya dewi fortuna sedang berpihak padanya, ternyata ia satu sekolah SMA dengan jaemin!
renjun sendiri tidak sadar akan hal itu pertamanya. ia baru sadar saat hari pertama MOS, renjun tidak sengaja bertubrukan dengan jaemin saat mau berbaris di lapangan. sangat beruntung bukan? tapi apa gunanya kalau renjun sendiri tidak berani mengungkapkan rasanya kepada jaemin. bahkan dengan posisinya yang sudah menginjak masa-masa terakhir kelas XII, ia masih tetap tidak berani untuk mengungkapkan rasanya kepada jaemin.
rencananya, renjun mau berterus terang saat prom night diadakan.
hei, jangan tertawa! dedikasinya untuk hal ini tidak main-main, lho!
nah sekarang, dirinya sedang bingung. karena prom night hanya tinggal menunggu hari. baju sudah siap, sepatu sudah siap, tinggal satu. pasangan.
renjun sempat menguping pembicaraan gerombolan perempuan 3 hari lalu, katanya jaemin masih belum menggaet siapa-siapa untuk dijadikan pasangan untuk prom night nanti.
haruskah aku mencoba mengajaknya? begitu batinnya waktu itu. tapi apakah hal itu sudah terlaksanakan? oh, tentu belum.
kalau begitu, mari kita mencoba peruntungan hari ini bersama renjun! ketik 23 di kolom komentar jika kamu ikut mendukung kapal ini!
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
apricity, renjun centric.
Fiksi Penggemar(n.) the warmth of the sun in winter. sebuah kisah abstrak, tentang dua atau lebih insan yang acak pula. sub!hrj dom!dream's 00 line+mark. 𖦹 perlu diketahui ini adalah cerita 𝗯𝘅𝗯. jika kamu tidak nyaman, silahkan pergi. 𖦹 lowercase intended. st...