eight

588 85 4
                                    

"H-Hahahahaha, Papa aku? punya kembaran? How's that even possible?" Jaemin berdiri menjauh dari ayahnya.

Kaget? tentu saja sudah 18 tahun ia hidup tetapi kenapa ia baru dikasih tau sekarang?

"Jadi kau mau aku jelaskan secara detail atau aku jelaskan intinya?" Tanya Yuta.

"Int—" Jaemin memikir sesaat, lalu ia menggelengkan kepalanya seperti menolak perkataan ia barusan.

"Secara detail, tolong." Ia duduk dekat dengan Xiaojun dan siap mendengarkan ayahnya.

Yuta menceritakan semuanya dari awal hingga akhir, Yuta juga memberikan suratnya kepada kedua anaknya untuk dibaca. Ini sudah waktunya mereka tahu jika berbohong lagi, mungkin hal yang tidak diinginkan akan terjadi.

"Tunggu, Wendy? Aku tidak pernah baca dia di buku keluarga kita Papa, atau aku melewatkan beberapa halaman?" Jaemin bingung, ia selalu membaca buku silsilah keluarganya tetapi tidak pernah menemukan Wendy.

"Dada kepalaku pusing, aku tidak paham." Rengek shotaro di pelukan Winwin.

"Oh anakku yang lucu ini, sini dada pelukmu erat tidak apa - apa nanti aku akan paham, Muach." Winwin memanjakan anak bungsunya, ia memasukan anak buah itu kedalam pelukannya lalu mengusap dan mencium surai empuk milik buah hatinya.

"Sejujurnya aku tidak tahu bagaimana pamanmu bisa bertemu dengan Wendy, mungkin kau bisa bertanya dengan kakakmu nanti Jaemin." Seru Yuta, Jaemin menoleh kearah Xiaojun dan disambut oleh muka kecut dari kakak tersayangnya.

"Bukan aku bodoh, Renjun."

"Ouhhh, baiklah aku akan bertanya kepadanya. Lagi, akan sangat senang mempunyai kembaran...

Walau hidupku sangat dramantis ini, permisi aku harus memberi makan kelinci - kelinciku.." Jaemin tersenyum lalu pergi ke kandang ternak khusus milih keluarga Nakamoto.

"Aku.. Punya kembaran? HAHAHAHA Leira aku di bohongi oleh keluargaku sendiri.." Jaemin menganggkat salah satu kelincinya dan memberi beberapa kecupan.

"Pasti hidupmu enak menjadi kelinci. Tidak perlu memikirkan masa depan, tugasmu hanya makan, tidur, lalu bermain.. Huh Leira!! Aku iri sama kamu!!"

__________

Hari yang ditunggu pun tiba, anak ketiga atau anak yang hilang dari keluarga Nakamoto pun kembali ketempat ia berasal.

Semuanya sudah menunggu kedatangan Renjun bahkan sehari sebelum Renjun datang Winwin tidak tidur menunggu anaknya datang, Winwin lebih memilih membersihkan kamar tidur untuk anaknya sendiri tanpa bantuan dari para asisten rumah.

Semuanya menunggu di ruang tamu menunggu kedatangan anak, adik, dan kakak mereka tiba.

Shotaro bermain dengan Rapunzel, ia mengajarkan trick baru yang ia namakan "Rapuather" singkatan dari Rapunzel theater atau pertunjukan Rapunzel.

"Ayo Rapunzel.." Rapunzel bersiap siap ekor kecilnya bergoyang sana sini dengan cepat.

"Jalan santai." Anjing itu jalan santai sesuai dengan perintah shotaro.

"Lalu jalan berdiri." Anjing itu berdiri sembari berjalan.

"Kaget!" Anjing itu kaget dan mengeluarkan suara.

"Auuuww Auuwww"

Shotaro menodongkan tangannya seolah seperti pistol lalu..

"DORR" Teriak Shotaro.

Rapunzel jatuh dan mengeluarkan suara sedih dramantisnya lalu ia mengeluarkan lidahnya dan tidur seolah ia mati.

Shotaro tepuk tangan semeriah mungkin, Rapunzel akhirnya berhasil menunjukan pertunjukannya sendiri dengan arahannya.

The Royal's • NOMIN ft. Xiaojun & ShotaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang